Visual Programming: Apa itu Pemrograman Visual? Sejarah, Tujuan, Fungsi, Cara Kerja, Manfaat, Contoh serta Bedanya dengan Textual!

Gambar Dari Pengertian Visual Programming Apa Itu Pemrograman Visual Dan VPL Atau Language Sejarah Tujuan Fungsi Cara Kerja Manfaat Contoh Serta Perbedaannya Dengan Textual Atau Tekstual
Gambar Dari Pengertian Visual Programming Apa Itu Pemrograman Visual Dan VPL Atau Language Sejarah Tujuan Fungsi Cara Kerja Manfaat Contoh Serta Perbedaannya Dengan Textual Atau Tekstual

Memahami Pengertian Visual Programming, Apa itu Pemrograman Visual? Sejarah, Tujuan dan Fungsi, Cara Kerja, Manfaat, Contoh serta Perbedaannya dengan Textual!

Ya, perlu kalian ketahui bahwa pemrograman atau yang sering kita sebut dengan programming ini merupakan proses yang memungkinkan pembuatan perangkat lunak komputer, aplikasi dan situs web.

Komputer tidak dapat berpikir sendiri, mereka meminta pengguna untuk memberi mereka serangkaian instruksi yang diperintahkan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan.

Ini disebut sebagai code (baca arti code di sini) dan sebagian besar sumber daya yang Anda gunakan di komputer dan internet dibuat dengan kode.

Pemrograman adalah elemen inti dari kurikulum informatika, karena membantu siswa mengembangkan keterampilan seperti pemecahan masalah, logika, dan pemikiran kritis.

Betul! Salah satu jenis materinya yaitu adalah pemrograman visual atau blok.

Dan berkenaan akan hal itu, dalam postingan kali ini, Kami akan membahas secara lebih detail dan lengkap tentang apa itu pengertian visual programming.

Mari kita simak berikut ini!

Pengertian Visual Programming

Berarti pemrograman visual, juga dikenal sebagai pemrograman block-based (berbasis blok), visual programming adalah jenis pemrograman yang memungkinkan user atau pengguna membuat program dengan memanipulasi elemen secara grafis daripada menuliskannya dalam format teks.

Ya, ini merupakan pengkodean yang ditentukan dalam kebanyakan kurikulum Teknologi Informasi (IT), di mana khususnya digital technology untuk dasarnya.

Visual programming merupakan bahasa pemrograman di mana program ditampilkan dalam beberapa bentuk nontekstual, seperti grafik, pohon, atau kumpulan ubin yang bersarang (nest).

Secara umum, pemrograman visual merupakan jenis bahasa apa pun yang memungkinkan pengkodean dengan memanipulasi elemen secara grafis, bukan dengan menentukannya secara tekstual.

Apa itu Pemrograman Visual?

Jadi, apa itu sebenarnya yang dimaksud dengan pemrograman visual ini?

Betul, seperti yang sudah Kami jelaskan di atas, istilah pemrograman berbasis visual atau blok ini lebih dikenal dengan sebutan visual programming secara global.

Pemrograman visual adalah jenis pemrograman yang memungkinkan manusia menggambarkan proses menggunakan ilustrasi.

Sedangkan bahasa pemrograman berbasis teks yang khas membuat pemrogram berpikir layaknya sebuah komputer, bahasa pemrograman visual (visual programming) memungkinkan pemrogram mendeskripsikan proses dalam istilah yang masuk akal bagi manusia.

Adapun seberapa besar jarak antara pemrograman visual dan pemrograman tradisional bergantung pada tools (alat) pemrograman visual.

Di satu sisi, alat visual programming tersebut meng-cover programmer secara keseluruhan, mulai dari celah antara pemikiran manusia dan komputer (baca pengertian komputer di sini) yang mengacak bit di sekitar memori.

Sebagai contoh, misalnya seperti untuk membuat daftar tugas dengan alat pemrograman visual, programmer menggambar flow (alur) aplikasi.

Diagram alir (flow diagram) yang dihasilkan mendeskripsikan layar, interaksi pengguna, dan apa yang terjadi pada data di setiap tahap.

Yup! Alat tersebut kemudian mengubahnya menjadi sebuah software (perangkat lunak).

Sebagai developers, Kami pribadi tahu bahwa bahasa pemrograman berbasis teks itu, seringkali berfokus sepenuhnya pada penerapan.

Ya, ini semua tentang langkah tepat yang harus diambil komputer untuk menciptakan pengalaman yang ingin kita berikan kepada pengguna.

Tentu, bahasa tingkat tinggi (high level language) dan kerangka kerja modern atau modern framework dapat memberi kita jalan pintas atau cara coding yang nyaman.

Namun, tugas pengembang sebenarnya yaitu adalah menerjemahkan kebutuhan manusia ke dalam proses yang sesuai dengan kemampuan komputer yang terbatas.

Alat pengkodean visual lainnya mengikuti proses dan paradigma yang sama dengan pemrograman berbasis teks.

Terkait cara kerja visual programming sendiri, kalian dapat membayangkannya seperti menggambar sebuah class dan relation (hubungannya) dengan object (objek) yang Anda buat, daripada harus mengetik semuanya ke text editor (lihat pengertian text editor di sini).

Apa itu Visual Programming Language (VPL)?

Lalu, apa itu Visual Programming Language (VPL)?

Ya, sama dengan apa yang sudah Kami jelaskan di atas, namun istilah VPL di sini secara khusus merujuk kepada bahasa pemrogramannya (programming language).

Bahasa pemrograman visual atau Visual Programming Language (VPL) adalah bahasa pemrograman yang menggunakan elemen grafis dan gambar untuk mengembangkan program.

VPL menggunakan teknik untuk merancang program perangkat lunak dalam 2 (dua) dimensi atau lebih, dan menyertakan elemen grafis, teks, simbol dan ikon dalam konteks pemrogramannya.

Baca Juga :  Mengenal Pengertian File: Apa itu File Komputer? Menurut Ahli, Jenis dan Fungsi serta Contohnya!

Bahasa pemrograman visual juga dikenal sebagai bahasa grafis yang dapat dieksekusi atau lebih tepatnya Executable Graphic Language (EGL).

Sejarah Awal Visual Programming

Agar kita dapat lebih memahami tentang apa itu arti dan pengertian visual programming, maka kita juga harus mengenal paling tidak sejarah terkait awal mulanya bukan?

Di bawah ini adalah beberapa poin-poin penting yang menjadi asal mulanya pemrograman atau visual programming yang sudah Kami rangkum agar lebih mudah dipahami:

  • Tahun 1921; Ini merupakan mulainya pengenalan diagram alur proses atau process flow diagram.
  • Tahun 1949; Para pakar atau ahli yang bernama Goldstine dan Von Neumann mulai menerapkan flowchart untuk menggambarkan alur dari sebuah program.
  • Tahun 1960; Di waktu ini, para ahli lainnya yang bernama Shuterland membuat sketchpad untuk menunjukkan bahwa komputer dapat memodelkan objek dengan karakteristik fisik yang berinteraksi dengan satu sama lainnya.
  • Tahun 1975; Seorang ahli bidang komputer bernama Smith membuat bahasa pemrograman visual “Pygmalion” untuk menjembatani perbedaan antara model mental manusia berdasarkan masalah dan state (keadaan) komputer.
  • Tahun 1980; Tahun ini merupakan tahun di mana komputer mulai digunakan dan tiba serta proses komputasi mulai berubah menjadi sesuatu yang mainstream. Berdasarkan penjelasan yang dituliskan oleh Universitas Acadia, diagram yang mendeskripsikan alur dari sebuah program komputer, mereka lebih mudah dibaca dan dipahami daripada kode atau code program itu sendiri. Lalu, bahasa visual Prograph ada dan tersedia untuk komputer Apple Macintosh.
  • Tahun 1990; Di tahun ini, pemrograman visual mulai dijadikan eksperimen, di mana software-nya dapat memecahkan masalah yang lebih kompleks, sehingga aplikasinya dapat menjadi terlalu kompleks untuk ditampilkan secara visual.
  • Setelah itu, visual programming terus dikembangkan hingga sekarang di tahun 2024 ini, di mana bahasa visual yang populer yang sering digunakan dan dipelajari oleh mahasiswa IT yaitu seperti Visual Basic (walaupun sebenarnya ini tidak dapat dikatakan sebagai bahasa pemrograman visual).

Karena perluasan komputer dan apa yang dapat dilakukan perangkat keras komputer meningkat, demikian pula aplikasi Visual Programming Language (VPL).

Sementara komputer menerima pengembangan software (baca pengertian software di sini) yang dapat menangani bahasa pemrograman, orang-orang seringkali terlalu terspesialisasi dalam bahasa pemrograman tertentu untuk berhasil serta dapat sukses menggunakan visual programming.

Tujuan dan Fungsi Visual Programming

Setelah kita mengetahui arti, pengertian dan sejarah visual programming, selanjutnya di sini Kami juga akan menjelaskan terkait tujuan dan fungsinya secara khusus.

Well sebelumnya, harus Kami akui bahwa manusia memang pandai menggambar sesuatu untuk memecahkan masalah, tetapi mereka tidak terlalu bagus dalam memikirnya dalam skala komputer.

Adapun salah satu motivasi dan tujuan utama untuk mengembangkan VPL adalah kenyataan bahwa belajar bahasa pemrograman tekstual atau Textual Programming Language (TPL) terbukti sulit bagi banyak orang.

Ya! Karena itulah visual programming dibuat untuk digunakan.

Pada awalnya, Visual Programming Language (VPL) mendapatkan keuntungan dari perangkat keras komputer yang semakin bagus dan kuat.

Namun, karena masalah pemrograman menjadi lebih rumit, bahkan VPL pun dapat mengalami masalah.

Ada beberapa hal yang terlalu sulit untuk digambarkan secara visual.

Hingga, terkait sejarahnya sendiri yaitu pada akhir 1990-an, bahasa pemrograman visual ini mendapati fungsi dirinya sebagai tempat yang tidak jelas.

Walaupun mereka masih berguna, di mana fungsi utamanya sebagai alat coding (penulisan kode) dan masih bisa menangani beberapa tugas dengan sangat baik.

Namun, kebanyakan komputer modern mengambil jalur yang tidak dapat diikuti oleh banyak VPL.

Hal ini menyebabkan jeda dalam penggunaan pemrograman visual sampai 3 (tiga) jalur baru di dalamnya mulai dibuat yaitu multimedia, game, dan sistem bisnis.

Cara Kerja Pemrograman atau Visual Programming

Untuk lebih memahami apa itu pemrograman atau visual programming, tentunya kita juga harus memahami bagaimana prinsip dan cara kerjanya bukan?

Benal! Dengan menggunakan visual programming, maka apa yang Anda lihat di layar adalah apa yang akan ditampilkan di perangkat lunaknya.

Seperti yang kita ketahui, komponen dalam programming seringkali memiliki ukuran yang berbeda, baik itu program yang rumit atau sederhana, mereka dilengkapi dengan antarmuka publik (public interface).

Dalam pemrograman dataflow, interface atau antarmuka tersebut adalah produsen dan konsumen (output dan input), sehingga komponen tersebut dapat divisualisasikan sebagai kotak hitam (black box) dengan pin pada sisi input dan output-nya.

Ketika Anda menghubungkan pin (port), Anda mengarahkan output satu program ke input program lain.

Komponen telah dikompilasi sebelumnya untuk Anda dengan menggunakan alat bahasa pemrograman visual, sehingga mereka siap untuk dijalankan.

Baca Juga :  Memahami Pengertian Algoritma: Tujuan dan Fungsi, Jenis, Ciri dan Karakteristik serta Contohnya!

Benar, Anda dapat menetapkan konsumen (input) dan produsen (output) mereka dengan menghubungkan mereka.

Itulah mengapa, hal tersebut disebut dengan black box (kotak hitam), karena itu adalah program yang tidak dapat Anda ubah (kecuali jika Anda mendapatkan kode sumbernya).

Komponen-komponen tersebut dirancang untuk dihubungkan dengan yang lain.

Dalam beberapa kasus, komponen itu juga dapat berjalan sendiri, tetapi biasanya mereka harus terhubung untuk dapat melakukan fungsi dan pekerjaan lengkapnya.

Pada dasarnya, ada 3 (tiga) jenis komponen dalam visual programming, mereka adalah:

  1. Source; Menghasilkan output (yang memerlukan pemrosesan atau tampilan lebih lanjut).
  2. Process; Ini merupakan proses menerima input, kemudian memprosesnya, lalu meneruskannya ke pemrosesan atau tampilan lebih lanjut.
  3. Sink; Komponen ini menerima input, menampilkan, atau menyimpannya, dan tidak menyebarkannya kepada yang lainnya atau siapa pun.

Konstruksi aliran data lengkap tipikalnya berisi chain atau rantai sourceprocessprocesssink.

Salah satu sistem aliran data yang paling terkenal adalah Shell Unix, di mana command (perintah) CLI adalah komponennya.

Yup! Mereka telah dikompilasi sebelumnya, Anda cukup menentukan rantai dengan meletakkan "|" diantara mereka.

Selain itu, sebagian besar perintah “source atau sumber” dapat digunakan secara stand-alone, seperti ls, dan sebagian besar komponen “sink” dapat menerima masukan dari file yang didefinisikan sebagai argumennya.

Manfaat Menggunakan Visual Programming

Kemudian, apa saja keuntungan atau manfaat dalam menggunakan bahasa pemrograman visual?

Yup! Seperti disebutkan di atas, pemrograman visual atau visual programming sangat berguna bagi mereka yang tidak memiliki keahlian khusus atau pendidikan tradisional dalam pengkodean berbasis teks dan pengembangan perangkat lunak atau tidak memiliki akses ke sumber daya ini.

Pemrograman atau visual programming juga dapat digunakan untuk mengurangi penghalang atau kendala untuk masuk ke software development (baca pengertian software development di sini), di mana hal ini menjadikannya sebagai environment atau lingkungan yang bagus untuk membuat anak-anak, siswa, dan orang lain yang belum pernah memiliki pengalaman pengkodean dapat terbiasa dengan disiplin ini.

Beberapa bahasa pemrograman visual atau Visual Programming Language (VPL) dirancang khusus untuk tujuan ini, sebagai contoh misalnya seperti bahasa Scratch, yang merupakan lingkungan pengembangan dan alat pembelajaran online populer yang dikembangkan oleh MIT Media Lab.

Situs web Scratch membuat aksesibilitas dan kemudahan penggunaannya sangat jelas, mereka menyatakan bahwa bahasa pemrograman visual tersebut dirancang khusus untuk usia 8 hingga 16, tetapi digunakan oleh orang-orang dari segala usia.

Di luar aspek intelektual dan pendidikannya, pengkodean visual menawarkan manfaat penting lainnya.

Hal ini memungkinkan pengembangan terjadi dengan cepat dan bagi developer (pengembang), mereka dapat menguji berbagai ide baru dengan cepat berkat kemudahan penggunaan dan alur presentasi grafis yang mudah dilacak.

Memang, hal ini tidak sering terjadi pada bahasa pemrograman berbasis teks, di mana pengembang membutuhkan kefasihan yang tinggi dalam bahasa pemrograman atau sintaksis tertentu dan pengkodean, kompilasi dan debugging (selengkapnya tentang pengertian debugging di sini) untuk mengevaluasi berbagai ide dan pendekatan.

Contoh Bahasa atau Visual Programming Language (VPL)

Dalam membahas mengenai apa itu arti pemrograman visual, pastinya hal tersebut tidak terlepas dari apa saja contoh bahasanya bukan?

Bahasa atau lingkungan pemrograman (programming environment) jenis visual ini adalah di mana program direpresentasikan dan dimanipulasi secara grafis daripada sebagai teks.

Adapun metafora visual umumnya yaitu merepresentasikan pernyataan (statement) dan struktur kontrol sebagai blok grafik yang dapat disusun untuk membentuk program dan ini memungkinkan pemrograman tanpa harus berurusan dengan sintaks tekstual.

Adapun contoh bahasa pemrograman visual atau Visual Programming Language (VPL) yang populer meliputi:

  • Alice
  • GameMaker
  • Kodu
  • Lego Mindstorms
  • MIT App Inventor
  • Scratch (Build Your Own Blocks and Snap).

Bahasa pemrograman visual tidak boleh bingung dengan bahasa pemrograman untuk membuat visualisasi atau program dengan antarmuka pengguna, misalnya, Processing atau Visual Basic.

Perbedaan Visual Programming dengan Pemrograman Textual (Tekstual)

Kemudian, apa yang membedakan antara visual programming dengan textual (tekstual)?

Sebelumnya, khusus bagi kalian semua yang sedang membaca postingan Kami di sini dan kebetulan sedang mencari-cari perbedaannya dengan pemrograman tradisional atau tekstual, maka dapat Kami katakan bahwa kalian berada di tempat yang tepat.

Mengapa? Tentu saja karena di sini Kami juga akan menjelaskannya!

Oke, Pemrograman visual memungkinkan Anda berhenti mengkhawatirkan kesalahan sintaks karena tidak ada sintaks atau kata-kata tertulis, hanya blok.

Sebagian besar bahasa pemrograman visual menyediakan sumber yang terdokumentasi dengan baik untuk membantu Anda memahami blok dan kode yang dapat diganti untuk setiap blok.

Baca Juga :  Cut: Apa itu Potong? Tujuan, Cara Kerja, Cara Melakukan, Perbedaan serta Apa Saja Pintasannya!

Hal ini tentunya dapat membantu Anda mendapatkan pemahaman yang baik tentang pengkodean semantik saat Anda menerapkan kode untuk proyek Anda.

Nah, Textual Programming Language (TPL) adalah bisa dikatakan sebagai kebalikannya.

Ya, sebelumnya, perlu Kami ingatkan bahwa bahasa pemrograman apa pun terdiri dari elemen yang disebut sintaksis (syntax) dan semantik (semantic).

Sintaks atau syntax adalah cara perintah ditulis untuk bahasa pemrograman.

Karena bahasa pemrograman yang lebih baru semakin maju, mereka biasanya memiliki sintaks yang lebih dekat dengan bahasa alami daripada perintah komputer yang tidak dapat dijelaskan.

Dengan kata lain, semantik atau semantic adalah bahasa yang digunakan programmer untuk menulis perintah.

Semantic (semantik) ini menggambarkan bagaimana kode tersebut dapat menjadi logis atau masuk akal.

Kode dapat ditulis tanpa kesalahan sintaks, tetapi dengan adanya kesalahan semantik, bisa berarti kode tidak berfungsi atau mungkin tidak login untuk meletakkan baris kode tertentu setelah satu sama lainnya.

Hal yang Sering Disalah Artikan dalam Memahami Pemrograman Visual

Terlepas daripada penjelasan Kami di atas, ada hal penting lainnya yang sering disalah artikan ketika datang dalam memahami visual programming.

Perlu Kami tekankan pada kalian semua untuk tidak pernah mencampur bahasa seperti Visual Basic dan Visual C++ atau C#.

Dalam pengertian ini, visual programming dengan bahasa-bahasa tersebut di atas sama seperti bahasa tekstual biasa yang membantu pengguna membangun aplikasi visual.

Jika ingin belajar pemrograman visual, banyak platform yang dapat kalian gunakan, sebagai contoh salah satunya adalah RoboGarden.

Platform ini menggunakan bahasa pemrograman visual Blockly agar dapat dengan mudah dipahami sebelum beralih ke pemrograman tekstual.

Kesimpulan

Baiklah, Kami pikir sudah cukup jelas untuk sekarang.

Jadi, berdasarkan penjelasan dan pembahasan tentang Pengertian Visual Programming, Apa itu Pemrograman Visual? Sejarah, Tujuan dan Fungsi, Cara Kerja, Manfaat, Contoh serta Perbedaannya dengan Textual di atas, dapat kita simpulkan bahwa pemrograman atau visual programming adalah jenis cara melakukan coding dengan menggunakan dan berdasarkan tampilan visualnya alih-alih secara textual (tekstual).

Dengan pemrograman visual, elemen-elemen bahasa pemrograman disediakan dalam bentuk blok bangunan grafis.

Itulah mengapa pendekatan ini disebut juga dengan pemrograman grafis (graphic programming).

Berdasarkan tampilan dan label elemen tersebut, Anda dapat mengetahui task atau tugas mana dalam pemrograman yang dapat diselesaikan dengan menggunakan komponen yang mana.

Seringkali, tampilan Visual Programming Language (VPL) dapat membantu memberikan titik referensi dan menghindari struktur yang sangat kompleks atau abstraksi yang hebat.

Pada bahasa pemrograman visual, programmer dapat menggunakan banyak elemen program yang telah dibuat sebelumnya.

Ini dapat mencakup teks dan gambar, diatur secara logis, dan diubah dalam penampilan atau ekspresinya.

Seperti elemen kontrol yang memungkinkan tindakan untuk dimasukkan, dan itu bergantung pada kondisi yang ada.

Operator mengizinkan koneksi dan perhitungan matematis, sedangkan variabel atau tautannya juga dapat disisipkan, dihapus atau diubah.

Elemen programmer dirancang agar sesuai seperti potongan puzzle.

Jika elemen tidak secara logis cocok satu sama lain, ini biasanya akan dideteksi oleh editor dan ditunjukkan menggunakan warna tertentu dan terkadang bahkan menggunakan suara.

Unsur-unsur pemrograman biasanya dibagi menjadi beberapa kelompok yang memiliki kode warna.

Dimana hal ini membuatnya lebih mudah untuk memilih elemen yang tepat.

Penutup

Demikianlah postingan artikel yang dapat Kami bagikan kali ini, di mana Kami membahas terkait Pengertian Visual Programming, Apa itu Pemrograman Visual? Sejarah, Tujuan dan Fungsi, Cara Kerja, Manfaat, Contoh serta Perbedaannya dengan Textual.

Semoga apa yang sudah Kami coba sampaikan serta jelaskan di sini dapat bermanfaat dan juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua terutama dalam bidang teknologi dan pengembangan software (perangkat lunak).

Silahkan bagikan artikel atau postingan Kami di sini kepada teman, kerabat serta rekan kerja dan bisnis kalian semua khususnya jika kalian temukan ini bermanfaat. Sekian dari Saya Rifqi Mulyawan, Terima Kasih.

Tinggalkan Komentar