Mengenal Pengertian Decision Support System (DSS), Apa itu Sistem Pendukung Keputusan? Sejarah, Tujuan, Jenis, Macam, Contoh, Kelebihan dan Kekurangannya!
Memang, meskipun banyak orang-orang yang memiliki pandangan bahwa sistem pengambil keputusan adalah fenomena yang relatif baru, kenyataannya sistem tersebut telah ada sejak lama.
Faktanya, dapat dikatakan bahwa apapun yang menyediakan data rasional, terukur dan ilmiah untuk membantu pemimpin membuat keputusan yang tepat, yakni DSS.
Contohnya termasuk sistem manual, sistem hybrid, semua jenis analitik serta software yang canggih.
Faktor yang pembeda sistem berbasis komputer yang lebih baru dari sistem pendukung keputusan awal adalah untuk menganalisis kumpulan data yang sangat besar, memberikan rekomendasi berdasarkan data yang menghilangkan dugaan dari pengambilan keputusan.
Terkait hal itu, dalam postingan kali ini, Kami akan membahas secara detail dan lengkap tentang apa itu pengertian Decision Support System (DSS).
Baiklah, mari kita simak ulasannya berikut ini!
Daftar Isi Konten:
- Pengertian Decision Support System (DSS)
- Apa itu Sistem Pendukung Keputusan (SPK)?
- Sejarah Awal Decision Support System
- Tujuan Decision Support System serta Fungsi DSS
- Jenis-Jenis Decision Support System atau DSS
- Macam Karakteristik DSS (Decision Support System)
- Contoh Decision Support System (DSS) atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
- Kelebihan dan Kekurangan DSS atau Decision Support System
- Kesimpulan
- Penutup
Pengertian Decision Support System (DSS)
Berarti Sistem Pendukung Keputusan atau SPK dalam bahasa Indonesia, Decision Support System (DSS) adalah program terkomputerisasi yang digunakan untuk mendukung penentuan, penilaian dan kursus tindakan dalam suatu organisasi atau bisnis.
SPK atau DSS ini menyaring dan menganalisis data dalam jumlah besar, mengumpulkan informasi komprehensif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dan dalam pengambilan keputusan seperti yang juga dijelaskan oleh sumber simpulan Kami dari Situs Investopedia.
Perlu untuk diketahui, untuk informasi khas yang digunakan oleh DSS ini biasanya mencakup pendapatan target atau proyeksi, angka penjualan atau data masa lalu dari periode waktu yang berbeda serta data terkait inventaris atau operasi lainnya.
Apa itu Sistem Pendukung Keputusan (SPK)?
Jadi, apa itu yang dimaksud dengan Sistem Pendukung Pengambil Keputusan atau SPK ini?
Ya, seperti yang sudah Kami jelaskan di atas, istilah ini lebih dikenal dengan Decision Support System (DSS) secara global.
SPK atau Sistem Pendukung Pengambil Keputusan adalah sistem informasi yang membantu bisnis dalam aktivitas pengambilan keputusan yang membutuhkan pertimbangan, determinasi dan urutan tindakan.
Sistem informasi dalam Decision Support System tersebut membantu manajemen tingkat menengah dan tinggi suatu organisasi dengan menganalisis data (baca pengertian data di sini) tidak terstruktur dalam jumlah besar dan mengumpulkan informasi yang dapat membantu memecahkan masalah serta tentunya membantu dalam pengambilan keputusan.
Terkait cara kerjanya sendiri, Decision Support System atau DSS ini dapat dijalankan oleh manusia, otomatis, atau kombinasi keduanya.
Sistem pendukung keputusan mengumpulkan dan menganalisis data, menyintesisnya untuk menghasilkan laporan informasi yang komprehensif.
Dengan cara ini, sebagai aplikasi informasional, Decision Support System berbeda dengan aplikasi operasi biasa, yang fungsinya hanya untuk mengumpulkan data.
DSS dapat sepenuhnya terkomputerisasi atau didukung oleh manusia dan dalam beberapa kasus, ini mungkin menggabungkan keduanya.
Ini merupakan sistem yang ideal menganalisis informasi dan benar-benar membuat keputusan bagi pengguna.
Yup! Paling tidak, mereka memungkinkan pengguna manusia untuk membuat keputusan yang lebih tepat dengan lebih cepat.
Sejarah Awal Decision Support System
Agar kita dapat lebih memahami tentang arti dan pengertian dari DSS atau Decision Support System, maka tentunya kita juga harus mengetahui paling tidak sedikit terkait sejarah awalnya.
Namun, perlu Kami tekankan sebelumnya beberapa informasi umum yang dikumpulkan oleh DSS yang perlu kita ketahui.
Betul, pada dasarnya itu termasuk seperti proyeksi pendapatan dan angka penjualan, beberapa berdasarkan proyeksi penjualan produk baru, angka penjualan komparatif antara periode waktu yang dipilih, data inventaris diatur ke dalam database relasional untuk analisis tepat waktu.
Dalam beberapa aplikasi DSS, analisis tepat waktu mencakup konsekuensi dari alternatif keputusan yang berbeda.
Oke, untuk sejarah awalnya sendiri, adapun analisis pengambilan keputusan mulai dilakukan oleh Carnegie Institute of Technology pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an.
Massachusetts Institute of Technology (MIT) juga menerapkan teknologi komputer pada teori pengambilan keputusan di tahun 1960-an.
Lalu, pada tahun 1980-an, penelitian intensif tentang DSS atau SPK ini lanjut dilakukan, dan teori serta konsep baru muncul dari model DSS pengguna tunggal, termasuk Sistem Pendukung Keputusan Organisasi (SPKO) atau Organization Decision Support System (ODSS), Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (SPKK) atau Group Decision Support System (GDSS), dan Sistem Informasi Eksekutif (SIE) atau Executive Decision Support System (EIS).
Kemudian, pada tahun 1990, DSS lebih lanjut diperluas untuk memasukkan data warehousing dan pemrosesan analitik online hingga sekarang ini, terutama di tahun 2024 saat ini.
Tujuan Decision Support System serta Fungsi DSS
Setelah kita mengetahui pengertian dan apa itu Decision Support System (DSS) atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK), berikutnya kita juga harus mengetahui goals atau tujuan terkait penggunaannya.
Seperti yang sudah kita ketahui, sistem pendukung keputusan ini menghasilkan laporan informasi rinci dengan tujuan akhir untuk mengumpulkan dan menganalisis data.
Maka, oleh karena itu, DSS atau Decision Support System ini tentunya berbeda dari aplikasi operasi normal, yang tujuannya adalah hanya mengumpulkan data dan bukan menganalisisnya.
Dalam sebuah organisasi, Decision Support System berfungsi serta digunakan oleh departemen perencanaan (seperti departemen operasi) yang mengumpulkan data dan membuat laporan yang dapat digunakan oleh manajer untuk pengambilan keputusan.
Yup! Utamanya, DSS ini sering digunakan dalam proyeksi penjualan, untuk inventaris dan data yang terkait dengan operasi serta untuk menyajikan informasi kepada pelanggan dengan cara yang mudah dipahami.
Secara teoritis, DSS memiliki fungsi dan dapat digunakan dalam berbagai domain pengetahuan dari organisasi hingga pengelolaan hutan dan bidang medis.
Salah satu aplikasi atau penerapan utama DSS dalam organisasi adalah pelaporan real-time. Ini bisa sangat membantu organisasi yang mengambil bagian dalam manajemen inventaris just-in-time (JIT).
Dalam beberapa sistem inventaris, organisasi memerlukan data tingkat inventaris secara real-time untuk melakukan pemesanan “on time atau tepat waktu” guna mencegah penundaan produksi dan menyebabkan efek domino negatif.
Benar! Oleh karena itu, DSS lebih disesuaikan dengan individu atau organisasi yang membuat keputusan daripada sistem tradisional.
Jenis-Jenis Decision Support System atau DSS
Selanjutnya, dalam subbagian ini kita juga akan mengenal tentang jenis-jenis dari Decision Support System atau DSS.
Memang, informasi khas yang mungkin dikumpulkan dan disajikan oleh aplikasi pendukung keputusan ini adalah seperti mengakses semua aset informasi, termasuk sumber data warisan dan relasional, membuat angka data menjadi komparatif serta diproyeksikan berdasarkan data atau asumsi baru.
Lalu, ada juga interface yang menampilkan konsekuensi dari alternatif keputusan yang berbeda, berdasarkan pengalaman masa lalu dalam konteks tertentu.
Untuk jenis Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) ini, mereka seringkali dikategorikan menjadi 5 (lima) jenis.
Adapun jenis dan tipe kategori dari Decision Support System atau DSS tersebut, akan Kami jelaskan lebih lanjut di bawah ini.
1. Communication-Driven
Jenis DSS atau Decision Support System pertama, yaitu yang dijalankan dengan komunikasi atau lebih tepatnya communication-driven.
Kebanyakan DSS yang digerakkan oleh komunikasi ini ditargetkan untuk tim internal, termasuk partner atau mitra sebuah perusahaan atau organisasi.
Tujuannya adalah untuk membantu mengadakan rapat, atau agar pengguna dapat berkolaborasi.
Teknologi yang paling umum digunakan untuk menerapkan DSS tipe atau kategori ini adalah web atau server klien, di mana contohnya yaitu seperti kolaborasi online, dan sistem pertemuan-jaringan.
2. Data-Based
Jenis berikutnya yaitu DSS berbasis data, based atau data-driven.
Kebanyakan Decision Support System berbasis data ditargetkan pada manajer, staf, dan juga pemasok produk, service atau layanan.
Ini digunakan untuk menanyakan database atau gudang data untuk mencari jawaban spesifik untuk tujuan tertentu.
Ini diaplikasikan melalui sistem bingkai utama, tautan klien dan server, atau melalui web.
Contohnya seperti sistem database berbasis komputer yang memiliki sistem query untuk diperiksa (termasuk penggabungan data untuk menambah nilai ke database yang ada.
3. Document-Driven
Tipe kategori Decision Support System berbasis dokumen, based atau document-drivenini terbilang lebih umum, serta ditargetkan pada basis kelompok pengguna yang luas.
Tujuan dari DSS semacam itu adalah untuk mencari halaman web atau menemukan dokumen pada sekumpulan keyword (kata kunci) atau istilah pencarian tertentu.
Teknologi yang biasa digunakan untuk menyiapkan Decision Support System (DSS) semacam itu adalah melalui web atau sistem klien dan server, di mana contohnya secara umum yaitu platform (baca pengertian platform di sini) yang mendukung pencarian dokumen.
4. Knowledge-Driven
DSS yang digerakkan oleh pengetahuan, based atau knowledge-driven ini adalah yang sering kita kenal.
Ini merupakan kategori penampung semua yang mencakup berbagai sistem yang mencakup pengguna dalam organisasi yang mengaturnya, tetapi mungkin juga termasuk orang lain yang berinteraksi dengan organisasi, sebagai contoh misalnya, konsumen bisnis.
Ini pada dasarnya digunakan untuk memberikan nasihat manajemen atau untuk memilih produk atau layanan.
Teknologi penyebaran tipikalnya yang digunakan untuk menyiapkan sistem semacam itu dapat berupa sistem klien dan server, web, atau perangkat lunak yang dijalankan pada PC yang berdiri sendiri.
5. Model-Driven
DSS yang digerakkan oleh model, based atau model-driven ini adalah sistem kompleks yang membantu menganalisis keputusan atau memilih di antara opsi yang berbeda.
Tipe kategori ini digunakan oleh manajer dan anggota staf bisnis, atau orang-orang yang berinteraksi dengan organisasi, untuk sejumlah tujuan yang bergantung pada bagaimana model itu disiapkan, seperti penjadwalan, analisis keputusan, dan lain sebagainya.
DSS ini juga dapat digunakan melalui perangkat lunak atau perangkat keras di PC yang stand-alone (berdiri sendiri), sistem klien dan server, atau web.
Macam Karakteristik DSS (Decision Support System)
Dalam membahas mengenai pengertian DSS atau Decision Support System, tentunya hal itu tidak terlepas daripada jenis dan macam karakteristiknya bukan?
Seperti yang sudah Kami singgung di atas, aplikasi DSS seringkali digunakan di banyak bidang yang beragam, termasuk diagnosis medis, verifikasi pinjaman kredit, evaluasi penawaran pada proyek-proyek teknik, manajemen bisnis dan bisnis, produksi pertanian di tingkat pertanian dan kebijakan, pengelolaan hutan serta jalur kereta api (untuk evaluasi rel yang rusak).
Adapun beberapa macam karakteristik yang terdapat dalam DSS atau Decision Support System yaitu:
- Memanfaatkan kombinasi data mentah (RAW), dokumen, pengetahuan pribadi, dan model bisnis untuk membantu pengguna membuat keputusan.
- Sumber data yang digunakan oleh DSS dapat mencakup sumber data relasional, kubus, warehouse (gudang data), catatan kesehatan elektronik atau Electronic Health Records (EHR), proyeksi pendapatan, proyeksi penjualan, dan banyak lagi yang lainnya.
- Support atau dukungan untuk pengambil keputusan dalam masalah semi terstruktur dan tidak terstruktur.
- Dukungan untuk manajer di berbagai tingkat manajerial, mulai dari eksekutif puncak hingga manajer lini.
- Dukungan untuk individu dan kelompok, mulai dari masalah yang kurang terstruktur, di mana itu seringkali membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari departemen dan tingkat organisasi yang berbeda.
- Dukungan untuk keputusan yang saling bergantung atau berurutan.
- Dukungan untuk kecerdasan, desain, pilihan dan implementasinya.
- Dukungan untuk berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
- Yang terakhir yaitu mereka bersifat adaptif dari waktu ke waktu.
Contoh Decision Support System (DSS) atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Lalu, apa saja contohnya?
Secara keseluruhan, berdasarkan penjelasan di atas, Kami sudah menyinggung beberapa contoh aplikasi dan penerapannya.
Secara khusus, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) ini digunakan dalam beragam industri seperti di bawah ini.
a. Perencanaan Tanaman
Contoh berikutnya yaitu seperti sistem perencanaan tanaman.
Para petani menggunakan DSS untuk membantu mereka menentukan waktu terbaik untuk menanam, memupuk, dan menuai hasil panen mereka.
Bayer Crop Science, merupakan salah satu perusahaan terkenal yang telah menerapkan analytics (analitik) dan dukungan keputusan untuk setiap elemen bisnisnya, termasuk pembuatan “pabrik virtual” untuk melakukan analisis “bagaimana jika” di lokasi produksi jagungnya.
b. DSS Klinis
Sistem Decision Support System klinis ini membantu dokter mendiagnosis pasien mereka.
Perusahaan populer seperti Penn Medicine merupakan contoh perusahaan yang telah menciptakan DSS klinis yang membantu pasien ICU melepaskan ventilator lebih cepat.
c. Perencanaan Rute GPS
Contoh Decision Support System atau DSS pertama yaitu seperti sistem perencanaan rute GPS.
SPK atau DSS tentunya dapat digunakan untuk merencanakan rute tercepat dan terbaik antara 2 (dua) titik dengan menganalisis opsi yang tersedia.
Sistem ini seringkali menyertakan kemampuan untuk memantau lalu lintas secara real-time untuk rute di sekitar kemacetannya.
d. Dasbor ERP
Contoh terakhir yang dapat Kami terangkan di sini yaitu dasbor atau ERP dashboard.
Sistem DSS ERP dashboard (baca pengertian dashboard di sini) ini membantu manajer memantau indikator kinerja.
Banyak perusahaan marketing (pemasaran) dan service atau layanan digital pada umumnya menggunakan sistem Decision Support System untuk membantu manajernya menentukan agen mana yang membutuhkan bantuan tambahan.
Kelebihan dan Kekurangan DSS atau Decision Support System
Setelah kalian pasti sudah memahami arti DSS atau Decision Support System dengan gambaran di atas, dalam postingan ini Kami juga akan menyinggung terkait kelebihan dan kekurangannya.
Baiklah, keuntungan atau kelebihan dan kerugian serta kekurangan Decision Support System (DSS) akan Kami jelaskan sebagai berikut.
a. Kelebihan DSS (Decision Support System)
Di bawah ini adalah beberapa hal yang menjadi manfaat, keuntungan atau kelebihan yang terdapat dalam DSS atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK):
- Sistem pendukung keputusan meningkatkan kecepatan dan efisiensi kegiatan pengambilan keputusan. Hal ini tentunya sangat dimungkinkan, karena DSS dapat mengumpulkan dan menganalisis data waktu nyata.
- DSS juga mempromosikan pelatihan dalam organisasi, karena keterampilan khusus harus dikembangkan untuk mengimplementasikan dan menjalankan DSS dalam suatu organisasi.
- Ini mengotomatiskan proses manajerial yang monoton yang berarti lebih banyak waktu manajer dapat dihabiskan untuk pengambilan keputusan.
- Decision Support System dapat meningkatkan komunikasi interpersonal atau interpersonal communication (baca pengertian interpersonal communication di sini) dalam organisasi.
b. Kekurangan DSS (Decision Support System)
Berikut ini merupakan poin-poin yang menjadi kelemahan, kerugian atau kekurangan dalam DSS atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang perlu kita perhatikan untuk ditingkatkan:
- Biaya untuk mengembangkan dan menerapkan DSS merupakan investasi modal yang terbilang sangat besar, di mana itu membuatnya menjadi kurang dapat diakses oleh organisasi yang lebih kecil.
- Perusahaan bisa ketergantungan pada DSS, karena itu diintegrasikan ke dalam proses pengambilan keputusan harian untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan. Namun, karena manajer cenderung terlalu mengandalkan sistem, maka itu menghilangkan aspek subjektivitas dalam pengambilan keputusan.
- DSS dapat menyebabkan kelebihan informasi karena sistem informasi cenderung mempertimbangkan semua aspek dari suatu masalah, di mana hal ini seringkali menciptakan dilema bagi pengguna akhir atau end user (baca pengertian end user di sini), karena mereka memiliki banyak pilihan.
- Penerapan DSS dapat menyebabkan ketakutanan dan reaksi negatif dari karyawan tingkat bawah, terlebih karena banyak dari mereka tidak nyaman dengan teknologi baru dan takut kehilangan pekerjaan karena adanya teknologi.
Kesimpulan
Baiklah, Kami pikir sudah cukup jelas untuk sekarang dalam masalah DSS.
Jadi, berdasarkan penjelasan dan pembahasan tentang Pengertian Decision Support System (DSS), Apa itu Sistem Pendukung Keputusan? Sejarah, Tujuan, Jenis, Macam, Contoh, Kelebihan dan Kekurangannya di atas, dapat kita simpulkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah aplikasi berbasis komputer yang mengumpulkan, mengatur dan menganalisis data bisnis untuk memfasilitasi pengambilan keputusan bisnis yang berkualitas untuk manajemen, operasi hingga perencanaannya.
DSS yang dirancang dengan baik membantu pengambil keputusan dalam mengumpulkan berbagai data dari berbagai sumber seperti RAW atau data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi dari karyawan, manajemen, eksekutif, dan model bisnis.
Analisis DSS membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah, serta mengambil keputusan.
Sistem pendukung pengambil keputusan dapat menyajikan informasi secara grafis dan dapat mencakup Expert System (Sistem Pakar) atau Artificial Intelligence (AI) serta ini juga mungkin ditujukan pada eksekutif bisnis atau kelompok pekerja pengetahuan lainnya.
Penutup
Demikianlah postingan artikel yang dapat Kami bagikan kali ini, di mana Kami membahas terkait Pengertian Decision Support System (DSS), Apa itu Sistem Pendukung Keputusan? Sejarah, Tujuan, Jenis, Macam, Contoh, Kelebihan dan Kekurangannya.
Semoga apa yang sudah Kami coba sampaikan serta jelaskan di sini dapat bermanfaat dan juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua terutama dalam bidang teknologi web.
Silahkan bagikan artikel atau postingan Kami di sini kepada teman, kerabat serta rekan kerja dan bisnis kalian semua khususnya jika kalian temukan ini bermanfaat dan juga jangan lupa subscribe Blog dan YouTube Kami. Sekian dari Kami, Terima Kasih.
Postingan ini juga tersedia dalam versi: