Memahami Pengertian Information Architecture (IA), Apa itu Arsitektur Informasi? Sejarah, Tujuan, Jenis Komponen, Macam Prinsip, Perbedaannya dengan UX dan UI, serta Pentingnya!
Oke, seperti yang kita ketahui content atau konten adalah alasan mengapa orang mengunjungi situs web atau informasi yang ada di internet.
Kita semua tahu betapa pentingnya menghasilkan konten yang menurut pengguna adalah suatu hal yang berharga, bermanfaat dan berkah tentunya, akan tetapi yang sama pentingnya adalah memastikan bahwa konten itu mudah ditemukan.
Terkait arsitektur informasi, ini sama seperti jika Anda ingin membangun rumah yang hebat, orang yang bisa dihubungi adalah seorang arsitek.
Benar! Kita semua tahu ini, tetapi arsitektur tidak hanya berlaku untuk bangunan tradisional tetapi juga untuk ruang informasi.
Mirip dengan bangunan, produk digital membutuhkan fondasi yang kokoh.
Memahami prinsip-prinsip dasar arsitektur informasi yang baik sangat penting bagi setiap desainer yang ingin mempraktikkan desain yang berpusat pada pengguna.
Berkenaan dengan hal yang sudah Kami sebutkan di ataslah, kali ini Kami akan membahas secara lebih lengkap dan detail tentang apa itu pengertian dari IA atau information architecture, sejarah, tujuan, dan perbedaannya secara khusus dengan User Experience (UX) dan User Interface (UI).
Oke baiklah, langsung saja, mari kita simak ulasannya berikut di bawah ini.
Daftar Isi Konten:
- Pengertian Information Architecture (IA)
- Apa itu Arsitektur Informasi?
- Sejarah Awal Information Architecture (IA)
- Tujuan Information Architecture (Arsitektur Informasi)
- Jenis Komponen Utama Information Architecture dan Fungsinya
- Macam Prinsip, Ciri, atau Karakteristik Arsitektur Informasi (Information Architecture)
- Perbedaan Information Architecture dengan User Experience (UX) dan User Interface (UI)
- Kenapa Arsitektur Informasi itu Adalah Hal yang Penting?
- Bagaimana Langkah dan Tahapan dalam Membuat Arsitektur Informasi atau Information Architecture yang Efektif?
- Kesimpulan
- Penutup
Pengertian Information Architecture (IA)
Berarti arsitektur informasi (dalam bahasa Indonesia) dan disingkat dengan IA, istilah information architecture adalah praktik penataan dan penyajian bagian-bagian dari sesuatu, baik itu situs web, aplikasi seluler, postingan web blog, buku, atau toko fisik, agar mudah dipahami oleh pengguna.
Selain itu, mengutip sumber simpulan Kami yang berasal dari Situs XD Adobe, definisi arsitektur informasi (information architecture) ini merupakan disiplin yang berfokus pada organisasi informasi dalam produk digital.
Sebagai contoh misalnya, saat desainer membuat aplikasi dan situs web, mereka menata setiap layar individu sehingga pengguna dapat dengan mudah menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Mereka juga membuat alur yang memungkinkan pengguna menavigasi antar layar tanpa banyak usaha.
Arsitek UX adalah orang yang menentukan arsitektur informasi sebuah organisasi dan alur yang tepat.
Apa itu Arsitektur Informasi?
Baik, jadi apa itu sebenarnya yang dimaksud dengan arsitektur informasi ini?
Ya, seperti yang sudah Kami jelaskan, pada bagian arti dan definisinya di atas, ini lebih dikenal dengan istilah Information Architecture (IA) secara global.
Istilah itu dapat diartikan sebagai ilmu pengorganisasian dan penataan konten situs web, aplikasi web dan seluler, dan perangkat lunak media sosial.
Saat ini, ada banyak spesialis yang bekerja pada pengembangan IA yang telah mendirikan Institut Arsitektur Informasi (Information Architecture Institure).
Menurut para ahli IA, pengertian information architecture adalah praktik memutuskan bagaimana mengatur bagian-bagian dari sesuatu agar dapat dimengerti.
Arsitektur informasi situs web (atau intranet) memiliki 2 (dua) bagian utama:
- Identifikasi dan definisi konten dan fungsionalitas situs.
- Organisasi, struktur, dan nomenklatur yang mendasari yang menentukan hubungan antara konten atau fungsi situs.
Arsitektur informasi bukanlah bagian dari antarmuka pengguna atau User Interface (UI) yang nampak di layar Anda, melainkan, IA menginformasikan UI.
IA didokumentasikan dalam spreadsheet dan diagram, bukan dalam gambar rangka, tata letak komprehensif (dikenal sebagai comps), atau prototipe.
Contoh gambar peta situs atau sitemap (baca pengertian sitemap di sini) ini menjelaskan bagian konten yang berbeda di sebuah situs dan hubungan di antara mereka.
Untuk penjelasannya, node yang berwarna hijau paling atas mewakili objek informasi tingkat pertama, node kuning adalah objek tingkat ke-2, dan biru adalah objek tingkat ke-3, serta children (anak-anak atau turunan) dari sebuah simpul semua ditempatkan di bawahnya.
Sejarah Awal Information Architecture (IA)
Agar kita dapat lebih memahami tentang apa itu pengertian dari information architecture, maka kita pastinya juga harus mengetahui apa sejarah awal dimulainya akronim ini.
Oke, terkait sejarahnya, istilah “arsitektur informasi” pertama kali diciptakan oleh seorang pakar atau ahli yang bernama Richard Saul Wurman pada tahun 1975.
Wurman dilatih sebagai seorang arsitek, tetapi menjadi tertarik pada cara informasi dikumpulkan, diatur dan disajikan untuk menyampaikan makna.
Menurut ahli atau pakar tersebut, dia mendefinisikan tentang arsitektur informasi sebagai berikut.
“Cara mengorganisasikan pola-pola dalam data, Sehingga dapat membuat yang kompleks menjadi jelas”
Definisi Arsitektur Informasi Oleh Richard Saul Wurman
Istilah ini sebagian besar tidak aktif sampai pada tahun 1996 digunakan oleh beberapa ilmuwan perpustakaan, Lou Rosenfeld dan Peter Morville.
Mereka menggunakan istilah tersebut untuk mendefinisikan pekerjaan yang mereka lakukan dalam menyusun situs web dan intranet (silahkan baca selengkapnya pengertian intranet di sini) yang berskala besar.
Dalam information architecture untuk World Wide Web (WWW), khususnya untuk merancang situs web berskala besar, arsitektur informasi dimaksudkan untuk:
- Kombinasi skema organisasi, pelabelan, dan navigasi dalam sistem informasi.
- Desain struktural ruang informasi untuk memfasilitasi penyelesaian tugas dan akses intuitif ke konten.
- Seni dan ilmu menyusun dan mengklasifikasikan situs web dan intranet untuk membantu orang menemukan dan mengelola informasi.
- Disiplin dan komunitas praktik yang muncul berfokus pada membawa prinsip-prinsip desain dan arsitektur ke lanskap digital.
Saat ini pengaruh Wurman pada arsitektur informasi memang terbilang cukup minim, tetapi banyak metafora yang digunakan untuk menggambarkan disiplin menggemakan pekerjaan yang dilakukan oleh arsitek.
Sebagai contoh misalnya, arsitektur informasi digambarkan sebagai developer (pengembang) dan perancang cetak biru (bluprint designer) yang digunakan untuk membangun sistem.
Tujuan Information Architecture (Arsitektur Informasi)
Setelah kita mengetahui apa itu information architecture, pengertian, dan definisinya, selanjutnya kita juga harus mengetahui apa tujuannya secara khusus.
Seperti yang sudah Kami singgung sebelumnya, arsitektur informasi mencakup banyak aspek berbeda dari pengalaman pengguna (User Experience atau UX).
Seseorang dapat menemukan contohnya di mana-mana, mulai dari produk digital seperti situs web dan perangkat lunak hingga tempat-tempat dunia nyata seperti perpustakaan dan toko.
Mengutip dari penjelasan dari Information Architecture Institute, sebuah lembaga nonprofit yang didedikasikan untuk membantu meningkatkan dan mendemokratisasikan IA, mereka menyebutkan bahwa information architecture adalah tentang (bertujuan untuk) membantu orang memahami lingkungan mereka dan menemukan apa yang mereka cari, di dunia nyata maupun online.
Yup! Jika diibaratkan seperti di situs web Anda, ini mengacu pada desain dan tata letak halaman Anda yang digunakan pengguna untuk menemukan konten yang mereka cari.
Jenis Komponen Utama Information Architecture dan Fungsinya
Selain membahas tentang pengertian information architecture, di sini Kami juga akan menjelaskan terkait jenis komponennya.
Agar efektif, Anda memerlukan pemahaman yang beragam tentang standar industri untuk membuat, menyimpan, mengakses, dan menyajikan informasi.
Mengutip sumber dari buku Lou Rosenfeld dan Peter Morville yang berjudul “Information Architecture for World Wide Web” yang menjelaskan komponen utama sebagai berikut:
- Skema dan struktur organisasi; Bagaimana Anda mengkategorikan dan menyusun informasi.
- Sistem pelabelan; Bagaimana Anda merepresentasikan informasi.
- Sistem navigasi; Bagaimana pengguna menelusuri atau menelusuri informasi.
- Sistem pencarian; Bagaimana pengguna mencari informasi.
Diagram venn olehnya Lou Rosenfeld dan Peter Morville juga menunjukkan informasinya seperti yang dapat kalian lihat di atas, yang termasuk konteks, konten, pengguna.
Ya! Untuk membuat sistem informasi ini, Anda perlu memahami sifat saling ketergantungan dari pengguna, konten, dan konteks.
Rosenfeld dan Morville menyebut ini sebagai “Ekologi Informasi” dan memvisualisasikannya sebagai diagram venn, di mana setiap lingkaran mengacu pada:
- Konteks; Termasuk seperti tujuan bisnis, pendanaan, politik, budaya, teknologi, sumber daya, dan kendalanya.
- Konten; Yaitu seperti tujuan konten, jenis dokumen dan data, volume, struktur yang ada, tata kelola dan kepemilikannya.
- Pengguna; Adalah seperti audiens (baca pengertian dari istilah audiens di sini), tugas, kebutuhan, perilaku pencarian informasi, dan pengalamanya.
Sub-Spesialisasi Information Architecture (IA)
Lebih lanjutnya, terkait subspesialisasi dari arsitektur informasi, khususnya karena bidang IA itu kompleks dan ketika berhadapan dengan sistem informasi yang besar tugasnya menjadi lebih besar, terkadang para ahli memilih ceruk khusus dalam disiplin tersebut.
Beberapa contoh sub-spesialisasi IA termasuk fokus pada skema pencarian, metadata, taksonomi, dan lain sebagainya.
Macam Prinsip, Ciri, atau Karakteristik Arsitektur Informasi (Information Architecture)
Selain dari jenis-jenis komponen utama IA, lalu apa saja macam prinsip, ciri, dan atau karakteristik dari information architecture ini?
Well, perlu untuk diketahui bahwa dalam praktiknya, membangun arsitektur informasi untuk situs web tidak boleh dilakukan dalam ruang hampa (kosong).
Dari perilaku pengguna, hingga pemeriksaan di masa mendatang, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, selain mengatur informasi dengan cara yang logis.
Dalam usaha untuk merancang struktur situs yang baik, Kami pribadi dapat mengatakan bahwa ada 8 (delapan) prinsip perlu untuk diingat.
Prinsip-prinsip, ciri, atau karakteristik ini didasarkan pada pemahaman bahwa fokus arsitek harus murni pada struktur sesuatu yang dapat ditunjukkan dengan peta dan diagram alur.
Untuk melakukan ini, arsitek harus mendapatkan pemahaman yang baik tentang fungsionalitas situs, dan mereka juga harus memiliki inventaris konten yang lengkap.
Setelah persyaratan ini terpenuhi, para Information Architect dapat mulai mengoptimalkan IA menggunakan beberapa prinsip, ciri, atau karakteristik di bawah ini:
- Objek; Konten harus diperlakukan sebagai sesuatu yang hidup dan bernapas. Ini memiliki siklus hidup, perilaku, dan atribut.
- Pilihan; Lebih sedikit lebih banyak. Pertahankan jumlah pilihan seminimal mungkin.
- Pengungkapan; Tampilkan pratinjau informasi yang akan membantu pengguna memahami jenis informasi apa yang disembunyikan jika mereka menggali lebih dalam.
- Eksemplar; Tunjukkan contoh konten saat menjelaskan konten kategori.
- Pintu atau gerbang depan; Asumsikan bahwa setidaknya 50% (persen) pengguna akan menggunakan titik masuk yang berbeda dari halaman beranda.
- Jenis Tipe klasifikasi; Tawarkan kepada pengguna beberapa skema klasifikasi yang berbeda untuk menelusuri konten situs.
- Navigasi terfokus; Jaga navigasi tetap sederhana dan jangan pernah mencampuradukkan hal-hal yang berbeda.
- Pertumbuhan; Asumsikan bahwa konten di situs web akan tumbuh. Pastikan situs web dapat diskalakan.
Seperti yang Anda lihat, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan.
Bergantung pada ukuran situs web, IA bisa menjadi tugas kompleks yang membutuhkan pemeliharaan berkelanjutan.
Tapi, itu adalah salah satu yang sangat dibutuhkan. Jika tidak, itu bisa berarti kegagalan pada organisasi, bisnis, atau perusahaan.
Perbedaan Information Architecture dengan User Experience (UX) dan User Interface (UI)
Kemudian, apa yang membedakan antara information architecture dengan user experience dan user interface?
Oke, perlu Kami tekankan di sini bahwa Information Architecture (IA), User Experience (UX), dan User Interface (UI) terkait erat dan berada di bawah payung konsep desain terkait produk, akan tetapi keduanya tidaklah sama.
Untuk memahami perbedaan mareka, mari kita lihat penjelasan artinya masing-masing di bawah:
- UX atau pengalaman pengguna; Ini adalah apa yang dirasakan pengguna ketika mereka berinteraksi dengan produk. Jadi, tujuan dari desain UX adalah membuat produk menjadi praktis, berguna, menarik, dan sebagainya, dengan kata lain, untuk menciptakan pengalaman positif dalam menggunakannya.
- UI atau antarmuka pengguna; Ini adalah bagian penting dari UX karena berkaitan dengan aspek visual produk dan interaktivitas di baliknya. Jadi, desain UI berdampak langsung pada UX karena grafik yang menarik dan interaksi intuitif yang mudah merupakan bagian integral dari pengalaman pengguna yang lancar.
- IA atau arsitektur informasi; Adalah istilah mengacu pada pengorganisasian dan pelabelan konten untuk membuat produk dapat digunakan dan dimengerti, sekaligus meningkatkan pengalaman pengguna. Jadi, di satu sisi, desain IA adalah dasar dari UX.
Untuk membuatnya lebih jelas, inilah analoginya.
Anda dapat membandingkan IA dengan kerangka produk yang mendukung dan menahan semua bagian di tempat yang tepat.
Kemudian, UI adalah kulit atau tampilan luar yang dilihat orang lain saat mereka berinteraksi dengan produk, dan UX adalah emosi yang tercipta dari interaksi tersebut.
Kenapa Arsitektur Informasi itu Adalah Hal yang Penting?
Sekarang, kenapa istilah arsitektur informasi atau information architecture dapat menjadi sesuatu yang penting?
Oke, khusus bagi kalian yang sedang membaca postingan Kami di sini dan kebetulan juga sedang mencari terkait apa pentingnya, maka dapat Kami katakan bahwa kalian berada di tempat yang tepat.
Mengapa? Tentu saja di sini Kami juga akan menjelaskan apa pentingnya IA (Information Architecture) secara detail.
Khususnya, sebagai seorang desainer, memahami arsitektur informasi adalah keterampilan tak ternilai yang Anda butuhkan jika Anda ingin membuat UX produk digital Anda mulus dan ramah pengguna (user friendly).
Kami pribadi lebih mengacukan information architecture sebagai akronim atau jargon yang melampaui kegunaan sederhana (basic usability), serta ini juga tentang meningkatkan kualitas UX seperti aksesibilitas dan kredibilitasnya.
Sebagai seorang architect dalam bidang informasi, kita pastinya ingin membantu klien kita untuk memahami apa yang mungkin termasuk seperti menjelaskan cara umum yang pengguna Anda diharapkan untuk merasakan situs web Anda.
Ketika prediksi pengguna Anda tentang sebuah pengalaman dikonfirmasi, mereka puas dan senang dengan pengalaman mereka.
Namun, jika prediksi mereka tentang sebuah pengalaman tidak dikonfirmasi, aliran mereka akan terganggu.
Memang, tidak semua gangguan itu buruk, sebagai contoh misalnya, kinerja dari pengalaman pengguna dapat lebih baik dari prediksi pengguna.
Tetapi jika kinerjanya buruk, maka sudah pasti pengguna Anda tidak akan puas dengan pengalamannya.
Bagaimana Langkah dan Tahapan dalam Membuat Arsitektur Informasi atau Information Architecture yang Efektif?
Baik, sekarang bagaimana cara, langkah, dan tahapan saya untuk membuat arsitektur informasi atau Information Architecture (IA) yang efektif dan maksimal?
Oke, langkah-langkah berikut menentukan proses untuk menciptakan arsitektur informasi yang efektif dan maksimal pastinya:
- Memahami persyaratan bisnis/kontekstual dan konten yang diusulkan untuk sistem. Baca semua dokumentasi yang ada, wawancarai pemangku kepentingan dan lakukan inventarisasi konten.
- Lakukan latihan penyortiran kartu dengan sejumlah perwakilan pengguna.
- Evaluasi output dari latihan penyortiran card (kartu) Anda. Cari tren dalam pengelompokan dan pelabelannya.
- Kembangkan draf arsitektur informasi (yaitu pengelompokan dan hierarki informasi).
- Evaluasi draf arsitektur informasi menggunakan teknik evaluasi klasifikasi berbasis kartu.
- Jangan berharap untuk mendapatkan arsitektur informasi yang benar pertama kali. Menangkap terminologi dan hierarki yang tepat mungkin memerlukan beberapa iterasi.
- Dokumentasikan arsitektur informasi dalam peta situs. Ini bukan peta situs final, peta situs hanya akan diselesaikan setelah tata letak halaman ditentukan.
- Tentukan sejumlah tugas umum pengguna, seperti mencari tahu tentang cara meminta cuti liburan. Tata letak halaman sketsa di atas kertas untuk menentukan bagaimana pengguna akan melangkah melalui situs. Teknik ini dikenal sebagai istilah storyboard.
- Ajak anggota tim proyek lainnya melalui storyboard dan tinggalkan mereka di ruang kerja bersama untuk mendapatkan komentar.
- Jika memungkinkan dalam batasan proyek, adalah baik untuk melakukan tes kegunaan berbasis tugas pada prototipe kertas karena memberikan umpan balik yang berharga tanpa mengorbankan pembuatan desain berkualitas lebih tinggi.
- Buat layout (tata letak) halaman mendetail untuk mendukung tugas pengguna utama. Tata letak halaman itu harus dijelaskan dengan panduan untuk desainer dan pengembang visual.
- Mengembangkan arsitektur informasi dengan cara ini memungkinkan Anda merancang dan membangun sistem yang yakin akan berhasil.
Kesimpulan
Siap, sekarang Kami pikir sudah cukup jelas untuk penguraian terkait Pengertian Information Architecture (IA), Apa itu Arsitektur Informasi? Sejarah, Tujuan, Jenis Komponen, Macam Prinsip, Perbedaannya dengan UX dan UI, serta Pentingnya.
Jadi, berdasarkan penjelasan dan pembahasannya tentang di atas, dapat kita simpulkan bahwa Information Architecture (IA) adalah kata yang menggambarkan sebuah model atau konsep informasi yang ada pada kegiatan yang memerlukan detail khusus dari suatu sistem kompleks.
Saat mendekati proyek desain atau desain ulang, penting untuk melihat di bawah tenda dan mulai dengan mendefinisikan atau mendefinisikan ulang IA.
IA tidak perlu final sebelum memulai wireframe dan prototipe, tetapi pass atau tahapan pertama diperlukan untuk menangani volume dan kompleksitas konten.
Karena membuat pilihan komponen navigasi berdasarkan tampilan saja dapat memaksa Anda untuk mengubah IA ideal menjadi sesuatu yang tidak paling sesuai dengan kebutuhan pengguna atau mengakomodasi konten Anda.
Penutup
Demikianlah postingan artikel yang dapat Kami bagikan kali ini, di mana Kami membahas terkait Pengertian Information Architecture (IA), Apa itu Arsitektur Informasi? Sejarah, Tujuan, Jenis Komponen, Macam Prinsip, Perbedaannya dengan UX dan UI, serta Pentingnya.
Semoga apa yang sudah Kami coba sampaikan serta jelaskan di sini dapat bermanfaat dan juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua terutama dalam bidang teknologi terkait bisnis, desain, dan pengguna akhir.
Silahkan bagikan artikel atau postingan Kami di sini kepada teman, kerabat serta rekan kerja dan bisnis kalian semua khususnya jika kalian temukan ini bermanfaat dan juga jangan lupa subscribe Blog dan YouTube Kami. Sekian dari Saya Rifqi Mulyawan, Terima Kasih.
Postingan ini juga tersedia dalam versi: