Doa Iftitah Pendek dan Panjang Macam, Hukum dan Adabnya Lengkap dengan Teks Latin dan Bahasa Arab beserta Arti Terjemahannya. Apa itu bacaan doa iftitah? Doa iftitah merupakan doa yang dibaca setelah takbiratul ihram, yaitu sehabis dari takbiratul ikhram pertama dalam sholat. Doa ini dibaca sebelum membaca surah Al-fatihah. Doa ini mengandung harapan berupa doa yang dipanjatkan kepada Allah Subhanahuwata’ala. Bacaan ini juga memiliki beberapa macam versi bacaannya, ada yang panjang dan ada juga yang pendek.
Ya! Anda mungkin menemui bacaan yang berbeda untuk kalian yang dari kalangan NU (Nahdhatul Ulama) begitupun juga dari kalangan Muhammadiyah? Betul! Kedua organisasi Islam tersebut memiliki patokan berbeda dalam membacanya. Bacaan ini pada biasanya didasarkan pada sabda Nabi Rasulullah Shalallahu’alaihi Wa Sallam yang telah diriwayatkan. Di bawah ini akan kita kita ulas secara lengkap, mulai dari bacaan doa iftitah versi pendek atau panjangnya, latin dan arabnya, macam macam doanya serta keutamaan adab membacanya. Simak pembahasannya berikut!
Daftar Isi Konten:
- Bacaan Doa Iftitah Lengkap dengan Teks Latin dan Bahasa Arab serta Terjemahannya
- Macam Macam Bacaan Doa Iftitah, Pendek, Panjang, NU, Muhammadiyah dengan Teks Latin dan Arabnya
- Hukum dalam Membaca Doa Iftitah
- Keutamaan dalam Membaca Doa Iftitah
- Adab Membaca Bacaan Doa Iftitah
- Gambar Bacaan Doa Iftitah dengan Teks Latin dan Arab serta Arti dan Terjemahannya
- Kesimpulan
- Penutup
Bacaan Doa Iftitah Lengkap dengan Teks Latin dan Bahasa Arab serta Terjemahannya
Berikut ini adalah doa iftitah yang biasa dibacakan kalagan NU ataupun Muhammadiyah setelah takbiratul ikhram, pada saat sholat atau yang secara umum dan sering dibaca, baik sholat wajib maupun sholat sunnah.
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
Bacaan doa iftitah latin:
ALLAAHU AKBAR KABIIROO WALHAMDU LILAAHI KATSIROON, WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW WA’ASHIILA, INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANAA MINAL MUSYRIKIINA.
INNA SHALAATII WA NUSUKII WAMAHYAAYA WA MAMAATII LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN. LAA SYARIIKALAHU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANAA MINAL MUSLIMIIN.
Yang artinya:
Allah yang maha besar dengan sebesar besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya hanya bagi Allah. Maha suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada tuhan (Allah) yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukan-Nya (Allah). Sesungguhnya sholatku ini, ibadahku, hidup dan juga matiku ini hanyalah kepunyaan (milik) Allah, tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan juga aku adalah termasuk orang orang yang berserah diri (seorang muslim).
Macam Macam Bacaan Doa Iftitah, Pendek, Panjang, NU, Muhammadiyah dengan Teks Latin dan Arabnya
Selain dari apa yang sudah Kami sebutkan di atas, di sini Kami juga membahas tentang macam-macam bacaan doa iftitah versi pendek, panjang, NU, Muhammadiyah dengan teks latin dan arabnya.
Adapun macam-macam dari doa iftitah ini adalah berdasarkan pada hadist-hadist yang shahih dan diriwayatkan berdasarkan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu’alaihi Wa Sallam yang telah diriwayatkan dan digunakan.
1. Doa yang Ke-1 (Pertama)
Berdasarkan dari hadist shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan juga Imam Muslim, doa iftitah ini merupakan doa yang biasanya dibaca oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wa Sallam di dalam menunaikkan sholat fardhu atau wajib. Di bawah ini adalah doanya dalam bahasa arab:
اللَّحُمَّ بَا عِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَا يَاىَ كَمَا بَاعَدْتْ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ , اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِن الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوبُ الاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ , اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Bacaan doa iftitah ke-1 (pertama) latinnya:
ALLAHUMMA BAA’ID BAINII WABAINA KHATHAAYAAYA KAMAA BAA’ADTA BAINAL MASYRIQI WA MAGHRIBI, ALLAHUMMA NAQINII MIN KHATHAAYAAYA KAMAA YUNAQATS TSAUBUL ABYADHU MINAD DANAS. ALLAAHUMMAGH SILNII MIN KHATHAAYAAYA BIL MAA’I WATS TSALJI.
Arti dan terjemahannya:
Ya Allah, ya tuhanku, jauhkan antara aku dan kesalahan kesalahan (diri) ku, sebagaimana engkau menjauhkan antara timur dan (juga) barat. Ya Allah ya tuhanku, bersihkanlah aku dan kesalahan kesalahan (yang ada) pada diriku, sebagaimana baju putih (yang suci) dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan kesalahanku dengan salju, air dan juga air es.
2. Doa yang Ke-2 (Kedua)
Berikutnya adalah yang ke-2, ini adalah doa yang didasarkan dari hadist shahih oleh Imam Muslim. Doa ini terkadang dibaca oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wa Sallam pada saat sholat wajib dan yang biasanya beliau baca ketika menjalankan sholat sunnah. Di bawah ini adalah doanya dalam bahasa arab:
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَ اتِ وَالاَرْضَ حَنِيفًا (مُسْلِمًا) وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِ كِيْنَ اِنَّصَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى الِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لاَ شَرِ يْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِنَ اللَّهُمَّ اَنْتَالْمَلِكُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ . اَنْتَ رَبِّى وَاَنَ عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِى وَاعْتَرَ فْتُ بِذَنْبِى فَاغْفِرْ لِى ذُنُوبِى جَمِيعًا اِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ اِلاَّ اَنْتَ وَاهْدِنِى لاَحْسَنِ الاَخْلَاقِ لاَ يَهْدِى لاَحْسَنِهَا اِلاَّ اَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا اِلاَّ اَنّتَ لبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ اِلَيْكَ اَنَا بِكَ ؤَاِلَيْكَ تَبَارَ كْتَ وَتَعَا لَيْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوبُ اِلَيْكَ .
Bacaan doa iftitah ke-2 (kedua) latin:
WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARASSAMAA WAATI WAL ARDHO HANIFAWWAMAA ANA MINAL MUSYRIKIINA. INNA SHOLAATII WA NUSUKII WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAHI RABBIL ‘AALAMIINA. LAA SYARIIKALAHU WA BIDZALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN. ALLAHUMMA ANTAL MALIKA LAA ILAHAILLAA ANTA ANTA RABII WA ANA ‘ABUKA DZOLAMTU NAFSII WA’TARAFTU BIDZAMBII FAA GHAFIRLII DZUNUUBII JAMII’AN INNAHU LAAYAGHFIRUDZUNUUBA ILAA ANTA, WAHDINII LAH SANIL AKHLAAQI LAA YAHDII LAHSANIHAA ILLA ANTA WASHRIF ‘ANNISAYYI AHAA LAA YASHRIFU ‘ANNII SAYYIAHAA ILLA ANTA, LABBAIKA WA SA’DAIKA, WALKHAIRUKULLUHU BI YADAIKA, WASYARRU LAISA ILAIKA, ANA BIKA WA ILAIKA TABAARAKTA WA TA’AALAITA, ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIK.
Arti serta terjemahannya:
Aku menghadap kepada tuhan pencipta langit dan bumi, dengan memegang agama yang lurus dan aku tidak tergolong orang orang yang musyrik. Sesungguhnya sholat, ibadah dan hidup serta matiku ini adalah (hanyalah) untuk Allah. Tuhan seluruh alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan karena itu, aku diperintah dan aku termasuk orang orang muslim. Ya Allah, Engkau adalah raja dan tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau, Engkau TuhanKu dan aku adalah hamba-Mu.
Aku (telah) menganiaya diriku, aku mengakui dosa-dosa ku (yang telah kulakukan). Oleh karena itu ampunilah seluruh dosaku ini, sesungguhnya tidak akan ada yang dapat mengampuni dosa dosa, kecuali Engkau. Tunjukkan aku kepada akhlak yang terbaik, tidak ada yang akan menunjukkan nya kecuali hanya Engkau. Hindarkan diriku ini dari akhlak yang jahat, tidak akan ada yang bisa menjauhkan aku daripadanya (akhlak yang jahat), kecuali (hanya) Engkau.
Aku penuhi panggilan-Mu itu dengan kegembiraan, seluruh kebaikan di kedua tangan-Mu, kejelekan tidak dinisbahkan kepada-Mu. Aku hidup dengan pertolongan dan juga rakhmat-Mu, dan kepada-Mu (aku kembali). Maha suci Engkau dan Maha Tinggi. Aku meminta ampun dan bertaubat kepada-Mu.
3. Doa yang Ke-3 (Ketiga)
Berikutnya adalah doa iftitah 3 (ketiga). Adapun yang Ke-3 ini adalah doa yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Berikut ini adalah Doanya. Di bawah ini adalah doanya dalam bahasa arab:
اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَ اتِ وَالْاَرْضَ حَنِيفًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِ كِيْنَ اِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَهْيَايَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَ اَنَا اَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Bacaan doa iftitah ke-3 (ketiga) latin:
INNII WAJJAHTU WAJHIYA LIL LADZII FATHOROS SAMAAWAATI WAL ARDHO HANIIFAM MUSHLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN, INNAA SHOLAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAHIRABBIL AALAMIIN. LAA SYARIIKALAHU WA BIDZAALIKA UMIR TU WA ANA MINAL MUSLIMIN.
Arti dan terjemahannya:
Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan aku bukanlah dari golongan orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, sesembelihanku, hidupku dan matiku ini hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya (Allah). Dan dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah orang yang pertama berserah diri (seorang muslim).
4. Doa yang Ke-4 (Keempat)
Doa iftitah yang ke-4 (keempat) ini diriwayatkan oleh Imam Muslim, di mana doa iftitah pendek ini pada awalnya adalah doa yang dipanjatkan oleh salah seorang sahabat. Dan Rasulullah pun bersabda “Aku kagum dengannya, langit langit terbuka karena doa (iftitah yang dipanjatkannya) tersebut”. Di bawah ini adalah doanya dalam bahasa arab:
اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً
Bacaan doa iftitah ke-4 (keempat) Latinnya:
ALLAHU AKBAR KABIRAAW WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIRO WA SUBHAANALLAAHIBUKROTAW WA ASHIILAA.
Arti dan terjemahannya:
Allah Maha Besar dengan sebesar besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha suci Allah pada waktu pagi dan petang (sore).
5. Doa yang Ke-5 (Kelima)
Selanjutnya adalah doa iftitah 5 (Kelima). Doa ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim yang juga merupakan doa iftitah dari sahabat nabi, kemudian Rasulullah bersabda “12 malaikat berebut untuk mencatat doa (iftitah yang dipanjatkan) ini”. Di bawah ini adalah doanya dalam bahasa arab:
الْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُباَرَ كًا فِيهِ
Bacaan doa iftitah ke-5 (lelima) latin:
ALHAMDULILLAHI HAMDAN KASIIRAN TAYYIBAN MUBAAROKAN FIIHI.
Arti dan terjemahannya:
Segala puji (hanya) bagi Allah dengan pujian yang banyak (sebanyak-banyaknya), baik dan penuh berkah.
6. Doa yang Ke-6 (Keenam)
Sedangkan doa iftitah yang ke-6 (keenam) ini, adalah doa yang dipanjatkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah saat menunaikkan sholat tahajud, berdasarkan riwayat Imam Bukhari, Ibnu Majah dan Ahmad. Di bawah ini adalah doanya dalam bahasa arab:
اللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ , وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَا وَاتِ وَالْاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ , وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضِ وَمَنْ , فِيْهِنَّ , اَنْتَ الْحَقُّ , وَوَعْدُكَ الْحَقُّ , وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ , وَالْجَنَّةُ حَقُّ , وَالنَّارُ حَقُّ , وَالسَّا عَةُ حَقُّاللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ , وَبِكَ اَمَنْتُ , وَعَلَيْكَ تَوَ كَلْتُ , وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ , وَبِكَ خَاصَمْتُ . وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ . فَاغْفِرْ لِى مَا قَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ , وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ , اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ , اَنْتَ اِلَهِيْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ
Bacaan doa iftitah ke-6 (keenam) latin:
ALLAHUMMA LAKALHAMDU ANTA NUURUS SAMAA WAATI WAL ARDHI WA MANFIIHINNA, WALAKAL HAMDU ANTA QOYYIMUS SAMAA WAATI WAL ARDHI WAMAN FIIHINNA, WALAKAL HAMDU ANTA ROBBUS SAMAA WAATI WAL ARDHI WAMAN FIIHINNA, ANTAL HAQQU, WAWA ‘DUKAL HAQQU, WAQOULUKAL HAQQU, WALIQOO’UKAL HAQQU, WAALJANNATU HAQQU, WAANNAARU HAQQU, WASYSYA’ATU HAQQU ALLAHUMMA LAKA ASYLAMTU, WABIKA AMANTU, WA ‘ALAIKA TAWAKKALTU, WAILAIKA ANABTU, WABIKA KHOOSOMTU, WAILAIKA HAAKAMTU, FAGHFIRLII MAA QODDAMTU WAMAA AKHHORTU, WAMAA ASRORTU WAMAA A ‘LANTU, ANTAL MUQODDIMU WA ANTAL MU ‘AKHIRU, ANTA ILAAHII LAA ILAAHA ILLA ANTA.
Arti dan terjemahannya:
Ya Allah, hanya milik-Mu lah segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang disana. Hanya milik-Mu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada disana. Hanya milik-Mu lah segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi serta siapa saja yang ada disana. Engkau adalah maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu (adalah) benar.
Surga itu adalah benar, neraka itu adalah benar, dan kiamat itu benar. Ya Allah, hanya kepada-Mu aku (untuk) berpasrah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu (lah) aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku bertaubat, hanya dengan petunjuk-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku memohon keputusan, (oleh) karena itu, ampunilah aku ini atas dosaku (yang telah kulakukan baik) yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan (secara) sembunyi sembunyi maupun yang kulakukan terang terangan. Engkau yang paling awal dan Engkau yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau (Allah).
7. Doa yang Ke-7 (Ketujuh)
Yang terakhir yang dapat Kami bagikan di sini adalah macamnya yang ke-7 (ketujuh). Doa ini juga dipanjatkan Rasulullah ketika saat sholat tahajud, berdasarkan dari riwayat Imam Muslim, Tirmidzi, dan Abu Daud. Di bawah ini adalah doanya dalam bahasa arab:
الَّلهُمَّ رَبَّ جِبْرِيْلَ وَمِيْكَا ئِيْلَ وَاِسْرَ افِيْلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ اَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ , اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفُ فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِكَ اِنَّكَ اَنْتَ تَهْدِى مَنْ تَشَاءُ اِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ
Bacaan doa iftitah ke-7 (ketujuh) latin:
ALLAHUMMA RABBA JIB RILAA WA MIIKAAIILAA WA ISROOFIILA FAA THIRASSAMAA WAATI WAL ARDHI ‘AALIMALGHOIBI WASYAHAADATI ANTA TAHKUMU BAINA ‘IBAADIKA FIIMAA KAANUU FIIFI YAKHTALIFUUNA. IHDINII LIMAKH TULIFA FIIHI MINAL HAQQI BI IDZNIKA TAJDI MANTASYAA’U ILASHIROOTHIMMUSTAQIIM.
Arti dan terjemahannya:
Ya Allah, Tuhannya (Malaikat) Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui (semua) yang ghaib dan yang nampak. Engkau yang memutuskan diantara hamba-Mu terhadap apa yang mereka perselisihkan. Berilah petunjuk kepadaku untuk menggapai kebenaran yang diperselisihan dengan izin-Mu sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau (Allah) kehendaki menuju jalan yang lurus.
Hukum dalam Membaca Doa Iftitah
Dalam membahas mengenai bacaan doa iftitah, tentu kita juga harus mengetahui Hukum dalam membaca doa ini. Seperti penjelasan Kami yang disertai dengan macam-macam doanya di atas, ini merupakan salah satu doa sunnah yang dibaca saat melaksanakan sholat wajib maupun sholat sunnah.
Seperti yang juga dijelaskan oleh Ustadz Adi Hidayat, dalam ceramahnya, doa ini juga merupakan pujian kepada Allah sebelum kita melanjutkan sholat kita. Walaupun bersifat sunnah, namun sholat Anda tidak akan sempurna tanpa membaca doa ini, oleh karena itu, beberapa orang menganggap doa ini wajib.
Terkait hal tersebut di atas, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wa Sallam pernah bersabda bahwa:
“Sholat seseorang tidak sempurna hingga Dia bertakbir memuji Allah dan menyanjungnya kemudian membaca Al quran yang mudah baginya”.
(HR. Abu Daud dan Hakim)
Selain itu dalam kitab Al Adzkar, Imam An Nawawi berkata bahwa:
“Ketahuilah bahwa semua doa doa ini hukumnya sunnah (Mustahabbah) baik saat mengerjakan Sholat wajib maupun Sholat Sunnah”.
Imam An Nawawi
Keutamaan dalam Membaca Doa Iftitah
Terkait keutamaan dalam membaca doa iftitah. Adapun keutamaannya adalah hampir sama dengan bacaan-bacaan yang ada dalam sholat, sebagaimana yang sudah Kami jelaskan di atas, doa ini banyak sekali mengandung keutamaan, terutama pada arti kandungannya yang memiliki makna-makna indah dan menunjukkan penghambaan yang lebih kepada Allah Subhanallahu Wa Ta’ala.
Hal ini menunjukkan hakikat pada kehidupan kita sebagai makhluk ciptaan Allah yang tidak lepas daripada segala dosa, khilaf dan kesalahan. Sumber untuk mendapatkan pahala bagi setiap umat muslim, karena doa ini merupakan doa serta permohonan berupa pujian kepada Allah Subhanallahu Wa Ta’ala.
Adab Membaca Bacaan Doa Iftitah
Agar lebih memahami bacaan doa iftitah, kita juga harus mengetahui apa saja adab dalam membacanya. Adapun Adab dalam membaca doa iftitah ini adalah berasal dari kitab Al-Adzkar yang ditulis oleh Imam An-Nawawi, adab ini juga mengandung tentang beberapa hal yang perlu untuk kita perhatikan saat melaksanakan sholat wajib maupun pada saat melakukan sholat sunnah.
Berikut ini adalah adab dalam membaca doa iftitah:
- Disunnahkan agar kita menggabungkan bacaan doa iftitah.
- Makmum yang masbuk atau terlambat mengikuti imam, boleh membaca doa iftitah (jika mampu) dan boleh juga tidak. Hal ini berdasarkan daripada kemampuan dari makmum masbuk tersebut (maksudnya jika seorang makmum tersebut mampu dan sempat untuk membacanya). Selain itu, makmum itu tetap diharuskan untuk membaca surah Al-Fatihah.
- Jika Anda lupa untuk membaca doa iftitah dalam sholat, maka Anda tidak perlu untuk melakukan sujud syahwi, karena doa ini hanya merupakan salah satu syarat sunnah.
- Dibaca lirih dan tidak boleh mengeraskan suara saat menjadi imam ataupun makmum, seperti halnya pada saat membaca bacaan surah Al-Fatihah.
- Jika Anda lupa untuk membacanya ini pada rakaat pertama, maka Anda dapat menggantinya dengan membacanya pada rakaat kedua.
- Jika Anda sholat di akhir waktu, maka Anda tidak perlu membaca doa iftitah.
Gambar Bacaan Doa Iftitah dengan Teks Latin dan Arab serta Arti dan Terjemahannya
Berikut ini Kami sediakan bacaan doa iftitah denga teks latin dan arabnya yang dilengkapi dengan arti dan terjemahannya dalam bentuk gambar .jpg
yang bisa anda simpan atau download.
Kesimpulan
Di atas adalah penjelasan mengenai Doa Iftitah Pendek dan Panjang Macam, Hukum dan Adabnya Lengkap dengan Teks Latin dan Bahasa Arab beserta Arti Terjemahannya . Sekarang Anda sudah mengetahui dan dapat mulai mempraktekkan bacaan doa iftitah dalam sholat wajib, sunnah yang dilakukan sendiri maupun dalam sholat berjamaah. Jangan lupa pahami juga adab dalam membaca doa iftitah ini dalam sholat.
Penutup
Demikianlah ulasan yang dapat Kami bagikan kali ini yang membahas mengenai Doa Iftitah Pendek dan Panjang Macam, Hukum dan Adabnya Lengkap dengan Teks Latin dan Bahasa Arab beserta Arti Terjemahannya. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita semua dan dapat menjadi berkah untuk kita semua.
Mari bagikan artikel atau tulisan Kami di sini agar kerabat Anda juga mendapatkan manfaatnya. Sekian dari Saya, Terima Kasih.
Postingan ini juga tersedia dalam versi: