Tahukah Anda, Pengertian Run Rate, Apa itu Rasio Proses? Fungsi dan Tujuan, Macam Resiko, Contoh, Cara Menghitung serta Kenapa itu Penting!
Sebagai seorang founder, Anda mungkin kewalahan dengan semua metrik yang Anda rasa perlu dilacak untuk tetap berada di puncak bisnis Anda.
Kami pribadi sering bekerja dengan beberapa pengusaha lain setiap harinya untuk membantu mereka memahami Key Performance Indicator (KPI) mana yang benar-benar penting saat mereka menggunakan platform Kami untuk mengomunikasikan kemajuan mereka kepada investor dan tim mereka.
Run rate (rasio proses) merupakan cara cepat untuk mendapatkan hasil keseluruhan per tahun data yang berasal dari periode waktu yang lebih singkat, seperti kuartal atau bulan.
Ada beberapa contoh di mana run rate ini adalah metrik yang berguna.
Sebagai contoh misalnya, dalam bisnis yang masih terbilang baru (biasanya startup), menghitung run rate dapat membantu memproyeksikan penjualan tahunan dan profitabilitas.
Berkenaan akan hal tersebut, dalam postingan kali ini, Kami akan membahas terkait apa itu pengertian run rate secara lebih detail dan lengkap.
Oke langsung saja, berikut adalah ulasannya!
Daftar Isi Konten:
- Pengertian Run Rate
- Apa itu Rasio Proses (Laju)?
- Fungsi dan Tujuan Menggunakan Run Rate
- Macam-Macam Resiko dalam Menerapkan Run Rate
- Contoh Penggunaan Run Rate dan Cara Menghitungnya
- Kenapa Menggunakan atau Menerapkan Run Rate Penting?
- Bagaimana Menggunakan Metric atau Nilai Ukur Run Rates secara Efektif?
- Kesimpulan
- Penutup
Pengertian Run Rate
Run rate adalah istilah yang mengacu pada kinerja keuangan perusahaan berdasarkan penggunaan informasi keuangan saat ini sebagai prediktor kinerja masa depan.
Perlu untuk diketahui bahwa metrik rasio proses atau laju ini berfungsi sebagai ekstrapolasi kinerja keuangan saat ini dan mengasumsikan bahwa kondisi saat ini akan berlanjut, di mana hal ini juga sesuai berdasarkan definisi sumber Kami dari Situs Investopedia.
Selain itu, run rate juga dapat mengacu pada dilusi tahunan rata-rata dari hibah opsi saham perusahaan selama periode 3 (tiga) tahun terakhir yang tercatat dalam laporan tahunan atau yang lebih dikenal dengan akronim annual report.
Apa itu Rasio Proses (Laju)?
Jadi apa itu yang dimaksud dengan rasio proses atau laju ini?
Benar! Seperti yang sudah Kami jelaskan di atas, ini lebih dikenal dengan istilah run rate, annual atau sales run rate secara global.
Run rate atau rasio proses (laju) ini adalah metode memperkirakan revenue (pendapatan) yang akan datang dalam periode waktu yang lebih lama (biasanya per satu tahun) berdasarkan data (baca pengertian data di sini) pendapatan masa lalu.
Sebagai contoh misalnya, jika bisnis Anda melaporkan penjualan 15 Juta pada kuartal terakhir, maka tarif tahunan Anda adalah sebanyak 60 Juta.
Ya! Run rate mengasumsikan penjualan saat ini akan berlanjut, menggunakan informasi tersebut untuk membuat proyeksi kinerja masa depan dari pendapatan berulang tahunan perusahaan.
Run rate menggunakan data keuangan saat ini untuk memprediksi kinerja masa depan.
Anda dapat menghitungnya hanya dengan menggunakan pendapatan beberapa bulan.
Betul! Ini menjadikannya metrik yang berguna untuk perusahaan langganan yang berkembang pesat seperti bisnis Software as a Service (SaaS).
Tentu saja, metode sederhana ini mengasumsikan tidak ada yang akan berubah di tahun mendatang.
Ini artinya, run rate tidak selalu akurat, tetapi berguna untuk memprediksi pertumbuhan bisnis Anda di masa mendatang dan membandingkan ukuran relatif bisnis Anda dengan perusahaan lain.
Contohnya misalnya seperti founder atau pendiri SaaS mungkin memberi tahu Anda bahwa mereka memiliki bisnis senilai 5 Miliar, mereka mungkin mendasarkannya pada tarif tahunan (annual) yang diharapkan sebesar itu.
Fungsi dan Tujuan Menggunakan Run Rate
Setelah kita mengetahui arti dan pengertian run rate serta apa itu rasio proses (laju) di atas, selanjutnya kita juga harus mengetahui terkait fungsi dan tujuan dalam menggunakan dan menerapkannya.
Memang, run rate merupakan kinerja keuangan perusahaan, menggunakan informasi keuangan saat ini sebagai prediktor kinerja masa depan dengan mengasumsikan bahwa kondisi saat ini akan berlanjut.
Run rate sangat membantu dalam merumuskan estimasi kinerja untuk perusahaan yang tidak lama beroperasi.
Ini juga dapat mengacu pada dilusi tahunan rata-rata dari hibah opsi saham perusahaan selama periode 3 (tiga) tahun terakhir yang tercatat dalam laporan tahunan.
Tujuan utamanya sendiri yaitu membantu dalam pembuatan estimasi kinerja untuk perusahaan yang telah beroperasi dalam waktu singkat, seperti kurang dari 1 (satu) tahun, serta departemen atau pusat laba yang baru dibuat.
Hal ini terutama berlaku untuk bisnis yang mengalami konversi kuartal pertama yang menguntungkan.
Terkait fungsinya sendiri yaitu run rate dapat membantu serta berfungsi, tertama dalam kasus di mana operasi bisnis fundamental diubah dalam beberapa cara yang diantisipasi akan mempengaruhi semua kinerja masa depan dari bisnis terkait.
Macam-Macam Resiko dalam Menerapkan Run Rate
Dalam membahas tentang arti dari run rate, adalah merupakan hal yang penting juga bagi Kami untuk menjelaskan apa saja jenis dan macam resiko yang terdapat kita menggunakan dan menerapkannya dalam perhitungan finansial bisnis kita.
Benar! Seperti yang sudah kalian ketahui, rasio pengoperasian atau run rate ini tidak selalu merupakan metrik yang paling akurat.
Sebagai contoh misalnya seperti jika bulan atau triwulan yang Anda gunakan untuk memperkirakan rasio (run rate) di atas atau di bawah normal, atau jika pendapatan Anda berfluktuasi dari waktu ke waktu, hasilnya Anda tidak akan mencerminkan kenyataan.
Run rate juga tidak memperhitungkan churn, ekspansi, kontraksi, kontrak tahunan versus bulanan, atau faktor lain yang memengaruhi pendapatan dari sebuah conversion (lihat penjelasan pengertian conversion di sini).
Di bawah ini merupakan beberapa jenis dan macam-macam resiko yang akan terjadi ketika kalian menggunakan dan menerapkan perhitungan terkait finansial bisnis kalian dengan menggunakan run rate yang harus kalian ketahui.
1. Perubahan Lingkungan
Jenis dan macam resiko run rate yang pertama yaitu perubahan lingkungan.
Tingkat proses pendapatan atau Revenue Run Rate (RRR), seperti semua angka rasio proses lainnya akan membuat asumsi kritis dan seringkali tidak realistis bahwa lingkungan keuangan akan relatif tidak berubah di masa yang akan datang.
Yup! Pasar keuangan modern sangat tidak dapat diprediksi dan berubah-ubah dan membuat keputusan keuangan hanya berdasarkan angka tipe run rate terbilang sangat tidak bijak.
2. Musiman
Resiko run rate selanjutnya yaitu bersifat seperti musiman.
Selain resiko di atas, bahkan jika kita mengabaikan ancaman perubahan mendadak terhadap lingkungan keuangan organisasi, perusahaan atau perotangan, pendapatan dari hasil kalkulasi dan angka tingkat rasio proses lainnya bisa menjadi sangat menipu.
Pertimbangkan kasus industri yang terbilang musiman, di mana retail atau pengecer mengalami kenaikan besar dalam pendapatan dan keuntungan di bulan desember yang biasanya terjadi karena musim liburan.
3. Perubahan Kinerja
Resiko terakhir yang dapat Kami terangkan di sini yaitu seperti perubahan kinerja dalam organisasi, perusahaan ataupun perorangan.
Angka Revenue Run Rate (RRR) dan angka nilai rasio operasi lainnya biasanya dibuat berdasarkan data terbaru yang tersedia dan sering tidak memperhitungkan peristiwa yang dapat menyebabkan perubahan dalam kinerja keuangan perusahaan pada titik waktu tertentu.
Contohnya misalnya, perusahaan teknologi seperti Microsoft, Sony, dan Apple cenderung mengalami peningkatan sales atau penjualan dan revenue (pendapatan) setiap kali mereka merilis produk baru.
Jika perusahaan semacam itu akan membuat angka jenis run rate hanya berdasarkan data dari periode waktu setelah peluncuran produk baru, maka datanya mungkin akan menjadi sesuatu yang dapat dikatakan miring.
Contoh Penggunaan Run Rate dan Cara Menghitungnya
Jadi, seperti apa contoh penggunaan run rate dan bagaimana cara kalkulasi atau menghitungnya?
Tingkat pendapatan run rate mengambil informasi tentang kinerja keuangan saat ini dan mengembangkannya dalam jangka waktu yang lebih lama.
Berikut ini adalah rumus dalam menghitung rasio proses (laju) atau run rate:
Run Rate = Pendapatan dalam sebuah Periode / # Hari dalam Periode x 365
Contohnya seperti ini, misalkan perusahaan A yang menghasilkan pendapatan 5 Juta pada kuartal pertama 2020.
CEO atau presiden perusahaan ingin mengetahui berapa banyak pendapatan yang kemungkinan besar dihasilkan perusahaannya untuk sisa tahun ini jika kondisi tidak berubah.
Dia dapat menggunakan run rate untuk tujuan ini.
Perhitungannya yaitu:
5 Juta x 4 Periode = 20 Juta
Dalam kasus ini, Perusahaan A beroperasi pada tingkat pendapatan atau Revenue Run Rate (RRR) sebesar 20 juta setahun.
Ketika sebuah perusahaan menggunakan data yang saat ini tersedia untuk membuat proyeksi tentang kinerja keuangan di masa depan sepanjang tahunnya, maka perusahaan tersebut dikatakan melakukan anualisasi data.
Benar! Contoh di atas adalah kasus terkait anualisasi atau Data Annualization.
Contoh lainnya yaitu seperti ada sebuah perusahaan bernama RM Digital yang merupakan bisnis dengan cara kerja Software as a Service (SaaS) yang berkembang pesat.
Sekarang adalah bulan juli, perusahaan tersebut membukukan pendapatan 25 Juta di bulan juni sebelumnya.
Jadi, cara menghitung run rate RM Digital yakni:
25 Juta x 12 Periode = 300 Juta
Untuk mendapatkan tarif tahunan mereka, RM Digital mengalikan pendapatan bulanan bulan Juni dengan 12 (dua belas), sehingga menghasilkan run rate sebesar 300 Juta.
Perusahaan RM Digital itu juga dapat menggunakan data dari periode waktu yang lebih lama untuk menghitung laju operasi mereka.
Katakanlah mereka menghasilkan 15 Juta pada bulan April dan 20 Juta pada bulan mei, yang artinya totalnya sebenar 60 Juta untuk kuartal tersebut.
Mengalikan pendapatan kuartalan dengan 4 (empat) akan menghasilkan nilai run rate sebesar 240 Juta, yakni jauh lebih rendah daripada yang dilakukan berdasarkan data bulanan yang ada.
Kenapa Menggunakan atau Menerapkan Run Rate Penting?
Kemudian, mengapa menggunakan atau menerapkan run rate ini merupakan hal yang penting, terlepas daripada banyaknya resiko yang mungkin terjadi?
Benar! Seperti yang sudah Kami singgung terkait arti dan pengertian dari run rate sebelumnya di atas, perlu Kami tekankan di sini bahwa tingkat penghasilan pendapatan ini dapat menjadi indikator yang sangat membantu kinerja keuangan, terutama untuk perusahaan atau startup muda yang baru menjalankan bisnis dalam waktu dekat.
Hasil run rate dapat menjadi tools atau alat yang sangat ampuh jika perusahaan relatif yakin bahwa lingkungan keuangan tidak akan berubah secara drastis.
Perusahaan yang baru lahir juga dapat mengutip angka tingkat proses pendapatan atau Revenue Run Rate (RRR) serta tingkat proses laba atau Profit Run Rate (PRR) ketika mencoba mengumpulkan dana untuk aktivitas bisnisnya.
Perusahaan yang tidak memiliki catatan kredit yang lama dan mapan mungkin mendapatkan dana berdasarkan pendapatan run rate mereka.
Selain itu, menerapkan dan menggunakannya juga dapat membantu ketika perusahaan membuat perubahan besar pada struktur operasional dan manajemennya.
Mereka dapat digunakan sebagai patokan untuk melihat apakah perubahan tersebut telah meningkatkan kinerja keuangan perusahaan atau tidak.
Bagaimana Menggunakan Metric atau Nilai Ukur Run Rates secara Efektif?
Lalu, bagaimana menggunakan metric (metrik) atau nilai ukur run rate secara efektif?
Jika kalian bertanya tertang ini, maka dapat Kami katakan bahwa Kami pribadi menyarankan Anda untuk bersikap konservatif dengan penghitungan run rate untuk memaksimalkan kualitas decision making atau pengambilan keputusan Anda.
Berhati-hatilah dengan nilai tahunan dari run rate, terutama karena dapat menyebabkan perkiraan yang salah, karena tidak setiap kuartal sama.
Pertumbuhan bisa bersifat nonlinier dan masa lalu bukanlah masa depan.
Tingkat run rate yang terlalu optimis dapat merusak dan menghancurkan organisasi, perusahaan atau bisnis Anda.
Jadi Anda harus melakukan kesalahan karena terlalu melebih-lebihkan pengeluaran Anda, dan jangan meremehkan revenue (pendapatan).
Kesimpulan
Oke, Kami pikir sudah cukup jelas untuk sekarang. Jadi, berdasarkan penjelasan dan pembahasan Pengertian Run Rate, Apa itu Rasio Proses? Fungsi dan Tujuan, Macam Resiko, Contoh, Cara Menghitung serta Kenapa itu Penting di atas, dapat kita simpulkan bahwa rasio proses (laju) atau run rate adalah indikator kinerja keuangan yang mengambil pendapatan perusahaan saat ini dalam periode tertentu seperti seminggu, sebulan, kuartal, tahun dan lain sebagainya.
Cara kerjanya yaitu menghitung pendapatan dan mengubahnya menjadi angka tahunan yang setara setahun penuh.
Metrik ini sering digunakan oleh perusahaan yang berkembang pesat, karena data yang bahkan berumur beberapa bulan dapat mengecilkan ukuran perusahaan yang ada saat ini.
Istilah lain untuk ini adalah Sales Run Rate (SRR) atau rasio proses dan tingkat penjualan.
Secara umum, run rate menggunakan informasi keuangan saat ini, seperti penjualan saat ini dan pendapatan saat ini, untuk meramalkan kinerja yang ada.
Penutup
Demikianlah apa yang dapat Kami bagikan dalam tulisan postingan kali ini, di mana Kami membahas terkait mengenai Pengertian Run Rate, Apa itu Rasio Proses? Fungsi dan Tujuan, Macam Resiko, Contoh, Cara Menghitung serta Kenapa itu Penting.
Semoga apa yang coba Kami untuk sampaikan dan jabarkan di sini dapat bermanfaat serta juga bisa menambah wawasan kalian semua, terutama dalam dunia teknologi dan bisnis.
Silahkan bagikan artikel atau postingan Kami kali ini jika kalian rasa bermanfaat untuk teman, kerabat serta rekan kerja dan bisnis kalian semua juga jangan lupa untuk subscribe Blog dan YouTube Kami. Sekian dari Saya, Terima Kasih.
Postingan ini juga tersedia dalam versi: