Mengenal Pengertian Bootstrapping: Apa itu? Sejarah, Tujuan, Macam Tahapan, Contoh, Kelebihan dan Kekurangan serta Cara Melakukannya!

Gambar Dari Pengertian Bootstrapping Apa Itu Business Bootstrapping Sejarah Tujuan Jenis Dan Macam Macam Tahapan Contoh Perusahaan Kelebihan Kekurangan Serta Bagaimana Cara Melakukannya
Gambar Dari Pengertian Bootstrapping Apa Itu Business Bootstrapping Sejarah Tujuan Jenis Dan Macam Macam Tahapan Contoh Perusahaan Kelebihan Kekurangan Serta Bagaimana Cara Melakukannya

Tahukah Anda, Pengertian Bootstrapping, Apa itu Business Bootstrapping? Sejarah, Tujuan, Macam Tahapan, Contoh, Kelebihan Kekurangan, serta Cara Melakukannya!

Siapa pun yang memulai bisnis dengan sedikit anggaran pasti mahir dalam hal bootstraping.

Khususnya dalam bidang technopreneur (baca pengertian technopreneur di sini) sebagai contoh, misalnya seperti menggunakan sumber daya, baik finansial maupun lainnya sejauh dan seefektif yang mereka bisa.

Tetapi, perlu kalian ketahui bahwa, istilah bootstraping ini tidak terbatas pada status startup saja.

Akronim bootstraping yang Kami maksud di sini bukanlah CSS framework.

Ini adalah cara yang valid bagi pemilik bisnis untuk memperlakukan sumber daya berharga di setiap tahap pertumbuhan bisnis mereka.

Secara umum, bootstraping merupakan salah satu cara paling efektif dan murah untuk memastikan arus kas positif bisnis.

Bootstrap di sini artinya lebih sedikit uang yang harus dipinjam dan biaya bunga berkurang.

Oke, berkenaan dengan hal itu, dalam postingan ini, Kami akan membahas secara lebih lengkap dan detail tentang apa itu pengertian bootstraping.

Baiklah langsung saja, berikut ini ulasannya!

Pengertian Bootstrapping

Istilah bootstrapping adalah membangun perusahaan dari awal dengan hanya tabungan pribadi, dan dengan keberuntungan, uang tunai yang masuk dari sales (penjualan) pertama.

Perlu kalian ketahui bahwa akronim ini juga digunakan sebagai kata benda, bootstrapping berarti bisnis pengusaha dengan sedikit atau tanpa uang tunai atau launching (peluncuran) dukungan lainnya.

Kata bootstrap telah digunakan untuk berbagai proses mulai sendiri lainnya di mana hal ini juga sesuai berdasarkan simpulan Kami yang bersumber dari Situs Investopedia.

Apa itu Business Bootstrapping?

Ilustrasi Gambar Apa Itu Business Bootstrapping Dan Sejarah Serta Tujuannya
Ilustrasi Gambar Apa Itu Business Bootstrapping Dan Sejarah Serta Tujuannya

Jadi, apa itu sebenarnya yang dimaksud dengan business bootstrapping itu?

Benar! Seperti yang sudah Kami jelaskan di atas, istilah ini lebih dikenal dengan “bootstrap” saja (bukan CSS Framework).

Bootstrap, atau business bootstrapping, biasanya mengacu pada bisnis (kewirausahaan) yang dibangun menggunakan keuangan pribadi founder atau pendirinya.

Itu bisa berarti apa saja, mulai dari rekening tabungan hingga dana perguruan tinggi, atau rekening pensiun.

Tidak bergantung pada sumber pendanaan luar berarti bisnis tidak harus mencairkan kepemilikan melalui penerbitan ekuitas dan tidak akan bergantung pada bank luar untuk hutang.

Bootstrapping pada dasarnya merupakan sebuah cara bagi startup atau bisnis baru untuk bangkit dan berjalan tanpa mengambil pembiayaan investor eksternal.

Ada beberapa alasan mengapa seorang pengusaha mungkin ingin melakukan ini.

Beberapa orang hanya berambisi dan ingin mencapai kesuksesan tanpa bantuan dari luar.

Bagi beberapa inovator, ini adalah sebuah keputusan bisnis, pertahankan 100% (persen) ekuitas Anda dan, jika perusahaan Anda semakin berkembang, Anda mendapatkan semua keuntungannya.

Dan bagi sebagian orang, ini tentang menyeimbangkan jumlah ekuitas yang mereka berikan di tahap pembiayaan awal, dibandingkan dengan jumlah yang ingin mereka simpan untuk putaran pendanaan seri A, B, dan C.

Apa pun alasan Anda, ada beberapa hal penting yang perlu diingat saat “menjalankan” startup.

Dengan tetap sadar akan masalah ini dan mengantisipasi kapan akan muncul, Anda dapat memberikan bisnis Anda peluang terbaik untuk tumbuh dengan cepat dan substansial.

Apa itu Bootstrapping With a Business Partner dan Crowdfunding?

Kemudian, apa itu bootstrapping with a business partner dan crowdfunding?

Secara sederhana istilah-istilah tersebut lebih mengacu kepada praktik atau penerapannya.

Bootstrapping with a business partner berarti melakukan praktik membangun organisasi, perusahaan dengan menggunakan modal sendiri bersama seorang teman.

Sedangkan akhiran kata with crowdfunding berarti lebih luas, yaitu dengan effort serta bantuan, teman, keluarga, pelanggan maupun investor secara pribadi.

Sejarah Bootstrapping

Agar kita lebih memahami tentang apa itu arti dan pengertian bootstrapping, maka kita juga harus mengenal paling tidak sedikit terkait sejarah awal dari katanya.

Oke, seperti yang sudah Kami singgung sebelumnya, praktik bootstrap adalah membangun perusahaan dari nol hanya dengan tabungan pribadi.

Bootstrapping, dalam dunia programming (baca pengertian programming di sini), ini juga menjelaskan pembuatan program software (perangkat lunak) yang kompleks dalam tahapan yang berurutan dan saling bergantung.

Memang, sumber daya yang sangat terbatas dapat menghambat pertumbuhan, mencegah promosi, dan bahkan merusak kualitas produknya.

Baca Juga :  Project: Pengertian, Apa itu Project Life Cycle dan Management-nya? Tujuan, Cara Kerja, Jenis Tahapan, Macam Karakteristik, serta Pentingnya!

Pengusaha yang menerapkan praktik metode bootstrap akan memegang kendali penuh atas bisnis dan membuat semua keputusan.

Terkait sejarah awalnya sendiri, istilah “bootstrap” berasal dari frasa yang digunakan pada abad ke-18 dan 19 yaitu “to pull oneself up by one’s bootstraps” yang berarti “untuk menarik diri sendiri dengan tali sepatu”.

Saat itu, kalimat tersebut merujuk pada tugas yang mustahil dan awalnya, itu menyiratkan prestasi yang jelas tidak mungkin.

Namun belakangan kemudian, itu menjadi metafora untuk mencapai kesuksesan tanpa bantuan dari luar.

Ya! Sekarang ini, khususnya di tahun 2020, ini lebih mengacu pada tantangan membuat sesuatu dari ketiadaan.

Perusahaan bootstrap adalah perusahaan yang telah dimulai dan diperluas hanya melalui sumber daya pribadi pengusaha dan pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan.

Menurut beberapa sumber yang sudah Kami rangkum dan baca, istilah “boot up” untuk memulai sistem operasi komputer mungkin berasal dari bootstrap.

Lebih dari 80% (persen) operasi startup didanai oleh keuangan pribadi para founder atau pendirinya, dan median modal awal adalah sekitar 10-100 (seratus) juta rupiah.

Tujuan Bootstrapping

Setelah kita mengetahui arti dan pengertian dari bootstrapping serta sejarahnya di atas, maka kita juga harus mengetahui apa alasan dan tujuan menggunakannya secara khusus.

Seperti yang sudah kita ketahui, bootstrapping yang digunakan dalam bisnis bertujuan dan digunakan untuk merujuk pada proses menggunakan hanya sumber daya yang ada seperti tabungan pribadi, peralatan komputasi pribadi, dan ruang garasi, untuk memulai dan menumbuhkan perusahaan.

Pendekatan ini berbeda dengan menarik investor untuk menyediakan modal, atau mengambil hutang untuk mendanai ekspansi bisnis.

Ya! Ini tentang memperluas apa yang Anda miliki, apa pun itu untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Adapun alasan utama menjadikan bootstrapping atau praktik bootstrap sebagai model bisnis adalah kurangnya pengalaman dalam merumuskan rencana bisnis, serta kurangnya keterampilan untuk promosi produk dan hubungan dengan pemasok.

Pembiayaan dalam praktik bootstrapping benar-benar dimulai dan diakhiri dengan perhatian Anda pada pengelolaan sumber daya keuangan Anda dengan cermat.

Beberapa praktik dan cara melakukannya yaitu seperti memperhatikan apa yang Anda belanjakan dan jaga agar pengeluaran Anda tetap rendah.

Jika Anda mengambil sesuatu yang terbilang mahal, pastikan Anda dapat membenarkan pengeluarannya.

Macam-Macam Tahapan Bootstrapping

Ilustrasi Gambar Apa Saja Jenis Dan Macam Tahapan Bootstrapping Serta Contoh Dan Kelebihan Kekurangannya
Ilustrasi Gambar Apa Saja Jenis Dan Macam Tahapan Bootstrapping Serta Contoh Dan Kelebihan Kekurangannya

Dalam membahas tentang arti dan pengertian bootstrapping, adalah merupakan hal yang penting juga bagi Kami untuk menjelaskan apa saja jenis dan macam tahapannya.

Benar, sebelum mulai menerapkan praktiknya sendiri, ada beberapa rekomendasi yang mungkin akan berguna bagi kalian.

Misalnya, seperti ketika menginvestasikan kembali laba bersih untuk meningkatkan skala bisnis, ide bisnis (produk atau layanan) harus dapat menyelesaikan masalah seseorang, dan apa yang telah kalian lakukan itu dapat menarik seorang mentor atau orang yang sukses dalam bisnis tersebut.

Oke baiklah, berikut ini merupakan jenis dan macam-macam tahapan yang harus kalian ketahui dalam praktik dan penerapan metode cara bootstrapping, khususnya bagi perusahaan.

a. Beginner Stage

Jenis dan macam tahapan bootstrapping yang pertama yaitu tahap pemula atau beginner stage.

Tahap awal ini dimulai dengan sejumlah uang simpanan,uang pinjaman atau investasi yang berasal dari teman.

Sebagai contoh misalnya, CEO atau founder (pendiri) terus mengerjakan pekerjaan utamanya dan pada saat yang sama, juga memulai bisnisnya.

b. Customer-Funded atau Crowdfunding Stage

Berikutnya yaitu tahapan yang didanai pelanggan atau customer-funded dan crowdfunding stage.

Tahapan ini merupakan tahap ketika uang dari pelanggan serta klien digunakan untuk menjaga bisnis tetap beroperasi dan mendanai pertumbuhannya.

c. Credit Stage

Jenis dan macam tahapan terakhir yang akan Kami jelaskan di sini yaitu tahap kredit atau credit stage.

Tahap kredit melibatkan wirausahawan yang berfokus pada pendanaan kegiatan tertentu, sebagai contoh misalnya seperti mempekerjakan staf, meningkatkan peralatan, dan lain sebagainya.

Pada tahap kredit, bisnis mengambil pinjaman atau mencoba mencari modal usaha untuk ekspansinya.

Contoh Bootstrapping dan Perusahaannya

Dalam membahas mengenai apa itu arti bootstrapping, pastinya hal tersebut tidak terlepas daripada contohnya bukan?

Benar! Contoh sederhana bootstrapping terdapat di beberapa kerangka web dan aplikasi atau application framework (baca pengertian application framework di sini).

Contohnya, seperti saat Anda memanggil halaman index.php, dalam hal ini, kita sudah menjadi seorang bootstrapper.

Kemudian, kita melanjutkan dengan memuat pembantu kerangka kerja, model, konfigurasi, dan kemudian memuat pengontrol dan menyerahkan kontrol padanya.

Yup! Seperti yang Anda lihat, ini adalah file sederhana yang memulai proses besar.

Terkait perusahaannya sendiri, perlu diingat bahwa 90% (persen) dari semua startup dapat dikatakan gagal, di mana hal ini juga sesuai berdasarkan survei dari situs pakar atau ahli dalam bidangnya yaitu Forbes pada tahun 2015.

Baca Juga :  Mengenal Apa Itu Pengertian Sandy Bridge: Sejarah, Manfaat dan Arsitektur Processornya

Namun, seperti undian atau lotere, seseorang harus menang, dan seorang bootstrapper mendapatkan kemenangan yang besar.

Betul! Itu bukanlah sebagai sebuah keberuntungan semata, mereka benar-benar memiliki ide-ide hebat dan mereka menjalankannya.

Oke selanjutnya, di bawah ini adalah beberapa contoh perusahaan yang telah melakukan praktik bootstrapping hingga sukses yang perlu kalian ketahui.

1. Spanx

Contoh perusahaan bootstrapping pertama yaitu adalah Spanx.

Perusahaan ini merupakan perusahaan yang mengkhususkan diri pada pakaian dalam pelangsing, dengan $5.000 dari tabungan pribadi Sarah Blakely (founder atau orang yang mendirikannya) pada tahun 2000.

Kantor pusat pertama perusahaan adalah apartemennya sendiri yang bertempat di Atlanta.

Dia bahkan menulis dan mengajukan permohonan patennya sendiri untuk menghemat biaya hukum.

Pada 2016, Blakely membuat daftar pertama wanita terkaya buatan Forbes.

Blakely memiliki 100% (persen) perusahaan Spanx dan kekayaan pribadinya diperkirakan sekitar $1 miliar.

2. Tough Muuder

Contoh perusahaan bootstrapping berikutnya yaitu seperti Tough Mudder yang merupakan rangkaian acara balapan ketahanan.

Ini didirikan bersama oleh Will Dean dan Guy Livingstone pada tahun 2010.

Total pengeluaran mereka adalah $300 untuk situs web dan $8.000 untuk iklan Facebook.

Lebih dari 5.000 orang berpartisipasi dalam acara Tough Mudder yang pertama.

Sejak itu, lebih dari 2 (dua) juta orang telah menjalankan perlombaan perusahaan di 10 (sepuluh) negara berbeda.

Para founder telah menghasilkan lebih dari $100 juta melalui biaya pendaftaran dan kesepakatan sponsor atau iklan.

3. Electronic Data Systems

Contoh terakhir yang akan Kami jelaskan dalam artikel kali ini yaitu startup atau perusahaan bernama Electronic Data Systems.

Pada tahun 1962, Ross Perot mendirikan Electronic Data Systems yang merupakan pelopor dalam manajemen teknologi informasi, dengan tabungan pribadi $1.000.

Kemudian, pada tahun 1979, perusahaan ini memiliki pendapatan tahunan $270 juta dan 8.000 karyawan.

Lalu, perusahaan tersebut dijual ke General Motors seharga $2,5 miliar pada tahun 1982.

Kelebihan dan Kekurangan Bootstrapping

Sekarang kita sudah mengetahui pengertian, arti, sejarah, tujuan dan apa saja jenis macam serta contoh daripada praktik bootstrapping.

Memang, segala macam usaha pasti tidak terlepas dari apa yang kita sebut keuntungan dan kerugian bukan?

Benar! Begitupun juga dengan bootstrapping!

Di bawah ini akan Kami jelaskan lebih lanjut terkait apa saja keuntungan dan kerugian dalam menerapkan praktik atau metode bootstrap.

a. Kelebihan dari Bootstrapping

Berikut ini adalah apa saja yang menjadi kelebihan dalam melakukan bootstrapping:

  • Pengusaha mendapatkan banyak pengalaman sambil mempertaruhkan uangnya sendiri saja; Artinya jika usahanya gagal, dia tidak akan dipaksa untuk melunasi pinjaman atau dana pinjaman lainnya. Jika proyek tersebut berhasil, pemilik bisnis akan menghemat modal dan mampu menarik investor. Jadi, bisnisnya akan tumbuh ke level baru.
  • Memiliki kuasa penuh; Bootstrapper yakni orang yang menjalankan dan mempraktikkannya berhak atas semua perkembangan, serta ide yang digunakan selama pengembangan bisnis.
  • Jadi lebih kreatif; Kurangnya pendanaan awal membuat wirausahawan mencari cara yang tidak biasa untuk memecahkan masalah, membuat penawaran baru di pasar, dan menunjukkan pemikiran kreatif.
  • Independensi dari opini investor; Seorang wirausahawan dapat membuat semua keputusan secara mandiri, sehingga dia mampu menciptakan sesuatu yang unique (unik), mewujudkan impian, menguji kekuatan, dan mandiri atas instruksi investor.
  • Lebih menantang; Menarik pendanaan eksternal itu menantang dan bisa menjadi tugas yang sangat menegangkan dan memakan waktu. Bootstrap dalam bisnis memungkinkan seorang wirausahawan untuk sepenuhnya fokus pada aspek-aspek utama bisnis, seperti penjualan, pengembangan produk, dan lain sebagainya.
  • Menciptakan fondasi keuangan bisnis; Ya, dalam menciptakannya, bagi seorang wirausahawan, ini adalah daya tarik besar untuk investasi masa depan. Investor, seperti perorangan, dana khusus, atau firma modal ventura, jauh lebih percaya diri dalam membiayai bisnis yang sudah dijamin dan telah menunjukkan janji dan komitmen pemilik.
  • Memberi nilai, terutama kepada manusia; Ya, bisnis adalah tentang memberikan nilai tertentu melalui produk atau layanan.

b. Kekurangan dari Bootstrapping

Kemudian, berikut ini adalah beberapa kekurangan yang terdapat dalam praktik atau metode bootstrapping dalam bisnis:

  • Lebih sulit dalam perkembangannya; Pertumbuhan bisnis bisa menjadi sulit jika permintaan melebihi kemampuan perusahaan untuk menawarkan atau menghasilkan jasa atau produk.
  • Lebih banyak resiko; Pengusaha mengambil hampir semua risiko keuangan daripada membaginya dengan investor yang berinvestasi dalam mendukung pertumbuhan perusahaan.
  • Modal terbatas dan kurangnya investasi; Dalam konteks spesifikasi bootstrap, daya tarik investasi besar dan penerapan penuh ide seseorang bisa jadi sangat sulit.
  • Masalah stres; Betul! Kemampuan untuk menangani situasi stres diperiksa secara teratur ketika masalah tak terduga muncul.

Bagaimana Cara Melakukan Bootstrapping dan Menerapkannya dalam Bisnis?

Ilustrasi Gambar Bagaimana Cara Melakukan Dan Menerapkan Bootstrapping Dalam Membahas Pengertian Dan Artinya
Ilustrasi Gambar Bagaimana Cara Melakukan Dan Menerapkan Bootstrapping Dalam Membahas Pengertian Dan Artinya

Jadi, bagaimana cara memulai atau melakukan bootstrapping serta menerapkannya dalam bisnis?

Baca Juga :  5+ Tips Cara agar Website, Apps, dan Software Deployment di Organisasi, Bisnis, atau Perusahaan Berhasil dengan Baik + Checklist-nya!

Yup! Anda mem-bootstrap perusahaan dengan memulai dengan sejumlah kecil dana Anda sendiri.

Saat bisnis berjalan, Anda menginvestasikan kembali pendapatan yang diperoleh dari pelanggan kembali ke bisnis untuk membiayai operasi harian, rencana pengembangan dan ekspansi.

Terkait prosesnya sendiri, dalam melakukannya, ada 3 (tiga) langkah yang harus kalian lakukan untuk mem-bootstrap (bootstrapping) perusahaan, yaitu:

1. Temukan dan Dapatkan Sumber Uang (Dana)

Cara yang pertama yaitu dengan menemukan dan mendapatkan sumber uang atau dana.

Ya! Mulailah dengan tabungan pribadi, atau mungkin beberapa pendanaan crowdfunding seperti dari “teman dan keluarga” untuk memulainya.

Ya! Ini seringkali disebut uang benih atau taruhan awal.

Teknik terkait pada tahap ini yaitu adalah memulai dengan bisnis sampingan, di mana owner, founder atau pendiri terus melakukan pekerjaan harian untuk menjaga jiwa dan raga bersama.

Pendiri kemudian menggunakan penghasilan harian untuk mendanai bisnis sampingan.

Singkatnya, sang pendiri berhasil mengumpulkan sumber daya yang cukup untuk menjalankan bisnisnya serta diluncurkan dengan anggaran yang sedikit.

2. Mulai Luncurkan Produk atau Layanan Minimum yang Layak dengan Segera (Cepat)

Kemudian, lanjutkan dengan launcing atau meluncurkan produk atau layanan minimum yang layak dengan segera atau cepat.

Ya! Rilis produk minimum yang layak sesegera mungkin.

Bootstrapping Untuk perusahaan perangkat lunak atau software (baca pengertian software di sini), bisnis online, atau bisnis apa pun yang memerlukan pengembangan produk terlebih dahulu, luncurkan segera setelah Anda memiliki penawaran yang layak.

“Cepat” namun sudah layak lebih baik dari pada sempurna.

Semakin cepat Anda memulai, semakin cepat Anda ke langkah berikutnya.

3. Lanjutkan dan Gunakan Dana Hasil Pelanggan untuk Bertumbuh serta Berkembang

Yang terakhir yaitu dengan melanjutkan dan menggunakan dana hasil dari pelanggan untuk tumbuh dan berkembang.

Dapatkan uang dari pelanggan dengan cepat, dan gunakan untuk mendanai operasi dan perkembangannya.

Pendanaan pelanggan tersebut harus kalian pompa kembali ke dalam bisnis.

Dan oleh karena itu, penting untuk menutup penjualan lebih awal dan cepat.

Pendapatan penjualan membuat bisnis tetap beroperasi dan, akhirnya, membiayai pertumbuhan bisnis atau startup Anda.

Pertumbuhan seringkali lambat, karena perusahaan pertama-tama harus memenuhi biaya operasionalnya untuk bertahan dalam bisnis.

Tetapi pengusaha yang berkomitmen menemukan cara untuk meningkatkan penjualan, yang pada gilirannya memberi mereka lebih banyak modal untuk diinvestasikan dalam bisnis mereka.

Kesimpulan

Bagaimana sudah cukup jelas bukan? Oke, jadi berdasarkan penjelasan dan pembahasan Pengertian Bootstrapping, Apa itu Business Bootstrapping? Sejarah, Tujuan, Macam Tahapan, Contoh, Kelebihan Kekurangan, serta Cara Melakukannya di atas, dapat kita simpulkan bahwa praktik metode bootstrap atau bootstrapping berasal dari istilah yang merujuk pada cara mendirikan startup atau perusahaan seminimal mungkin.

Akronim ini berasal dari kalimat “menarik diri sendiri dengan tali sepatu Anda sendiri” sebanyak yang bisa Anda dapatkan.

Dalam komputasi, bootsrapping khususnya bootstrap loader adalah bagian kode pertama yang dijalankan saat mesin dimulai, dan bertanggung jawab untuk memuat sistem operasi lainnya, di mana dalam komputer modern ini disimpan dalam memori ROM.

“Bootstrapping” juga digunakan sebagai istilah untuk membangun sistem menggunakan dirinya sendiri atau lebih tepatnya, versi pendahulu sebelumnya.

Sebagai contoh misalnya, bahasa ANTLR versi 3 (tiga) ditulis menggunakan parser yang dikembangkan di ANTLR versi 2 (dua).

Penutup

Demikianlah apa yang dapat Kami bagikan dalam tulisan artikel kali ini, di mana Kami membahas terkait dengan Pengertian Bootstrapping, Apa itu Business Bootstrapping? Sejarah, Tujuan, Macam Tahapan, Contoh, Kelebihan Kekurangan, serta Cara Melakukannya.

Semoga apa yang coba Kami untuk sampaikan dan jabarkan di sini dapat bermanfaat serta juga bisa menambah wawasan kalian semua, terutama dalam bidang teknologi dan bisnis.

Silahkan bagikan artikel atau postingan Kami ini jika kalian rasa ini bermanfaat untuk teman, kerabat serta rekan kerja dan bisnis kalian semua juga jangan lupa untuk subscribe Blog dan YouTube Kami. Sekian dari Saya, Terima Kasih.

Postingan ini juga tersedia dalam versi:


Tinggalkan Komentar