Inilah Ciri-Ciri Seorang Calon Penghafal Quran (Al-Qur’an) atau Hafidz Quran!

Gambar Ciri Ciri Seorang Penghafal Al Quran Atau Hafidz Quran
Gambar Ciri Ciri Seorang Penghafal Al Quran Atau Hafidz Quran

Apa Sebenarnya Ciri-Ciri Seorang Calon Penghafal Quran (Al-Qur’an) atau Hafidz? Ya! Tentunya sebagai seorang muslim kita pasti sudah tahu (wajib) apa itu Al-Qur’an. Berdasarkan segi bahasa, Al-Quran berarti “yang dibaca” atau “bacaan”. Sedangkan, menurut istilah, Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman-firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang diwahyukan dalam Bahasa Arab kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan membacanya berarti bernilai ibadah.

Al-Qur’an digunakan sebagai petunjuk dan pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sebagai pedoman hidup, isi kandungan Al-Qur’an terbagi menjadi tiga pembahasan pokok yaitu adalah akidah, ibadah, dan prinsip-prinsip syariat. Lalu, apa saja ciri-ciri dari Hafidz Quran? Berikut ini adalah cirinya!

Ciri-Ciri dari Seorang Calon Penghafal Quran (Al-Qur’an)

Ilustrasi Ciri Ciri Seorang Calon Penghafal Quran Atau Hafidz
Ilustrasi Ciri Ciri Seorang Calon Penghafal Quran Atau Hafidz

1. Kuat Berlama-lama Bersama Quran (Al-Qur’an)

Ciri Hafidz Quran yang pertama adalah kuat berlama-lama bersama dengan Al-Qur’an. Sebagaimana yang ada dalam Q.S Ali Imran 113, “Mereka itu tidak sama; Di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu pada malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang)”.

Syarat utama UNTUK mendapatkan hafalan YAITU adalah kuat bermujahadah, atau YANG BIASA KITA sebut sebagai suatu kesungguhan, kuat untuk duduk bersama al-Qur’an (dengan tilawah, menghafal, tadabbur, murajaah, dan lain sebagainya). IbaratNYA kita berjalan di jalan setapak, jika berkali-kali dilewati akan nampak batasnya, bahkan jalan beraspal pun juga SEPERTI ITU. Bahkan ketika tidur pun, mimpi tilawah karena saking dalamnya jejak al-qur’an YANG ADA DI dalam hatinya

Syarat Utama Penghafal Al-Qur’an

Ada pun kisah seorang ustadzah yang luar biasa mujahadahnya dengan Al-Qur’an, ustadzah tersebut mampu membenarkan bacaan qur’an orang lain saat dia tidur, bahkan ustadzah tersebut tidak menyadari telah membetulkan bacaan tersebut. Ada juga seorang ustadz yang sangat kuat bersama Al-Qur’an, bahkan kuat dari subuh sampai dzuhur. Maka, tidak heran jika dalam 3 bulan beliau dapat menghafal 30 juz.

Baca Juga :  Mengenal Makhorijul Huruf Hijaiyah: Pengertian, Jenis, Macam dan Contohnya Sebelum Belajar Membaca Al-Qur'an!

Kalau dihitung-hitung, misalnya kita menyelesaikan 1 juz di dalam waktu 30 menit, maka kita hanya butuh waktu 15 jam per hari untuk menghafal (khatam) membaca 30 juz. kalau untuk ukuran kita, mungkin alangkah baiknya jika tiap hari kita sediakan selama 4-5 jam bersama Al-Qur’an.

2. Penghafal Quran (Al-Qur’an) Senang dan Termotivasi Mendengar Kajian Al-Qur’an

Gambar Al Quran Yang Merupakan Kitab Suci Agama Islam
Gambar Al Quran Yang Merupakan Kitab Suci Agama Islam

Ciri-ciri seorang calon penghafal Quran yang ke-2 (dua) yaitu orang tersebut tidak mau melewati satu pun kajian yang bertema Al-Qur’an, apapun jenisnya itu, kapan dan di manapun waktunya. Dapat kita lihat dalam surat Jinn ayat 1-2 yang artinya:

“Katakanlah (hai Muhammad) Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al-Quran), lalu mereka berkata Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Quran yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kapada jalan kebenaran, lalu kami beriman kepadanya. Dan juga kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami”. Jin itu takjub! Takjub tatkala mendengar bacaan Al-Qur’an dan ketakjuban itu menghasilkan semangat untuk tidak melakukan maksiat.

Dan juga dalam surat Al-Ahqaf ayat 29, yang artinya:

“Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: Diamlah kamu (untuk mendengarkannya). Ketika pembacaannya telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan”

Ini adalah ayat yang mengharuskan kita untuk berdiam, hikmad, tatkala kita mendengar bacaan Al-Qur’an.

Salah satu adab dari tilawah yaitu adalah kita tidak boleh memotong suatu kisah atau bab yang sedang dibaca. Maka, ketika sedang membaca Al-Qur’an, lalu jika ada yang mengajak ngobrol, jangan langsung menghentikan tilawah, melainkan mengakhirkan pada bab atau kisah yang sedang dibaca.

Satu catatan lagi, sebaiknya, tidak tilawah saat mendengarkan taujih. Masing-masing ada waktunya. Tilawah saat mendengarkan taujih sama saja mendzalimi si pemberi taujih itu.

3. Senang Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an dalam Waktu yang Lama

Ciri-Ciri Seorang Calon Penghafal Quran yang ke-3 (tiga), dia tidak hanya membaca, melainkan juga senang mendengarkan. Kalau bisa, di dalam setiap perjalanan kita, meskipun tidak seberapa jauh, upayakan mendengar Al-Qur’an, melalui HP, MP4, dan lain sebagainya. Ada satu rekomendasi murattal sebaiknya didengarkan oleh kita, yang sedang belajar bergaul dengan Al-Qur’an, yaitu Abdullah Ali Basfar. Beliau adalah seorang da’i, hafidz, dan mujahid.

Baca Juga :  Penjelasan Pengertian Topologi Star: Cara Kerja, Ciri, Kelebihan Kekurangan dan Contohnya!

Hampir-hampir seluruh waktunya adalah untuk berjuang, berkeliling dunia untuk mengunjungi murid-muridnya. Bahkan waktu untuk keluarga hanya satu waktu dalam 3 bulan. Beliau saat ini mendapat amanah sebagai ketua komunitas penghafal Al-Qur’an se-dunia. Kelebihan murattal Beliau adalah kejelasan dan konsistensi dalam tajwid, sehingga cocok untuk kita yang sedang belajar.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai Ciri-Ciri Seorang Calon Penghafal Quran (Al-Qur’an) atau Hafidz di atas, dapat kita simpulkan untuk dapat menghafal Al-Qur’an, adalah:

kita harus menetapkan waktu wajib bersama Al-Qur’an. DAN Pada waktu wajib ini, dilarang melakukan aktivitas lainNYA selain bersama Al-Qur’an, misalnya, dilarang menggunakan HP, laptop, tidur, makan, dAN LAIN SEBAGAINYA pada waktu tersebut ITU. 

Yang Harus Kita Lakukan Untuk Dapat Menghafal Al-Qur’an

Mengenai target bacaannya, secara umum kita diperintahkan untuk menyelesaikan Al-Qur’an (khatam) tidak lebih dari 1 bulan. Tapi, jika kita ingin bermujahadah lebih, maka targetnya paling tidak harus 2-3 juz sehari. Mengenai hafalannya, jika benar-benar serius pada waktu tersebut, maka tentu bisa mendapat 1/2 hafalan, dalam 30 menit. Waktu wajib ini berlaku sampai kapanpun, apakah saat kita belum mulai menghafal (masih tahsin tilawah), maupun pada saat mulai menyetor, murajaah, sampai tadabburnya.

Penutup

Itulah Ciri-Ciri Seorang Calon Penghafal Quran (Al-Qur’an) atau Hafidz yang dapat Kami ulas dan bagikan kali ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan Kita semua terutama sebagai umat Muslim.

Silahkah bagikan artikel ini, jika kalian rasa bermanfaat. Sekian dari Saya, Terima Kasih.

Postingan ini juga tersedia dalam versi:


Tinggalkan Komentar