Tahukah kalian, Pengertian E-Commerce, Apa itu Perdagangan Elektronik? Menurut Para Ahli, Sejarah, Jenis, Komponen, Kelebihan dan Kekurangan, serta Contohnya?
Ya, transaksi bisnis yang terjadi di internet seperti zaman sekarang ini, sering dikenal dengan sebutan e-commerce.
Ini merupakan singkatan dari electronic commerce. Contoh populer dari kata ini umumnya melibatkan pembelian dan penjualan online, tetapi dunia e-commerce berisi jenis dan banyak kegiatan lain juga.
Namun, pada dasarnya, segala bentuk transaksi bisnis yang dilakukan secara elektronik dapat disebut sebagai e-commerce.
Betul! Mereka yang terlibat dalam transaksi dapat mewakili berbagai kombinasi pelanggan, bisnis, vendor atau pemasok lain, atau lembaga pemerintah.
Sekarang, khususnya di tahun 2024 saat ini, e-commerce ini telah mengalami pertumbuhan yang cukup besar sejak awal munculnya internet sebagai perusahaan komersial.
Beberapa keuntungannya termasuk menghilangkan batasan waktu dan geografis, merampingkan operasi, dan menurunkan biaya.
Secara utama, menggunakan marketplace atau e-commerce adalah kemudahan berbelanja, pilihan produk yang lebih banyak, harga yang kompetitif, kemudahan pembayaran, pengalaman berbelanja yang personal, layanan pelanggan yang baik, bebas waktu dan tempat, serta pengiriman dan pengembalian yang mudah.
Baiklah, dalam postingan kali ini, Kami akan membahas secara lebih detail dan lengkap tentang apa pengertian e-commerce. Langsung saja, berikut adalah ulasannya!
Daftar Isi Konten:
- Pengertian E-Commerce
- Apa itu Perdagangan Elektronik?
- Pengertian E-Commerce Menurut Para Ahli
- Sejarah E-Commerce
- Jenis-Jenis E-Commerce
- 1. B2B (Business-To-Business) atau Bisnis-Ke-Bisnis
- 2. B2C (Business-To-Consumer) atau Bisnis-Ke-Konsumen
- 3. C2C (Consumer-To-Consumer) atau Konsumen-Ke-Konsumen
- 4. C2B (Consumer-To-Business) atau Konsumen-Ke-Bisnis
- 5. B2A (Business-Ke-Administration) atau Bisnis-Ke-Administration
- 6. C2A (Consumer-To-Administration) atau Konsumen-Ke-Administrasi
- 7 Komponen Utama E-Commerce
- Kelebihan dan Kekurangan E-Commerce
- a. Kelebihan E-Commerce
- 1. Pasar yang Lebih Besar
- 2. Wawasan Pelanggan Melalui Pelacakan dan Analisis
- 3. Respon Cepat Terhadap Tren Konsumen dan Permintaan Pasar
- 4. Biaya Lebih Rendah
- 5. Lebih Banyak Peluang Penjualan
- 6. Pesan Personalisasi
- 7. Peningkatan Penjualan dengan Gratifikasi Instan
- 8. Kemampuan untuk Menaikkan atau Menurunkan
- b. Kekurangan E-Commerce
- a. Kelebihan E-Commerce
- Contoh E-Commerce di Negara Indonesia
- E-Commerce di Indonesia Semakin Maju
- Kesimpulan
- Penutup
Pengertian E-Commerce
Merupakan singkatan dari electronic commerce, e-commerce adalah pembelian dan penjualan barang dan jasa, atau transmisi dana atau data, melalui jaringan elektronik, terutama internet berdasarkan simpulan Kami yang bersumber dari Situs Techtarget.
Transaksi bisnis yang terjadi di dalam pasar internet ini dapat terjadi baik sebagai bisnis-ke-bisnis (B2B), bisnis-ke-konsumen (B2C), konsumen-ke-konsumen atau konsumen-ke-bisnis.
Istilah e-commerce dan e-bisnis sering digunakan secara bergantian, serta istilah e-tail pun juga terkadang digunakan untuk merujuk pada proses transaksional untuk belanja online.
E-commerce juga sering disebut dan dikatakan dengan marketplace, di mana hal ini menurut Kami pribadi adalah bahwa keduanya memiliki fungsi dan tujuan yang sama, yaitu sebagai platform untuk melakukan transaksi jual beli secara elektronik.
Walaupun tentunya ada beberapa perbedaan antara keduanya, namun istilah marketplace sering digunakan sebagai sinonim untuk e-commerce karena memiliki konsep dan karakteristik yang serupa.
Apa itu Perdagangan Elektronik?
Lalu kemudian, apa itu perdagangan elektronik sebenarnya?
Seperti yang sudah kita ketahui, dalam cakupan global ini sering disebut dengan istilah e-commerce, perdagangan elektronik adalah segala aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian dan pemasaran produk (barang dan juga jasa), dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi seperti menggunakan internet dan jaringan komputer.
Arti dari e-commerce (electronic commerce) dapat juga kita artikan sebagai sebuah aktivitas dalam penggunaan teknologi dan komunikasi pengolahan digital technology dalam melakukan transaksi usaha, untuk menciptakan, mengganti, dan mendefenisikan balik interaksi antara penjual dan juga pembeli.
Secara sederhana, electronic commerce atau perdagangan elektronik dapat diartikan menjadi sebuah kegiatan yang melibatkan transaksi jual-beli barang, servis atau transmisi dana atau data (baca pengertian data di sini) dengan memakai perangkat elektronik yang terhubung dengan internet.
Transaksi sebuah e-commerce ini tidak lagi dilihat sebagai hal baru di tanah air kita, bahkan perkembangannya terbilang pun hingga sekarang dapat dikatakan sangat pesat.
Pengertian E-Commerce Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami arti dan pengertian e-commerce, pastinya kita juga harus merujuk kepada pendapat para pakar dan ahli terkait definisi mereka tentang e-commerce. Beberapa ahli pernah menjelaskan tentang e-commerce serta juga dampaknya bagi warga masyarakat.
Adapun beberapa pengertian e-commerce menurut para ahli yang harus kalian ketahui adalah sebagai berikut.
1. Loudon (1998)
Menurut Loudon, e-commerce merupakan suatu proses transaksi yang dilakukan dari pembeli dan penjual dalam membeli serta menjual aneka macam produk secara elektronika dari perusahaan ke perusahaan yang lainnya dengan menggunakan memakai komputer sebagai perantara transaksi usaha yang dilakukan.
2. Kalakota dan Whinston (1997)
Menurut Kalakota dan Whinston, definisi e-commerce adalah sebuah aktivitas belanja online dengan menggunakan jaringan internet dan cara transaksinya pun dilakukan melalui transfer uang secara digital.
Keduanya (Kakakota dan Whinston) meninjau definisi dan arti e-commerce dari 4 (empat) perspektif, sebagai berikut:
- Komunikasi; Pengertian e-commerce adalah sebuah proses pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer ataupun peralatan elektronik yang lainnya.
- Proses bisnis; Definisi e-commerce adalah application atau penerapan dari sebuah teknologi menuju otomatisasi berdasarkan transaksi bisnis dan aliran kerja.
- Layanan; Sebuah e-commerce merupakan alat yang dapat digunakan untuk memenuhi jasa perusahaan, manajemen, dan juga konsumen untuk mengurangi banyaknya biaya yang digunakan dalam layanan atau service cost pada saat meningkatkan kualitas barang dan mempercepat layanan pengiriman.
- Online; Pengertian e-commerce adalah sesuatu yang menyediakan kemudahan dalam menjual dan membeli produk serta informasi melalui layanan internet maupun sarana online lain.
3. Jony Wong
Menurut Jony Wong, pengertian e-commerce atau perdagangan elektronik adalah pembelian, penjualan, dan pemasaran barang serta jasa yang dilakukan melalui sistem elektronika.
4. Vermaat
Menurut Vermaat, e-commerce adalah sebuah transaksi usaha yang terjadi dalam jaringan elektronika seperti internet. Dengan kata lain, siapapun yang memiliki jaringan internet bisa berpartisipasi dalam kegiatan electroning commerce atau yang disebut dengan e-commerce.
5. Gary Schneider (2014)
Menurut Gary Schneider dalam bukunya yang berjudul “E-Commerce: The Second Wave,” e-commerce adalah penggunaan teknologi internet untuk memfasilitasi transaksi bisnis secara elektronik.
6. Laudon dan Traver (2021)
Kemudian, untuk yang terbaru berdasarkan literasi Kami, yaitu menurut Kenneth Laudon dan Carol Traver dalam bukunya yang berjudul “E-commerce: Business, Technology, Society,” kata dari e-commerce didefinisikan sebagai suatu penggunaan teknologi internet, jaringan komputer, dan perangkat elektronik lainnya untuk mendukung setiap aspek dari proses bisnis.
Sejarah E-Commerce
Membahas mengenai e-commerce, kita juga harus mengetahui apa saja terkait sejarah e-commerce bukan?
Adapun sejarah electronic commerce, ini dimulai dengan penjualan secara online pertama, yaitu pada 11 agustus 1994, di mana seorang pria menjual CD dari sebuah band Sting kepada temannya melalui situs webnya NetMarket, platform ritel Amerika.
Hal ini adalah contoh pertama dari konsumen yang membeli produk dari bisnis melalui WWW atau World Wide Web atau “eCommerce atau e-commerce” seperti yang kita kenal sekarang.
Sejak itulah, e-commerce telah berkembang untuk membuat produk lebih mudah ditemukan dan dibeli melalui pengecer dan pasar online.
Freelancer atau pekerja lepas independen, usaha kecil, dan perusahaan besar semuanya mendapatkanmanfaat dari e-commerce, di mana ini memungkinkan mereka untuk menjual barang dan jasa mereka pada skala yang tidak mungkin dilakukan dengan ritel offline tradisional.
Selain itu, perlu kalian ketahui bahwa penjualan eCommerce atau e-commerce ritel global diproyeksikan mencapai $27 Triliun (dalam US Dollar) pada tahun 2021 dan tidak dipungkiri akan terus meningkat hingga tahun 2024 saat ini.
Jenis-Jenis E-Commerce
Mengacu pada penjelasan tentang pengertian e-commerce di atas, ada beberapa jenis transaksi dalam e-commerce.
Yup! Seperti yang kita ketahui, kata e-commerce dan juga e-business ini memang selalu dikaitkan.
Di bawah ini adalah apa saja jenis-jenis e-commerce yang ada dan yang perlu Anda ketahui.
1. B2B (Business-To-Business) atau Bisnis-Ke-Bisnis
Jenis yang pertama yaitu adalah e-commerce B2B (Business-To-Business) atau Bisnis-Ke-Bisnis. Ini adalah jenis yang mengacu pada pertukaran elektronik produk, layanan, atau informasi antara bisnis dan bukan antara bisnis dan konsumen.
Contohnya adalah termasuk seperti direktori online dan website (baca pengertian website di sini) pertukaran produk dan pasokan yang memungkinkan perusahaan untuk mencari produk, layanan dan informasi dan untuk memulai transaksi melalui antarmuka e-procurement.
2. B2C (Business-To-Consumer) atau Bisnis-Ke-Konsumen
Berikutnya, ada e-commerce B2C (Business-To-Consumer) atau Bisnis-Ke-Konsumen. Ini adalah bagian ritel dari e-commerce di internet yang berarti ketika bisnis menjual produk, layanan atau informasi langsung ke konsumen. Istilah ini populer selama booming istilah dot-com
di akhir tahun 1990-an, ketika pengecer online dan penjual barang adalah merupakan hal yang baru.
3. C2C (Consumer-To-Consumer) atau Konsumen-Ke-Konsumen
E-Commerce C2C (Consumer-To-Consumer) atau Konsumen-Ke-Konsumen adalah jenis di mana konsumen memperdagangkan produk, layanan, dan informasi satu sama lain secara online. Transaksi-transaksi ini umumnya dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform online tempat transaksi dilakukan.
4. C2B (Consumer-To-Business) atau Konsumen-Ke-Bisnis
C2B (Consumer-To-Business) atau Konsumen-Ke-Bisnis adalah jenis e-commerce di mana konsumen membuat produk dan layanan mereka tersedia online untuk perusahaan untuk menawar dan membeli. Jenis e-commerce ini adalah kebalikan dari model perdagangan tradisional B2C.
5. B2A (Business-Ke-Administration) atau Bisnis-Ke-Administration
Jenis selanjutnya adalah E-Commerce B2A (Business-Ke-Administration) atau Bisnis-Ke-Administration.
Ini semua mengacu pada transaksi yang dilakukan secara online antara perusahaan dan administrasi publik atau badan pemerintah.
Banyak cabang pemerintah bergantung pada layanan elektronik atau produk dalam satu atau lain cara, terutama ketika datang ke dokumen hukum, register, jaminan sosial, fiskal dan pekerjaan.
Sebuah bisnis, mereka dapat menyediakan hal ini secara elektronik.
Layanan B2A telah tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir karena investasi telah dilakukan dalam kemampuan e-government.
6. C2A (Consumer-To-Administration) atau Konsumen-Ke-Administrasi
Yang terakhir adalah jenis C2A (Consumer-To-Administration) atau Konsumen-Ke-Administrasi. Ini mengacu pada transaksi yang dilakukan secara online antara konsumen individu dan administrasi publik atau badan pemerintah.
Pemerintah jarang membeli produk atau layanan dari warga, tetapi individu sering menggunakan sarana elektronik dalam berbagai bidang seperti:
- Pendidikan; Menyebarkan informasi, pembelajaran jarak jauh atau kuliah online, dan lain sebagainya.
- Jaminan sosial; Mendistribusikan informasi, melakukan pembayaran, dan lain sebagainya.
- Pajak; Melaporkan pengembalian pajak, melakukan pembayaran, dan lainnya.
- Kesehatan; Membuat janji, memberikan informasi tentang penyakit, melakukan pembayaran layanan kesehatan, dan lain sebagainya.
7 Komponen Utama E-Commerce
Setelah mengenal penjelasan pengertian e-commerce di atas, sebenarnya ada 7 komponen utama e-commerce yang membuat sukses dan berhasilnya sebuah perdagangan elektronik dan ini merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui.
Adapun 7 (tujuh) komponen-komponen utama e-commerce tersebut adalah sebagai berikut:
- Pemasok dan manajemen rantai pasokan
- Operasi gudang
- Pengiriman dan pengembalian
- CRM (Client Relationship Management) atau software (perangkat lunak) dan kebijakan.
- Katalog dan tampilan produk
- Program pemasaran dan loyalitas.
- Pembelian showroom dan offline.
Untuk saran sederhana, apa pun yang rumit bagi Anda terkait pengembangan website, desain, front-end maupun back-end, Anda dapat mencoba menghubungi Kami atau dengan menghubungi perusahaan khusus pengembangan situs web e-commerce.
Oke, kembali ke sub-topik pembahasan kita, di bawah ini adalah penjelasan dari 7 komponen utama e-commerce tersebut.
1. Pemasok dan Manajemen Rantai Pasokan
Jika Anda atau berencana untuk menjadi pengecer di pasar yang semakin kompetitif, pemasok dan manajemen rantai pasokan sangat berarti untuk menghasilkan sebuah sesuatu yang hebat.
Dengan mengarahkan traffic atau (lalu lintas) pengunjung yang baik dan mengubahnya menjadi penjualan, tidak akan dapat Anda lakukan tanpa produk yang tepat, produk yang dikirimkan pada waktu yang tepat, dan dengan harga terjangkau sesuai pasar.
Pemasok mungkin memang sangat berarti ketika e-commerce tidak digunakan.
Ketika datang ke e-commerce, pemasok dapat memberi Anda barang dagangan yang tepat tetapi mereka juga dapat menghilangkan beban stok dari pundak Anda.
Sebagai contoh, misalnya Amazon, mereka sangat bergantung pada mitra pasarnya untuk meningkatkan jumlah produk yang terdaftar, tanpa membeli stok untuk produk-produk tersebut.
Sebagai pengecer di era e-commerce, memiliki seperangkat alat (tools) yang sempurna untuk menemukan produk yang tepat sangatlah penting.
Alat-alat sering Kami jelaskan dalam membantu dalam riset produk dan memastikan penawaran yang menarik bagi calon pembeli.
Well, salah satu alat yang sangat bermanfaat dalam menemukan produk yang tepat adalah Zik Analytics dan platformnya.
Secara general, alat-alat riset produk menyediakan data tentang tren pasar, permintaan, dan popularitas produk.
Mereka juga membantu dalam mengidentifikasi kata kunci yang relevan, yang dapat membantu meningkatkan eksposur produk dan mencapai audiens target dengan lebih efektif.
Sebagai salah satu alat riset produk terkemuka, Zin biasanya digunakan khusus dan berfokus pada pasar Amazon.
Dengan menggunakan Zik Analytics, pengecer dapat mengakses informasi mendalam tentang produk tertentu, termasuk performa penjualan, harga, dan persaingan.
Platform ini memungkinkan pengguna untuk memahami bagaimana produk tertentu diterima di pasar dan memberikan wawasan berharga tentang strategi pemasaran yang efektif.
Selain itu, mereka juga menyediakan fitur-fitur seperti riset kata kunci, pemantauan produk pesaing, dan rekomendasi produk yang berpotensi menguntungkan.
Dengan informasi yang akurat dan tepat waktu dari Zik Analytics, pengecer dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam mengelola inventaris, memilih produk yang tepat, dan mengoptimalkan strategi pemasaran mereka.
Terkait praktik dalam membahas pengertian e-commerce menurut para ahli sesuai dengan paper atau sumber referensi bukunya, saran Kami pribadi dalam kombinasi dengan alat riset produk lainnya, seperti Google Trends dan Keyword Planner, serta analisis data dari platform e-commerce yang digunakan, seperti Amazon Seller Central, di mana penggunaan Zik Analytics akan menjadi bagian penting dari strategi penjualan dan kesuksesan dalam menjalankan bisnis di pasar yang semakin kompetitif.
2. Operasi Gudang
Untuk bagian operasi gudang, mari kita ilustrasikan seperti ini, eceran bata dan mortir bergantung pada komunikasi elektronik dan tampilan produk.
Tetapi ketika suatu produk yang dibeli itu harus datang dari suatu tempat.
Tunggu? Tahan kesepakatan dengan pemasok dan pergilah ke gudang Anda terlebih dahulu, jika sudah beres terkait hal tersebut, kemas segera dengan rapi dan siapkan produk-produk itu untuk dikirimkan.
3. Pengiriman dan Pengembalian
Sama seperti yang disebutkan di atas barang dagangan Anda dapat ditampilkan dan dipasarkan secara online tetapi harus dikemas dan untuk mencapai tujuannya di dunia nyata.
Karena hal itulah sebabnya Anda membutuhkan manajemen gudang yang baik dan itulah sebabnya Anda membutuhkan layanan pengiriman dan pengembalian (jika ada) yang bagus, hebat dan terpercaya serta dapat diandalkan.
4. CRM (Client Relationship Management), Software (Perangkat Lunak) dan Kebijakan
Bahkan sebelum mempertimbangkan untuk menjual, Anda perlu memikirkan bagaimana Anda akan memperlakukan pelanggan Anda dan membuat mereka berkunjung kembali.
Ya! Di situlah peran CRM (Client Relationship Management) masuk.
Sementara istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu jenis software atau perangkat lunak, sebenarnya istilah itu menggambarkan seluruh kebijakan tentang bagaimana Anda akan menangani interaksi antara Anda dan pelanggan Anda.
5. Katalog dan Tampilan Produk
Katalog dan tampilan produk adalah salah satu yang pasti Anda harapkan, mungkin tidak terlalu demikian.
Tapi tentu saja, ini penting, dan tanpa satu pun dari ini, pelanggan akan kembali dalam mengirimkan pesanannya.
Seperti yang mungkin Anda lihat sejauh ini, itu hanya sebagian kecil dari keseluruhan bisnis toko e-niaga.
6. Program Pemasaran dan Loyalitas
Kami tahu, sebagai argumen, mari kita asumsikan bahwa mungkin program pemasaran dan loyalitas online sangat penting sehingga mereka harus menjadi sebuah item yang terpisah untuk pemasaran.
Loyality atau kesetiaan benar-benar sulit didapat akhir-akhir ini terlepas dari banyaknya penipuan online.
Terutama ketika datang ke e-commerce, sebagian besar pengguna akan mencari harga terendah dan membeli dari siapa pun penjualnya.
7. Showroom dan Pembelian Offline
Ke-7 (tujuh), yaitu adalah untuk bagian showroom dan pembelian offline.
Sebelumnya, tunggu, Anda pikir batu bata dan mortir yang merupakan produk Anda sudah habis?
Tentu saja tidak. Ritel online masih hanya sekitar 7% dari total semua ritel namun mereka tumbuh cepat.
Salah satu hal yang membantu pertumbuhannya adalah showrooming, yang merupakan praktik memeriksa produk di dalam toko dan kemudian membelinya (biasanya lebih murah jika secara online).
Jangan menganggap e-commerce hanya sebagai online-vs-offline saja.
Pikirkan dalam hal pelanggan. Pelanggan ingin merasakan produk sebelum melakukan pembelian.
Jadi, Anda harus menunjukkannya kepadanya.
Bahkan showroom offline yang kecil pun dapat membuat kemajuan besar dan merupakan nilai plus untuk toko online Anda.
Kelebihan dan Kekurangan E-Commerce
Setelah mengetahui pengertian e-commerce, penjelasannya menurut para ahli, sejarah, jenis dan komponennya di atas, tidak ada keraguan bahwa kemampuan untuk menjual secara online telah membuat banyak bisnis menjadi layak dan menguntungkan.
Seperti semua model bisnis, e-commerce sendiri memiliki kelebihan dan kekurangan.
Sangat penting untuk mengetahui apa saja pro dan kontra atau keuntungan serta kerugian yang baik sehingga Anda dapat diberi tahu saat membuat keputusan strategis.
Mari simak terus ulasan Kami tentang, kelebihan dan kekurangan e-commerce!
a. Kelebihan E-Commerce
Ada banyak pro atau keuntungan jelas maupun tidak begitu jelas dalam melakukan bisnis online. Memahami apa itu sebenarnya dapat membantu Anda memanfaatkannya untuk keuntungan Anda.
Berikut adalah apa saja yang menjadi kelebihan e-commerce yang dapat Anda manfaatkan.
1. Pasar yang Lebih Besar
E-commerce memungkinkan Anda menjangkau pelanggan di seluruh negara dan di seluruh dunia.
Pelanggan Anda dapat melakukan pembelian di mana saja dan kapan saja, terutama lebih banyak orang yang terbiasa berbelanja di perangkat seluler atau smartphone (baca pengertian smartphone di sini) mereka.
2. Wawasan Pelanggan Melalui Pelacakan dan Analisis
Baik Anda mengirim pengunjung ke situs web e-commerce Anda menggunakan SEO, iklan PPC atau kartu pos lama yang baik.
Ada berbagai cara untuk melacak lalu lintas dan seluruh perjalanan pengguna pelanggan Anda untuk mendapatkan wawasan tentang kata kunci, pengalaman pengguna, pesan pemasaran, strategi penetapan harga, dan lainnya.
3. Respon Cepat Terhadap Tren Konsumen dan Permintaan Pasar
Logistik yang ramping, terutama untuk pedagang yang melakukan sistem drop Ship, yang memungkinkan bisnis untuk merespon tren pasar dan e-commerce serta permintaan konsumen dengan cara yang gesit.
Ya! Pedagang juga dapat membuat promosi dan penawaran dengan cepat untuk menarik pelanggan dan menghasilkan lebih banyak penjualan.
4. Biaya Lebih Rendah
Dengan kemajuan teknologi dari platform dalam e-commerce, menjadi sangat mudah dan terjangkau untuk mendirikan dan memelihara toko online Anda dengan overhead yang rendah.
Pedagang tidak lagi harus menghabiskan anggaran besar untuk iklan TV atau papan iklan, juga tidak perlu khawatir tentang biaya personil dan real estat.
5. Lebih Banyak Peluang Penjualan
Pedagang hanya dapat memberikan informasi dalam jumlah terbatas pada suatu produk di toko fisik.
Di sisi lain, situs web e-commerce memungkinkan ruang untuk memasukkan lebih banyak informasi seperti video demo, ulasan, dan testimonial pelanggan untuk membantu meningkatkan konversi.
6. Pesan Personalisasi
Platform e-commerce memberi pedagang kesempatan untuk menyajikan konten yang dipersonalisasi dan rekomendasi produk untuk pelanggan terdaftar.
Komunikasi bertarget ini dapat membantu meningkatkan konversi dengan menunjukkan konten yang paling relevan untuk setiap pengunjung.
7. Peningkatan Penjualan dengan Gratifikasi Instan
Untuk bisnis yang menjual barang digital, e-commerce memungkinkan pengiriman produk dalam beberapa detik setelah melakukan pembelian.
Hal ini memuaskan kebutuhan konsumen akan kepuasan instan dan membantu meningkatkan penjualan, terutama untuk barang-barang murah.
8. Kemampuan untuk Menaikkan atau Menurunkan
Pertumbuhan bisnis online tidak dibatasi oleh ketersediaan ruang fisik.
Meskipun logistik dapat menjadi masalah ketika seseorang tumbuh, hal tersebut bukanlah merupakan tantangan dibandingkan dengan mereka yang menjalankan toko biasa.
Pedagang e-commerce dapat meningkatkan atau menurunkan operasi (baik itu harga maupun yang lainnya) mereka dengan cepat, dan memanfaatkan “ruang penyimpanan” tanpa batas, sebagai respons terhadap tren pasar dan permintaan konsumen.
b. Kekurangan E-Commerce
Ada beberapa tantangan unik yang ada dalam e-commerce yang biasa kita kenal dengan marketplace ini.
Sama seperti keuntungannya, dengan mengetahuinya maka akan membantu Anda menavigasi perairan dan menghindari hal-hal yang dapat membuat Anda terperangkap.
Berikut adalah apa saja kekurangan dari e-commerce yang harus Anda ketahui.
1. Kurangnya Sentuhan Pribadi
Beberapa konsumen menghargai sentuhan pribadi yang mereka dapatkan dari mengunjungi toko fisik dan berinteraksi dengan rekan penjualan.
Sentuhan pribadi semacam itu sangat penting bagi bisnis yang menjual produk kelas atas karena pelanggan tidak hanya ingin membeli barang dagangan tetapi juga memiliki pengalaman hebat selama proses tersebut.
2. Kurangnya Pengalaman Taktil
Tidak peduli seberapa baik video dibuat, konsumen tetap tidak dapat menyentuh dan merasakan suatu produk.
Belum lagi, bukanlah hal yang mudah untuk membuat prestasi untuk menghadirkan pengalaman brand atau merek, yang sering kali dapat mencakup indera peraba, penciuman, rasa, dan suara, melalui dua dimensi layar.
3. Harga dan Perbandingan Produk
Dengan belanja online, konsumen dapat membandingkan banyak produk dan menemukan harga terendah.
Hal ini memaksa banyak pedagang untuk bersaing pada harga dan mengurangi margin keuntungan mereka.
4. Kebutuhan untuk Akses Internet
Ini cukup jelas, tetapi jangan lupa bahwa pelanggan Anda benar-benar membutuhkan akses internet (baca pengertian internet di sini) sebelum mereka dapat membeli dari Anda!
Ya! Karena banyak platform e-commerce memiliki fitur dan fungsi yang memerlukan akses internet kecepatan tinggi untuk pengalaman pelanggan yang optimal, ada kemungkinan Anda mengecualikan pengunjung yang memiliki koneksi lambat.
5. Penipuan Kartu Kredit
Penipuan kartu kredit adalah masalah nyata dan terus berkembang untuk bisnis online.
Hal ini dapat menyebabkan tolak bayar yang mengakibatkan hilangnya pendapatan, penalti, dan reputasi buruk.
6. Masalah Keamanan Teknologi Informasi
Semakin banyak bisnis dan organisasi yang menjadi mangsa peretas jahat yang telah mencuri informasi pelanggan dari database atau basis data mereka karena rentannya sistem keamanan komputer.
Tidak hanya ini dapat memiliki implikasi hukum dan keuangan tetapi juga mengurangi kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.
7. Semua dalam Satu Wadah
Bisnis e-commerce sangat bergantung (atau hanya) pada situs web mereka.
Yup! Bahkan hanya beberapa menit downtime atau gangguan teknologi dapat menyebabkan hilangnya pendapatan dan ketidakpuasan pelanggan.
8. Kompleksitas dalam Perpajakan, Peraturan, dan Kepatuhan
Jika bisnis online menjual kepada pelanggan di wilayah berbeda, mereka harus mematuhi peraturan tidak hanya di negara bagian negara mereka sendiri tetapi juga di tempat tinggal pelanggan mereka.
Hal ini dapat menciptakan banyak kompleksitas dalam akuntansi, kepatuhan, dan perpajakan.
Contoh E-Commerce di Negara Indonesia
Dalam membahas mengenai apa itu e-commerce, tentu tidak terlepas daripada apa saja contoh-contoh e-commerce terutama di negara Indonesia bukan?
Betul! Sebenarnya bisnis e-commerce di negara Indonesia sudah berlangsung sejak lama.
Adapun beberapa contoh e-commerce pada Indonesia antara lain adalah sebagai berikut.
1. Jual Beli Online di Marketplace
Transaksi jual-beli online di marketplace lokal saat ini, memang telah terbilang sangat marak.
Beberapa marketplace populer di Indonesia yang pastinya sudah kita ketahui yaitu antara lain adalah sebagai berikut:
- Shopee
- Bukalapak
- Tokopedia
- Blibli
- Kaskus
- Traveloka
- JD
- Dan lain sebagainya
2. Internet Banking dan SMS Banking
Contoh berikutnya yaitu internet banking dan SMS banking seperti transaksi pembayaran melalui internet dan jaringan telekomunikasi pun juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari segala kegiatan terkait e-commerce.
3. TV Kabel dan ISP atau Internet Provider
Berlangganan TV kabel ISP dan internet provider juga merupakan salah satu bentuk dan contoh e-commerce yang berlangsung relatif dan sudah lama berlangsung di negara Indonesia.
Beberapa perusahaan yang ada dalam bisnis TV kabel dan ISP atau Internet Service Provider antara lain adalah sebagai berikut:
- Indovision
- Big TV
- Indihome
- MyRepublic
- Firstmedia
- Dan lain sebagainya
E-Commerce di Indonesia Semakin Maju
Diakui atau tidak, perkembangan e-commerce sekarang telah jauh melampaui ekspektasi dan juga menciptakan kesukaan konsumen dalam berbelanja.
Kecepatan akses, stok yang lebih banyak pilihan, irit dan juga uang yang menjadikan hal ini kebutuhan primer.
Hanya saja ada sedikit gangguan dengan minimnya customer service serta tidak mampunya bersentuhan secara khusus dengan produk asli.
Selain itu juga, kekurangannya akan selalu terkendala dengan jangka waktu ketika pengiriman barang.
Saat ini, e-commerce adalah bidang yang paling mudah untuk digeluti.
Perubahan konsumen yang ada dalam negeri telah semakin banyak jika dipandang dari kegemaran belanja online dan lahirnya berbagai startup dalam berbagai bidang.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan pembahasan mengenai Pengertian E-Commerce, Apa itu Perdagangan Elektronik? Menurut Para Ahli, Sejarah, Jenis, Komponen, Kelebihan dan Kekurangan, serta Contohnya di atas, dapat kita simpulkan bahwa pengertian electronic commerce atau e-commerce adalah segala hal yang mengacu pada transaksi komersial yang dilakukan secara online.
Hal ini berarti bahwa setiap kali Anda membeli dan menjual sesuatu menggunakan internet, maka Anda sudah terlibat dalam e-commerce.
Ini memungkinkan konsumen untuk bertukar barang dan jasa secara elektronik tanpa hambatan waktu atau jarak.
Perdagangan elektronik telah berkembang pesat selama 5 (lima) tahun terakhir dan diperkirakan akan berlanjut pada tingkat ini, atau bahkan meningkat.
Dalam waktu dekat batas antara perdagangan “konvensional” dan “elektronik” akan menjadi semakin buram karena semakin banyaknya bisnis memindahkan bagian dari operasi mereka ke internet.
Penutup
Demikianlah ulasan dan pembahasan yang dapat Kami bagikan kali ini di mana Kami membahas tentang Pengertian E-Commerce, Apa itu Perdagangan Elektronik? Menurut Para Ahli, Sejarah, Jenis, Komponen, Kelebihan dan Kekurangan, serta Contohnya.
Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda terutama dalam memahaminya terkait dalam topik teknologi dan internet.
Silahkan bagikan artikel atau tulisan Kami di sini jika kalian rasa ini bermanfaat untuk teman-teman dan kerabat kalian. Sekian dari Saya, Terima Kasih.
Postingan ini juga tersedia dalam versi: