Tahukah Anda, Pengertian Debugging, Apa itu? Tujuan dan Fungsi, Cara Kerja, Proses, Jenis, Macam, Manfaat, Strategi dan Cara Melakukan Debug!
Ya! Seperti yang sudah kita bahas sebelum-sebelumnya, developers dan para pemrogram menulis program komputer dalam bahasa yang kita sebut kode atau code (baca pengertian code di sini).
Namun, karena itu semua merupakan buatan manusia, maka tidak akan pernah ada yang sempurna, pemrogram komputer terkadang juga membuat kesalahan saat menulis kode mereka.
Betul! Istilah yang merujuk pada kesalahan tersebut dikenal sebagai bug (baca selengkapnya tentang bug di sini).
Program yang kompleks dapat terdiri dari banyak baris kode dan program baru biasanya memiliki bug.
Adapun beberapa bagian penting dari programming atau pemrograman adalah menguji program Anda dan melakukan debugging yang berarti menghilangkannya.
Terkait hal itu, dalam postingan ini, Kami akan menjelaskan secara lebih detail dan lengkap tentang apa itu pengertian debugging.
Langsung saja, berikut ini adalah ulasannya!
Daftar Isi Konten:
- Pengertian Debugging
- Apa itu Debugging USB dan Aplikasi?
- Apa itu Debugger?
- Tujuan dan Fungsi Debugging
- Cara Kerja Debugging
- Proses dalam Debugging
- Jenis-Jenis Debugging
- Macam-Macam Tools atau Alat untuk Men-Debug
- Manfaat Melakukan Debugging
- Strategi dalam Men-Debug atau Melakukan Debugging
- Cara Men-Debug atau Melakukan Debugging
- Kesimpulan
- Penutup
Pengertian Debugging
Berarti melakukan debug (dalam bahasa Indonesia), debugging adalah proses mendeteksi dan menghapus kesalahan yang ada dan potensial (juga disebut dengan bug) dalam kode perangkat lunak yang dapat menyebabkannya berperilaku tidak terduga atau macet berdasarkan simpulan Kami yang bersumber dari definisi Situs Indiatimes.
Untuk men-debug sebuah program, user (pengguna) harus memulai dengan mencari sebuah masalah, mengisolasi kode sumber dari masalah tersebut dan kemudian memperbaikinya.
Seorang developer dan programmer harus tahu bagaimana memperbaiki masalah karena pengetahuan tentang analisis masalah diharapkan.
Saat bug diperbaiki, maka software (perangkat lunak) pun siap digunakan.
Apa itu Debugging USB dan Aplikasi?
Kemudian, apa itu yang dimaksud dengan debugging Universal Serial Bus (USB) dan aplikasi itu?
Ya! Perlu kalian ketahui bahwa pada dasarnya ini semua merujuk kepada istilah, akronim atau jargon debugging.
Debugging USB atau mode USB debugging adalah mode pengembang (developer) di ponsel yang memiliki sistem operasi Android (baca pengertian Android menurut para ahli) yang memungkinkan aplikasi yang baru diprogram disalin melalui USB ke perangkat untuk pengujian.
Bergantung pada versi Operating System (OS) dan utilities atau utilitas yang diinstal, mode tersebut harus diaktifkan agar pengembang dapat membaca log internal.
Sedangkan debugging aplikasi merupakan tindakan yang melibatkan pembuatan aplikasi dalam mode debug (iOS atau Android) dan meluncurkan aplikasi di perangkat atau emulator iOS atau Android.
Dengan itu, Anda kemudian dapat menggunakan debugger seperti dari Google Chrome untuk men-debug aplikasi web.
Apa itu Debugger?
Lalu, apa itu sebenarnya yang dimaksud dengan debugger itu?
Debugger adalah program komputer yang memungkinkan Anda menemukan dan mendiagnosis kesalahan dalam software (perangkat lunak) komputer.
Tujuan alat debugging atau debugger ini adalah untuk memastikan fungsionalitas jangka panjang dari perangkat lunak yang diberikan di semua perangkat dan platform (baca pengertian platform di sini) yang dimaksudkan.
Karena alasan ini, banyak debugger yang berfungsi tidak hanya memeriksa kode sumber masing-masing tetapi juga interaksi dengan sistem operasi yang menjalankan dan hardware (perangkat keras) yang mendasarinya.
Proses debugging dapat berlangsung selama runtime (waktu jalannya) yang berarti perangkat lunak tidak perlu ditutup untuk pemeriksaan.
Tujuan dan Fungsi Debugging
Agar lebih memahami terkait apa itu arti dari debugging, pastinya kita juga harus mengetahui apa tujuan dan fungsinya.
Benar! Untuk mencegah pengoperasian software (perangkat lunak) atau sistem yang salah, debugging ada dan bertujuan untuk digunakan dalam menemukan dan menyelesaikan bug atau cacat.
Ketika berbagai subsistem atau modul digabungkan dengan erat, debugging menjadi lebih sulit karena setiap perubahan dalam satu modul dapat menyebabkan lebih banyak bug muncul di modul lain.
Terkadang dibutuhkan lebih banyak waktu untuk men-debug program daripada mengkodekannya.
Debugging sebagai bagian fundamental dari penanganan kode dan pengembangan perangkat lunak memiliki fungsi utama sebagai penunjuk arah yang baik untuk cara memproduksi teknologi secara umum.
Ini mencerminkan apa yang dapat Kami lakukan dengan bahasa pemrograman untuk lebih maju dalam dunia otomatisasi digital dan Artificial Intelligence (AI).
Cara lain untuk mengatakan ini adalah bahwa debugging berkembang seiring dengan teknologi yang kita gunakan untuk membuat kode dan menulis program.
Cara Kerja Debugging
Kemudian, selanjutnya dalam subbagian ini, Kami juga akan menjelaskan seperti apa cara kerja dalam proses debug ini.
Biasanya, proses debugging dimulai segera setelah kode ditulis dan berlanjut secara berurutan saat kode digabungkan dengan unit pemrograman lain untuk membentuk produk perangkat lunak.
Dalam program besar yang memiliki ribuan dan ribuan baris kode, proses debugging dapat dibuat lebih mudah dengan menggunakan strategi seperti pengujian unit (unit testing), tinjauan kode (code review), dan pemrograman pasangan (matching program).
Untuk mengidentifikasi bug, kalian dapat melihat logging kode dan menggunakan alat debugger bawaan, baik itu standalone atau mode debug dari lingkungan pengembangan terintegrasi yang lebih dikenal dengan Integrated Development Environment atau IDE (baca pengertian IDE di sini).
Juga, akan menjadi sangat membantu pada saat ini jika developer atau pengembang sudah terbiasa dengan pesan kesalahan standar.
Namun, jika pengembang tidak memberikan comment (komentar) yang memadai saat menulis kode, bahkan code yang paling bersih pun dapat menjadi tantangan bagi seseorang untuk melakukan debug.
Dalam beberapa kasus, modul yang menampilkan masalah sudah tampil jelas, sedangkan baris kodenya sendiri tidak.
Dalam hal ini, pengujian unit atau yang lebih dikenal dengan unit testing seperti JUnit dan xUnit, yang memungkinkan pemrogram menjalankan fungsi (function) tertentu dengan masukan tertentu dapat membantu dalam proses debug.
Praktik standarnya adalah menyiapkan “breakpoint” dan menjalankan program hingga breakpoint tersebut, di mana saat itu eksekusi program sudah berhenti.
Komponen debugger dari IDE biasanya memberi programmer kemampuan untuk melihat memori dan melihat variabel, menjalankan program ke breakpoint yang selanjutnya, mengeksekusi baris kode berikutnya.
Dan bahkan dalam beberapa kasus, komponen itu mengubah nilai variabel atau bahkan mengubah isi baris kode yang akan dieksekusi.
Proses dalam Debugging
Dalam membahas mengenai apa itu arti dan pengertian dari debugging, tentunya hal tersebut tidak terlepas daripada bagaimana proses dalam men-debug kode tersebut bukan?
Benar! Aplikasi perangkat lunak harus bebas dari error (kesalahan) sebelum diluncurkan ke pasar.
Kepuasan pelanggan adalah yang paling penting bagi organisasi atau perusahaan mana pun dan hanya produk bebas bug yang dapat membuat pelanggan Anda senang.
Di bawah ini merupakan beberapa macam process atau proses yang seringkali terdapat dalam debugging.
1. Identifikasi Kesalahan
Langkah proses pertama dalam debugging yaitu identifikasi kesalahan atau error.
Identifikasi kesalahan yang buruk dapat menyebabkan waktu development (pengembangan) yang terbuang percuma.
Biasanya kesalahan produksi yang dilaporkan oleh pengguna sulit untuk ditafsirkan dan terkadang informasi yang Kami terima dapat membingungkan.
Ini diimpor untuk mengidentifikasi kesalahan yang sebenarnya.
2. Temukan Lokasi Kesalahan
Berikutnya yaitu proses untuk menemukan lokasi kesalahan.
Setelah mengidentifikasi kesalahan dengan benar, Anda perlu memeriksa code untuk menemukan tempat yang tepat di mana kesalahan itu berada.
Pada tahap ini, Anda perlu fokus untuk menemukan kesalahan daripada memahaminya.
3. Menganalisis Kesalahan
Pada langkah dan proses yang ke-3 (tiga), Anda perlu menggunakan pendekatan bottom-up (bawah ke atas) dari lokasi kesalahan dan menganalisis kodenya.
Ya! Hal ini membantu Anda memahami kesalahan tersebut.
Memang, menganalisis bug memiliki 2 (dua) tujuan utama, seperti memeriksa di sekitar kesalahan untuk menemukan kesalahan lain dan untuk memastikan tentang risiko memasukkan kerusakan tambahan dalam perbaikan.
4. Buktikan Analisis
Proses selanjutnya yaitu membuktikan analisis.
Setelah Anda selesai menganalisis bug asli, Anda perlu menemukan beberapa error (kesalahan) lagi yang mungkin muncul pada aplikasi.
Langkah ini tentang menulis tes otomatis (automatic test) untuk area ini dengan bantuan kerangka kerja pengujian atau testing framework.
5. Menutupi Kerusakan
Pada tahap penutupan kerusakan ini, Anda perlu membuat atau mengumpulkan semua unit tes untuk kode di mana Anda akan membuat perubahan.
Sekarang, jika Anda menjalankan pengujian unit ini, maka semuanya harus sudah lulus.
Maka Anda dapat melanjutkan ke tahap berikutnya atau Anda harus menyelesaikan kasus pengujian yang tidak lulus pengujian tersebut.
6. Perbaiki dan Validasi
Proses yang terakhir yaitu perbaiki dan validasi, ini adalah tahap terakhir dari proses debugging, di mana Anda perlu memperbaiki semua bug dan menguji semua skrip pengujian.
Jenis-Jenis Debugging
Setelah kita mengetahui apa maksud dari debugging, berikutnya Kami juga akan menjelaskan terkait beberapa jenis-jenis diterapkan dan adanya pen-debug-an ini.
Oke langsung saja, berikut ini merupakan beberapa jenis-jenis dalam debugging yang harus kalian ketahui.
a. Programming dan Computer Science
Jenis pertama yaitu dalam bidang pemrograman dan teknik dan ilmu komputer atau programming dan computer science.
Disini, debugging adalah proses multistep yang melibatkan identifikasi masalah, mengisolasi sumber masalah dan kemudian memperbaiki masalah atau menentukan cara untuk mengatasinya.
Langkah terakhir dari debugging seringkali menguji koreksi atau solusi dan memastikannya berfungsi.
b. Software Development
Dalam pengembangan perangkat lunak atau software development, debugging merupakan sebuah proses yang dimulai ketika pengembang menemukan kesalahan kode dalam program komputer dan mampu mereproduksinya.
Debugging adalah bagian dari proses pengujian perangkat lunak (software testing) dan merupakan bagian integral dari seluruh cycle atau siklus pengembangan perangkat lunak.
c. Hardware Development
Jenis debugging yang terakhir yaitu terdapat pada pengembangan perangkat keras atau hardware development.
Dalam jenis ini, proses debugging biasanya mencari komponen perangkat keras yang tidak diinstal atau dikonfigurasi dengan benar.
Sebagai contoh misalnya, seorang insinyur mungkin menjalankan tes koneksi JTAG untuk men-debug koneksi pada sirkuit terintegrasi (integrated circuit).
Macam-Macam Tools atau Alat untuk Men-Debug
Berkenaan dengan pembahasan pengertian yang sudah Kami terangkan di atas, perlu untuk diketahui bahwa tools atau alat debugging yang juga disebut debugger ini digunakan untuk mengidentifikasi kesalahan pengkodean pada berbagai tahap pengembangan.
Ya! Mereka digunakan untuk mereproduksi kondisi di mana kesalahan telah terjadi, kemudian memeriksa status program pada saat itu dan menemukan penyebabnya.
Untuk mengidentifikasi dan memperbaiki bug berbagai alat telah digunakan, alat debugging merupakan program perangkat lunak yang digunakan untuk menguji dan men-debug program perangkat lunak (software) lain.
Ada banyak tools (alat) debugging sumber terbuka atau open source yang tersedia di pasar seperti DBX, GDB, dan lain sebagainya.
Adapun beberapa macam dari alat debugging tools populer dan terbilang cukup sering digunakan yaitu:
- GDB (GNU debugger)
- LLDB
- Radare2
- Microsoft Visual Studio debugger
- Valgrind
- WinDBg
- JavaScript Firefox Debugger
- Eclipse Debugger
- Arm DTT (Allinea DDT)
- WDW (OpenWatcom Debugger)
Manfaat Melakukan Debugging
Selain membahas tentang apa itu debugging USB, aplikasi serta arti debugger, juga merupakan hal yang penting bagi Kami untuk menjelaskan mengenai manfaat dan keuntungan yang kalian dapatkan dalam menggunakannya.
Adapun beberapa macam manfaat yang akan kalian dapatkan jika kalian menggunakan dan menerapkan debugging pada proyek kalian yaitu sebagai berikut:
- Menghemat waktu; Melakukan debugging pada tahap awal menghemat waktu pengembang perangkat lunak (software development) karena mereka dapat menghindari penggunaan kode kompleks dalam pengembangan perangkat lunak. Ini tidak hanya menghemat waktu pengembang perangkat lunak tetapi juga menghemat energi mereka.
- Laporan kesalahan atau error; Proses men-debug akan memberikan laporan kesalahan segera setelah terjadi. Ini memungkinkan pendeteksian kesalahan pada tahap awal dan membuat proses pengembangan perangkat lunak menjadi lebih bebas akan stres.
- Interpretasi menjadi mudah; Debugging memberikan interpretasi yang mudah dengan memberikan lebih banyak informasi tentang struktur data.
- Merilis software (perangkat lunak) yang bebas dari bug; Dengan menemukan kesalahan dalam perangkat lunak, ini memungkinkan pengembang untuk memperbaikinya sebelum merilisnya dan menyediakan perangkat lunak bebas bug kepada pelanggan atau end user (baca pengertian end user di sini).
Strategi dalam Men-Debug atau Melakukan Debugging
Berbicara tentang bagaimana cara melakukan proses debug yang efektif, tentunya hal itu tidak akan terlepas daripada langkah serta strateginya.
Benar! Ada banyak jenis strategi yang terdapat dalam melakukan debugging atau men-debug aplikasi dan program.
Di bawah ini merupakan jenis dan macam strategi dalam debugging yang harus kalian ketahui.
- Strategi pembelajaran; Sebelum menemukan bug dalam perangkat lunak atau produk, sangat penting untuk mempelajari perangkat lunak atau produk tersebut dengan sangat hati-hati. Karena tanpa sepengetahuan Anda tidak akan menemukan kesalahan. Jika Anda mengetahui sistem dengan sangat baik dan Anda tahu cara kerjanya maka hanya Anda yang dapat menemukan bug dalam perangkat lunak itu.
- Pengalaman atau experience; Pengalaman sebelumnya dapat membantu Anda menemukan jenis bug yang serupa dan juga solusi untuk menyelesaikan bug. Tergantung pada pengalaman masing-masing pakar dan ahli terkait bagaimana dia bisa menemukan error dengan cepat.
- Analisis maju atau forward analysis; Analisis program ke depan melibatkan pelacakan program ke depan menggunakan pernyataan “print” atau breakpoint pada titik yang berbeda. Ini lebih berkaitan dengan lokasi di mana keluaran yang salah diperoleh.
- Analisis mundur atau backward analysis; Analisis mundur program melibatkan program pelacakan mundur dari lokasi di mana kesalahan terjadi untuk mengidentifikasi wilayah kode yang salah.
Cara Men-Debug atau Melakukan Debugging
Mengacu pada penjelasan arti dan pengertian debugging di atas, sekarang muncul pertanyaan tentang bagaimana langkah dan cara melakukannya.
Jadi, bagaimana cara men-debug atau melakukan perbaikan bug dalam software development (baca pengertian software development di sini) yang benar?
Well, perlu kalian ketahui bahwa sering kali, programmer atau pemrogram melakukan pelacakan eksekusi program selangkah demi selangkah dengan mengevaluasi nilai variabel dan menghentikan eksekusi di mana pun diperlukan untuk mendapatkan nilai variabel atau mengatur ulang variabel program.
Beberapa package atau paket bahasa pemrograman juga terkadang menyediakan debugger untuk memeriksa kesalahan kode saat sedang ditulis pada waktu proses.
Untuk langkah dan cara melakukan proses debugging yang baik sendiri, yaitu:
- Mulai dengan mereproduksi masalah.
- Jelaskan bugnya, kemudian cobalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin masukan dari user (pengguna) untuk mendapatkan alasan yang tepat.
- Tangkap dan dapatkan snapshot program saat bug muncul serta cobalah untuk mendapatkan semua nilai variabel dan status program pada saat itu.
- Analisis snapshot berdasarkan status dan tindakan (action) dan berdasarkan itu coba cari penyebab bug tersebut.
- Perbaiki bug yang ada, tetapi periksa juga apakah bug baru tidak akan muncul jika hal baru tersebut diterapkan.
Kesimpulan
Baiklah, sekarang Kami pikir sudah cukup jelas.
Jadi, berdasarkan penjelasan dan pembahasan Pengertian Debugging, Apa itu? Tujuan dan Fungsi, Cara Kerja, Proses, Jenis, Macam, Manfaat, Strategi dan Cara Melakukan Debug di atas, dapat kita simpulkan bahwa debugging adalah proses memperbaiki bug dalam software.
Seperti yang kita ketahui, program perangkat lunak menjalani pengujian berat, pembaruan, pemecahan masalah, dan pemeliharaan selama proses pengembangan.
Biasanya, perangkat lunak tersebut seringkali mengandung error (kesalahan) dan bug yang secara rutin dihapus.
Pada intinya, debugging mengacu pada langkah mengidentifikasi, menganalisis, dan menghapus kesalahan atau error.
Proses ini dimulai setelah perangkat lunak gagal dijalankan dengan benar dan diakhiri dengan memecahkan masalah dan berhasil menguji perangkat lunaknya.
Namun, ini dianggap sebagai tugas yang sangat kompleks dan membosankan karena kesalahan perlu diselesaikan di semua tahap debugging.
Penutup
Demikianlah apa yang dapat Kami sampaikan dalam postingan artikel kali ini, di mana Kami membahas tentang Pengertian Debugging, Apa itu? Tujuan dan Fungsi, Cara Kerja, Proses, Jenis, Macam, Manfaat, Strategi dan Cara Melakukan Debug.
Semoga apa yang sudah Kami coba untuk sampaikan di sini dapat bermanfaat serta juga menambah wawasan kalian semua dalam memahami arti dan istilah yang terdapat dalam dunia teknologi hardware dan software.
Jangan lupa like, share atau bagikan artikel Kami di sini kepada teman, kerabat juga rekan kerja dan bisnis Anda serta subscribe juga untuk Blog dan YouTube Kami. Sekian dari Saya, Terima Kasih.
Postingan ini juga tersedia dalam versi: