Inilah Pengertian Version Control: Apa itu VCS? Tujuan, Cara Kerja, Jenis, Manfaat dan Contohnya serta Kenapa itu Penting?

Gambar Pengertian Version Control Apa Itu Version Control System Atau VCS Tujuan Cara Kerja Jenis Manfaat Dan Contohnya Serta Kenapa Itu Penting
Gambar Pengertian Version Control Apa Itu Version Control System Atau VCS Tujuan Cara Kerja Jenis Manfaat Dan Contohnya Serta Kenapa Itu Penting

Tahukah Anda, Pengertian Version Control, Apa itu Version Control System (VCS)? Tujuan, Cara Kerja, Jenis, Manfaat dan Contohnya serta Kenapa itu Penting!

Ya, Kontrol versi membantu tim memecahkan berbagai masalah yang ada, ini dapat melacak setiap perubahan individu oleh masing-masing kontributor dan membantu mencegah pekerjaan bersamaan dari konflik.

Changes atau perubahan yang dilakukan dalam satu bagian dari perangkat lunak pastinya dapat menjadi tidak kompatibel dengan yang dilakukan oleh pengembang lain yang bekerja pada saat yang sama.

Benar! Masalah tersebut tentunya harus ditemukan dan diselesaikan secara teratur tanpa menghalangi pekerjaan anggota tim lainnya.

Lebih lanjutnya, dalam semua software development (turunan dari software engineering atau SE), perubahan apa pun dapat memperkenalkan bug baru sendiri dan aplikasi baru tidak dapat langsung dipastikan sampai diuji (until tested).

Jadi pengujian dan pengembangan pun dilanjutkan bersama hingga versi baru siap.

Terkait hal tersebut, dalam postingan kali ini, Kami akan membahas secara lebih detail tentang apa itu pengertian version control.

Mari simak ulasannya berikut ini!

Pengertian Version Control

Berarti kontrol versi, version control adalah sistem yang merekam perubahan pada file atau set file dari waktu ke waktu sehingga Anda dapat mengingat versi tertentu nanti berdasarkan simpulan Kami yang bersumber dari Situs Git-scm.

Version control juga dikenal sebagai revision control (kontrol revisi) atau source control (kontrol sumber).

Seperti yang dapat kita lihat pada kutipan Kami di atas, ini adalah kategori proses dan alat yang dirancang untuk melacak berbagai versi perangkat lunak, konten, dokumen, website, dan informasi lain dalam pengembangan yang berbeda.

Apa Itu Version Control System (VCS)?

Jadi, apa itu yang dimaksud dengan version control system?

Ini berarti sistem kontrol versi (dalam bahasa Indonesia) dan lebih dikenal dengan istilah itu dalam lingkup global.

Version control system adalah kategori alat perangkat lunak yang membantu tim perangkat lunak mengelola perubahan kode sumber dari waktu ke waktu.

Software (perangkat lunak) version control melacak setiap modifikasi pada kode dalam jenis database (baca pengertian database di sini) khusus.

Jika kesalahan terjadi, pengembang dapat memutar balik waktu dan membandingkan versi kode sebelumnya untuk membantu memperbaiki kesalahan sambil meminimalkan gangguan yang mungkin dapat terjadi pada semua anggota tim.

Sistem apa pun yang menyediakan pelacakan perubahan dan kontrol atas kode sumber pemrograman dan dokumentasi dapat dianggap sebagai perangkat lunak atau version control system software.

Tujuan Version Control

Agar kita dapat lebih memahami apa itu pengertian dan arti dari version control, maka kita juga harus mengetahui apa saja tujuannya.

Sebelumnya, terkait sejarahnya sendiri, Version Control System (VCS) telah mengalami peningkatan besar selama beberapa dekade terakhir dan beberapa lebih baik daripada yang lain.

VCS kadang-kadang juga dikenal sebagai alat Source Code Management (SCM) atau Revision Control System (RCS).

Salah satu tools VCS paling populer yang digunakan saat ini disebut Git. Git adalah VCS terdistribusi, kategori yang dikenal sebagai DVCS.

Seperti banyak sistem VCS paling populer yang tersedia saat ini, Git adalah gratis dan open source.

Oke, kembali ke sub-bagian kita, version control dan system-nya bertujuan untuk memastikan bahwa perubahan konten yang sedang dikembangkan berjalan sesuai rencana.

Sementara version control (kontrol versi) sering dilakukan oleh aplikasi terpisah, itu juga dapat tertanam ke dalam program-program seperti lingkungan pengembangan terintegrasi atau Integrated Development Environment (IDE), text editor, spreadsheet dan, terutama, dokumen dan halaman web kolaboratif.

Version control memungkinkan server di beberapa lokasi menjalankan versi yang berbeda di situs yang berbeda, walaupun versi tersebut sedang diperbarui secara bersamaan.

Baca Juga :  Educational Technology (EdTech): Pengertian, Apa itu Education 4.0? Jenis Transformasi, Macam Peran, dan Perkembangannya untuk Tantangan dalam Dunia Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0!

Anda dapat menganggap sistem kontrol versi Version Control System (VCS) sebagai semacam “database (basis data)”.

Pada intinya, ini memungkinkan Anda menyimpan snapshot dari proyek lengkap Anda kapan saja Anda mau.

Ketika nanti Anda melihat snapshot yang lebih lama (mari kita sebut dengan “versi”), VCS Anda menunjukkan dengan tepat bagaimana perbedaannya dari yang sebelumnya.

Cara Kerja Version Control

Ilustrasi Gambar Pengertian Dan Bagaimana Cara Kerja Version Control Atau Kontrol Versi
Ilustrasi Gambar Pengertian Dan Bagaimana Cara Kerja Version Control Atau Kontrol Versi

Dalam membahas mengenai apa itu pengertian version control dan apa itu version control system, tentunya kita juga harus mengetahui bagaimana cara mereka bekerja bukan?

Version control (kontrol versi) menggunakan repository atau repositori (database perubahan) dan copy (salinan) pekerjaan di mana Anda melakukan pekerjaan Anda.

Salinan kerja Anda (kadang-kadang disebut checkout dalam istilah pemrograman) adalah salinan pribadi Anda dari semua file dalam proyek.

Anda dapat mengedit salinan tersebut, tanpa memengaruhi rekan satu tim Anda.

Saat Anda senang dan puas dengan hasil edit Anda, Anda mengkomit (commit) perubahan Anda ke repositori.

Repositori merupakan database dari semua pengeditan untuk, dan atau versi historis (snapshot) dari, proyek Anda.

Repository mungkin berisi suntingan yang belum diterapkan ke copy pekerjaan Anda.

Anda dapat memperbarui copy (salinan) pekerjaan Anda untuk memasukkan pengeditan atau versi baru yang telah ditambahkan ke repositori sejak terakhir kali Anda diperbarui.

Dalam kasus yang paling sederhana, database tersebut berisi riwayat atau sejarah linier dari setiap perubahan dilakukan setelah yang sebelumnya.

Kemungkinan lain yang dapat terjadi dalam prinsip kerja version control adalah bahwa pengguna yang berbeda dapat melakukan pengeditan secara bersamaan (ini disebut dengan branch dalam programming).

Dalam hal itu, riwayat versi terpecah dan kemudian bergabung lagi. Ya, seperti itulah kira-kira gambaran prinsip dan cara kerja version control system (VCS).

Jenis-Jenis Version Control

Setelah kita mengetahui pengertian version control system (VCS) dan tujuan serta prinsip cara kerjanya di atas, tentunya kita juga harus mengetahui apa saja jenis-jenisnya.

Seperti yang sudah Kami jelaskan gi atas, version control menjadi tools (alat) yang sangat membantu jika terjadi kegagalan dan penghapusan yang tidak disengaja.

VCS termasuk sistem tag yang membantu dalam membedakan antara versi rilis alpha, beta atau berbagai untuk dokumen yang berbeda, di mana jenis mereka termasuk:

  • Local version control
  • Centralized version control
  • Destributed version control

Di bawah ini adalah penjelasan dari masing-masing jenis version control di atas yang harus kalian ketahui.

a. Local Version Control

Jenis yang pertama adalah lokal atau Local Version Control Systems (LVCS). Ini adalah salah satu bentuk paling sederhana dan memiliki database yang menyimpan semua perubahan pada file di bawah kontrol revisi.

Revision Control System (RCS) adalah salah satu tools (alat) VCS yang paling umum, di mana mereka membuat patch set (perbedaan antara file) dalam format khusus pada disk.

Dengan menambahkan semua tambalan atau patch (baca pengertian patch di sini) maka itu dapat membuat kembali seperti apa bentuk file apa saja pada suatu waktu.

b. Centralized Version Control

Sistem kontrol versi yang terpusat atau Centralized Version Control Systems (CVCS) hanya mengandung satu repositori dan setiap pengguna mendapatkan copy (salinan) pekerjaan mereka sendiri.

Anda harus melakukan commit untuk dapat mencerminkan perubahan Anda pada repository.

Ini juga dimungkinkan bagi orang lain untuk melihat perubahan Anda dan memperbaruinya.

c. Distributed Version Control

Sistem kontrol versi yang terdistribusi atau Distributed Version Control Systems (DVCS) berisi beberapa repositori.

Setiap pengguna memiliki repositori dan copy dari pekerjaan mereka sendiri. Ketika Anda melakukan changes (perubahan), itu tidak memberi orang lain akses ke perubahan Anda.

Ini karena commit akan mencerminkan perubahan-perubahan itu di repositori lokal Anda dan Anda perlu melakukan push (mendorongnya) untuk membuatnya dapat terlihat di repositori pusat.

Demikian pula, ketika Anda memperbarui, Anda tidak mendapatkan perubahan lain kecuali Anda terlebih dahulu melakukan pull atau menarik perubahan itu ke dalam repositori Anda.

Manfaat Version Control (Kontrol Versi)

Dalam membahas mengenai apa itu version control, adalah merupakan hal yeng penting juga bagi Kami untuk menjelaskan apa saja manfaat terkait penggunaannya.

Baca Juga :  Memahami Pengertian Wireframe: Apa itu Wireframing? Tujuan, Jenis, Elemen, Kelebihan dan Kekurangan serta Kenapa itu Penting?

Ya, mengembangkan perangkat lunak tanpa menggunakan version control (kontrol versi) terbilang berisiko, itu sama saja seperti tidak memiliki cadangan.

Version control system juga dapat memungkinkan pengembang untuk bergerak lebih cepat dan memungkinkan tim perangkat lunak untuk menjaga efisiensi dan ketangkasan saat tim berskala untuk memasukkan lebih banyak pengembang.

Terlepas dari sistem mana yang digunakan, adapun manfaat utama yang dapat Anda dapatkan dari version control atau kontrol versi adalah sebagai berikut.

1. Riwayat Perubahan Jangka Panjang

Manfaat yang pertama adalah histori atau riwayat perubahan jangka panjang yang lengkap untuk setiap file.

Ini berarti setiap perubahan yang dilakukan oleh banyak individu selama bertahun-tahun. Perubahan mencakup pembuatan dan penghapusan file serta pengeditan kontennya.

Tools (alat) VCS yang berbeda berbeda pada seberapa baik mereka menangani penggantian nama dan pemindahan file.

Sejarah ini juga harus mencakup penulis, tanggal dan catatan tertulis tentang tujuan setiap perubahan.

Memiliki riwayat lengkap memungkinkan kembali ke versi sebelumnya untuk membantu dalam analisis penyebab utama untuk bug (baca pengertian bug di sini) dan sangat penting ketika perlu memperbaiki masalah di versi perangkat lunak yang lebih lama.

Jika perangkat lunak sedang dikerjakan secara aktif, hampir semuanya dapat dianggap sebagai “versi lama” dari perangkat lunak atau Software.

2. Branching dan Merging

Berikutnya adalah percabangan atau branching dan merging (penggabungan), memiliki anggota tim yang bekerja secara bersamaan merupakan hal yang tidak perlu.

Bahkan individu yang bekerja sendiri dapat mengambil manfaat dari kemampuan untuk bekerja pada aliran perubahan yang independen.

Membuat “branch” pada alat VCS dapat menjaga aliran beberapa pekerjaan independen satu sama lain sementara juga menyediakan fasilitas untuk menggabungkan pekerjaan itu kembali bersama.

Hal itu memungkinkan developers (pengembang) untuk memverifikasi bahwa perubahan pada setiap cabangnya tidak bertentangan.

Banyak tim perangkat lunak mengadopsi praktik percabangan untuk setiap fitur atau mungkin percabangan untuk setiap rilis, atau keduanya.

Ada banyak alur kerja berbeda yang dapat dipilih tim saat mereka memutuskan bagaimana memanfaatkan fasilitas percabangan dan penggabungan dalam VCS.

3. Traceability

Manfaatnya yang terakhir yaitu adalah ketertelusuran atau traceability. Version control mampu melacak setiap perubahan yang dilakukan pada perangkat lunak dan menghubungkannya ke manajemen proyek dan perangkat lunak pelacakan bug seperti Jira.

Selain itu, mereka juga mampu membuat anotasi setiap perubahan dengan pesan yang menjelaskan tujuan dan maksud perubahan tersebut dapat membantu tidak hanya dengan analisis akar penyebab dan forensik lainnya.

Memiliki riwayat kode yang beranotasi di ujung jari Anda ketika Anda membaca kode, mencoba memahami apa yang dilakukannya dan mengapa kode tersebut dirancang dapat memungkinkan pengembang membuat perubahan yang benar dan harmonis yang sesuai dengan desain jangka panjang yang dimaksudkan.

Dari sistem sendiri, ini bisa menjadi hal yang sangat penting terutama untuk bekerja secara efektif dengan kode jadul (lawas) dan memungkinkan pengembang untuk memperkirakan pekerjaan di masa depan dengan akurasi apa pun.

Contoh Version Control System

Ilustrasi Gambar Contoh Control Version Systems Dalam Membahas Pengertian Dan Artinya | Linode
Ilustrasi Gambar Contoh Control Version Systems Dalam Membahas Pengertian Dan Artinya | Linode

Seperti yang sudah Kami singgung pada penjelasan apa itu version contol system di atas, perlu kalian garis bawahi bahwa ini merupakan sistem manajemen proses yang mempertahankan perubahan yang direkam dalam file (baca pengertian file di sini) atau set file selama periode waktu tertentu.

Setiap perubahan dipertahankan sebagai version (versi), adapun beberapa contoh sistem kontrol versi atau control version systems yang paling banyak digunakan adalah sebagai berikut.

a. Git

Contoh yang pertama adalah Git.

Ini berbeda dari sistem kontrol versi lainnya.

Git mereka tidak menggunakan sistem server-client melainkan menggunakan sistem terdistribusi karena setiap direktori sistem bertindak sebagai repositori lengkap dengan sejarah lengkap perubahan.

b. Subversion atau SVN

Subversion atau SVN juga merupakan kontrol versi populer lainnya yang sedang digunakan oleh sejumlah proyek sumber terbuka seperti Ruby, Python, Apache, Source forge dan lain sebagainya.

c. CVS

CVS atau Concurrent Version System (sistem versi bersamaan) adalah sistem kontrol versi open source tertua yang menggunakan arsitektur klien server.

Baca Juga :  Ayo Mengenal Pengertian Hosting: Fungsi, Jenis, Fitur dan Perbedaannya dengan Domain!

Di CVS, server memegang salinan utama perangkat lunak dengan semua riwayat revisi serta klien terhubung ke server untuk memeriksa kode untuk membuat perubahan, lalu menggunakan kode check-in untuk melakukan perubahan.

d. Bazaar

Juga disebut GNU Bazaar, adalah contoh version control system terkenal lainnya yang didukung oleh Canonical.

Hal uniknya di satu sisi yaitu bahwa, mereka merupakan sistem yang didistribusikan serta sistem kontrol versi terpusat atau Centralized Control Version System (CVCS).

Dimana klien menyimpan repositori mereka sendiri dan juga memiliki server pusat serta yang juga mempunyai kode utama.

e. Mercurial

Mercurial adalah sama seperti GIT yang mendukung sistem terdistribusi untuk sistem kontrol revisi.

Ini telah dirancang dengan mengingat tujuan seperti skalabilitas, kinerja tinggi, sistem terdistribusi dan terdesentralisasi.

Kenapa Version Control Penting?

Lalu, apa pentingnya menggunakan version control (kontrol versi)?

Jika Anda membaca ini, dan Anda belum mempraktikkan ini dalam penulisan kode Anda, ada kemungkinan Anda memperbarui dokumen yang terlihat seperti ini index-v3-old.html.

Kontrol versi penting untuk dokumen yang mengalami banyak revisi dan penyusunan ulang dan sangat penting untuk dokumen elektronik karena mereka dapat dengan mudah diubah oleh sejumlah pengguna yang berbeda.

Version control merupakan metode untuk melacak perubahan pada dokumen dan file sehingga Anda selalu tahu versi mana yang merupakan iterasi saat ini.

Ini juga memungkinkan Anda untuk mempertahankan versi lama jika Anda ingin melihat apa yang berubah atau perlu mengembalikan versi sebelumnya.

Proyek biasanya menghasilkan banyak dokumen, dari laporan proyek hingga hasil.

Dengan menggunakan perangkat lunak manajemen proyek dengan version control system, atau version management, Anda dapat secara efektif dan efisien melacak dan mengontrol perubahan pada dokumen-dokumen tersebut secara langsung dalam pengembangan software (perangkat lunak) Anda.

Kontrol versi juga dapat diterapkan ke file lain, seperti video dan gambar, serta perangkat lunak dan kiriman lainnya yang memiliki beberapa iterasi.

Kesimpulan

Baiklah, Kami rasa sudah cukup jelas untuk sekarang, oke berdasarkan penjelasan dan pembahasan mengenai Pengertian Version Control, Apa itu Version Control System (VCS)? Tujuan, Cara Kerja, Jenis, Manfaat dan Contohnya serta Kenapa itu Penting di atas, dapat kita simpulkan bahwa kontrol versi atau control version adalah alat yang memungkinkan Anda mengelola perubahan pada file dari waktu ke waktu. Anda dapat menggunakan kontrol versi ke kode versi, file biner, dan aset digital.

Ini juga disebut software control version system yaitu adalah komponen manajemen konfigurasi perangkat lunak.

Ini merupakan alat penting untuk tim modern yang bekerja dari jarak jauh atau bahkan di kantor yang sama.

Individu yang terbiasa bekerja dengan VCS yang baik mengakui nilai luar biasa yang diberikan sistem kepada mereka bahkan dalam proyek solo kecil.

Penutup

Demikianlah ulasan yang dapat Kami bagikan dalam postingan kali ini, di mana Kami membahas mengenai Pengertian Version Control, Apa itu Version Control System (VCS)? Tujuan, Cara Kerja, Jenis, Manfaat dan Contohnya serta Kenapa itu Penting.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat serta juga manambah wawasan Kita semua terutama dalam mengetahui istilah-istilah teknologi, khususnya terkait dalam ilmu software engineering dan development-nya.

Jangan lupa share artikel atau postingan Kami di sini kepada teman, kerabat serta rekan belajar dan bisnis kalian semua. Sekian dari Saya Rifqi Mulyawan, Terima Kasih.

Postingan ini juga tersedia dalam versi:


1 Komentar

Tinggalkan Komentar