Apa Itu Uptime dan Downtime (Server)? Ini Pengertian, Perbedaan dan Cara Menghitung serta Kenapa itu Penting!

Gambar Pengertian Uptime Dengan Downtime Apa Itu Uptime Dan Downtime Atau Waktu Aktif Dan Henti Perbedaan Persamaan Dan Cara Menghitungnya Serta Kenapa Itu Penting
Gambar Pengertian Uptime Dengan Downtime Apa Itu Uptime Dan Downtime Atau Waktu Aktif Dan Henti Perbedaan Persamaan Dan Cara Menghitungnya Serta Kenapa Itu Penting

Tahukah Anda, Pengertian Uptime dengan Downtime, Apa itu Uptime dan Downtime (Waktu Aktif dan Henti)? Perbedaan dan Cara Menghitungnya serta Kenapa itu Penting! Ya, saat ini ketika bisnis dari semua ukuran dapat tumbuh lebih bergantung pada teknologi yang mereka gunakan, di mana konsep uptime menjadi hal yang semakin penting. Untuk menghindari periode downtime yang melumpuhkan, bisnis harus memanfaatkan layanan dan teknologi IT terbaru yang dirancang dengan mempertimbangkan waktu kerja maksimum.

Untuk membantu Anda lebih memahami pentingnya uptime dan apa yang dapat Anda lakukan untuk mencapai keandalan 99,999, tentunya kalian harus melihat dan memahami betul tentang apa waktu hidup itu, mengapa itu penting, sehingga Anda dapat merencanakan langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan uptime maksimum untuk bisnis Anda. Terkait hal tersebut, dalam postingan kali ini, Kami akan membahas secara lebih detail dan lengkap tentang maksud dan pengertian uptime dan downtime. Langsung saja, berikut ini adalah ulasannya!

Pengertian Uptime (Waktu Aktif)

Waktu aktif atau uptime adalah jumlah waktu yang digunakan server untuk menjalankan dan menjalankannya.

Ini biasanya terdaftar sebagai persentase, seperti “uptime 99,9%.”

Uptime adalah ukuran yang bagus tentang seberapa baik penyedia web hosting menjaga sistem mereka dan berjalan.

Jika penyedia hosting (baca pengertian hosting di sini) memiliki persentase waktu aktif yang tinggi, maka itu berarti server mereka tetap aktif dan berjalan sehingga setiap situs yang Anda host-kan harus tetap terjaga dan berjalan juga.

Pengertian Downtime (Waktu Henti)

Sebaliknya, waktu henti atau downtime adalah periode atau waktu ketika server tidak tersedia atau offline.

Downtime juga disebut durasi pemadaman, ini adalah periode waktu ketika sistem gagal menyediakan atau mencapai fungsi utamanya.

Selama downtime, website yang dihosting di server tertentu tidak akan tersedia dan menjadi offline.

Ini dapat sedikit berbeda tergantung pada konteksnya, karena ini telah digunakan untuk tujuan yang berbeda.

Apa Itu Uptime dan Downtime?

Ilustrasi Gambar Uptime Dan Downtime Adalah Pengertian Perbedaan Dan Persamaannya
Ilustrasi Gambar Uptime Dan Downtime Adalah Pengertian Perbedaan Dan Persamaannya

Jadi, apa itu sebenarnya yang dimaksud dengan uptime dan downtime (waktu aktif dan henti) ini?

Dalam membahas mengenai pengertian uptime vs downtime dan perbedannya, coba kalian ingat sebelumnya terlebih dahulu.

Sebagai orang yang mengelola atau menjalankan bisnis online menggunakan website, Anda pasti sering melihat bahwa penyedia hosting situs web menyebutkan uptime 99,9% dalam jumlah persen pada campaign (kampanye) digital marketing (baca pengertian digital marketing di sini) mereka.

Ini berarti bahwa situs Anda online tanpa harus menjadi offline (uptime) dan antonimnya adalah downtime.

Ya, seperti yang sudah Kami jelaskan di atas, downtime merupakan jumlah waktu situs web Anda offline.

Ini berarti situs Anda offline dan jika situs Anda offline, Anda dapat kehilangan peringkat atau banyak hal lainnya.

Baca Juga :  Mengenal Pengertian Southbridge, Sejarah dan Fungsinya pada Motherboard

Perlu untuk diketahui, uptime memiliki perbedaan dalam penyebutannya sendiri, seperti:

99,0%, 99,9%, 99,99% dan 100%

Sebagian besar perusahaan menyebutkannya dengan 99,9% uptime.

Ini berarti situs tersebut memiliki waktu henti 1,44 menit per hari.

Dalam memilih hosting, pastikan Anda memiliki downtime yang lebih sedikit untuk menjaga visibilitas situs Anda lebih banyak.

Beberapa bahkan menawarkan 99,99%. Di sana, situs tersebut memiliki waktu henti 8,66 detik per hari.

Sekarang, terutama di tahun 2024 ini, penyedia layanan cloud hosting dengan teknologi cloud computing (baca pengertian cloud computing di sini) mengatakan bahwa mereka dapat memberikan uptime 100%!

Ini tentu saja merupakan hal yang dimungkinkan dengan mengakses berbagai server secara virtual.

Ingat, server downtime adalah sesuatu yang tidak dapat Anda cegah karena ada beberapa masalah pemeliharaan atau yang lebih dikenal dengan maintenance, sehingga menyebabkan downtime karena uptime server tempat situs Anda dihosting tergantung pada tindakan penyedia layanan hosting Anda.

Perbedaan Uptime dengan Downtime dan Persamaannya

Setelah kita mengetahui apa itu pengertian uptime dan downtime di atas, sekarang kita juga harus mengetahui apa yang menjadi perbedaannya.

Benar, uptime atau waktu aktif dapat merujuk pada waktu server terakhir muncul, berapa lama server telah dinyalakan, atau dalam kasus yang terbilang kurang umum yaitu seperti seberapa banyak (%) waktu telah habis.

Sedangkan downtime atau waktu henti pada dasarnya lebih sering merujuk pada (%) dari waktu layanan telah dimatikan.

Sebagai contoh misalnya, tidak lebih dari 2 jam per bulan yang tercantum dalam perjanjian tingkat layanan atau yang lebih dikenal dengan Services Level Agreement (SLA).

Ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan layanan akan down (turun) untuk maintenance (pemeliharaan), meskipun baru-baru ini biasanya disebut planned burnout (pemadaman) terencana maupun tidak terencana.

Arti lainnya agar kalian lebih memahaminya yaitu uptime adalah jumlah waktu layanan yang tersisa secara operasional.

Sedangkan downtime adalah jumlah waktu yang dimiliki suatu layanan yang mengalami gangguan operasional yang menjadikannya fungsionalitas utamanya unavailable (tidak tersedia).

Selain itu, perlu kalian ketahui bahwa merupakan hal yang umum untuk suatu layanan untuk menargetkan availability (ketersediaan) 99,99% atau lebih tinggi sebagai berikut:

UptimeDowntime (bulanan)Dikenal sebagai
99%7,3 jamTwo nines (dua sembilan)
99,9%43,8 menitThree nines (tiga sembilan)
99,99%4,38 menitFour nines (empat sembilan)
99,999%26,28 detikFive nines (lima sembilan)
99,9999%2,628 detikSix nines (enam sembilan)

Oke, dalam sub-bab ini topiknya adalah tentang perbedaannya, mari kita lanjutkan penjelasan perbedannya.

Persamaan utama antara uptime dan downtime adalah sebagai 2 (dua) cara untuk mengukur ketersediaan layanan atau teknologi.

Dimana, uptime (waktu aktif) sebagai persentase waktu merupakan pengukuran yang paling umum digunakan untuk availability (ketersediaan).

Di bawah ini adalah table perbedaan antara uptime dan downtime yang perlu kalian ketahui:

UptimeDowntime
Persentase waktu suatu layanan tetap beroperasi selama sebulan atau setahun.Jumlah waktu layanan mengalami gangguan fungsi utama dalam satu bulan atau tahun.

Cara Menghitung Uptime dan Downtime

Ilustrasi Gambar Bagaimana Cara Menghitung Uptime Serta Downtime Services Atau Layanan
Ilustrasi Gambar Bagaimana Cara Menghitung Uptime Serta Downtime Services Atau Layanan

Dalam membahas mengenai apa itu definisi dan pengertian uptime dan downtime, adalah merupakan sebuah hal yang penting bagi Kami untuk juga menjelaskan bagaimana cara penghitungannya.

Kami akan menjelaskan proses menghitung uptime (waktu aktif) agar mudah dimengerti, yaitu dengan mengambil jumlah detik (proses) monitor Anda turun (dalam jangka waktu tertentu), dan membaginya dengan jumlah total detik monitor Anda sedang dipantau selama kerangka waktu itu.

Sehingga, kita akan mendapatkan persentase downtime (waktu henti), yang kemudian dikurangi dari 100% untuk mendapatkan persentase waktu hentinya.

Cukup sederhana, bukan? Mari langsung saja kita ambil contoh dan mempraktekkannya.

Katakanlah Anda memantau situs website selama 24 jam (yang berarti 86.400 detik), dan dalam jangka waktu itu situs web turun selama 10 menit (600 detik).

Untuk menentukan persentase uptime (waktu henti) dan downtime (waktu henti), Kami melakukan perhitungannya sebagai berikut:

Total jumlah detik situs web Anda down (turun):

600 detik

Total jumlah detik situs web Anda monitored (dipantau):

86.400 detik

Kemudian, kita bagi 600 dengan 86.400, di mana hasilnya yaitu adalah 0,0069.

Dalam persentase, ini adalah 0,69, dan ini merupakan persentase downtime (waktu henti).

Persentase waktu aktif untuk situs web Anda adalah:

100% - 0,69% = 99,31%

Kenapa Uptime Penting untuk Website dan Bisnis?

Ilustrasi Gambar Kenapa Uptime Serta Downtime Adalah Merupakan Hal Yang Penting Untuk Website Dan Bisnis Online
Ilustrasi Gambar Kenapa Uptime Serta Downtime Adalah Merupakan Hal Yang Penting Untuk Website Dan Bisnis Online

Lalu, kenapa uptime penting untuk website dan bisnis Anda? Ya, jika kalian yang sedang membaca postingan Kami di sini dan kebetulan sedang bertanya-tanya tentang apa pentingnya, maka dapat Kami katakan bahwa kalian berada di tempat yang tepat!

Kenapa? Tentu saja karena Kami juga akan menjelaskan tentang pentingnya di sini!

Oke, biaya dan konsekuensi yang terdapat dalam downtime adalah alasan mengapa uptime sangat penting, jadi hati-hatilah ketika memilih layanan hosting!

Bahkan periode kecil downtime dapat menghancurkan bisnis Anda dalam beberapa cara.

Pertimbangkan fakta bahwa ketika Amazon mengalami satu jam downtime pada bulan juli tahun 2018, harga atau nilai kerugiannya diperkirakan mencapai $99 juta.

Sementara Amazon tidak diragukan lagi adalah salah satu perusahaan besar dunia dan perusahaan kecil juga tidak kebal terhadap konsekuensi downtime dengan uptime yang tidak menjamin.

Adapun biaya rata-rata downtime di semua bisnis dari semua ukuran dan semua industri adalah sekitar $5.600 atau sekitar kurang lebih Rp.8 juta per menitnya!

Jadi, mengapa downtime sangat mahal? Ternyata ada sejumlah alasan mengapa bisnis cenderung merugi setiap menitnya ketika offline.

Alasan pertama dan bisa dibilang paling berdampak mengapa uptime sangat mahal berkaitan dengan pelanggan yang hilang.

Ketika sebuah bisnis mengalami downtime, mereka tidak dapat memberikan service (layanan) kepada pelanggan mereka.

Sebagai contoh misalnya, jika sebuah bisnis menjual produk secara online dan situs web mereka down (turun), setiap pelanggan yang mencoba mengakses situs web itu akan menerima dan mendapati pesan kesalahan serta tidak akan dapat membeli produk yang mereka beli.

Secara keseluruhan, menurut studi kasus Kami pribadi, beberapa pelanggan biasanya tidak sabar, dan bahkan pelanggan setia bisnis dapat tergoda untuk berbelanja di tempat lain jika bisnis tidak dapat memberikan layanan kepada mereka secara tepat waktu.

Baca Juga :  Memahami Pengertian Organic (Organik): Definisi, Apa itu Organic Marketing? Cara Meningkatkan dan Kapan Menggunakannya!

Setelah pergi, banyak dari pelanggan ini mungkin tidak akan pernah kembali lagi!

Penghasilan yang hilang ini adalah biaya terbesar yang terkait dengan downtime.

Namun, ini bukan satu-satunya biaya yang menyebabkan downtime terjadi.

Selain kehilangan pelanggan, bisnis yang mengalami downtime juga dapat mengalami kerugian produktivitas.

Ketika sebuah bisnis dianggap tidak dapat dioperasikan, tidak hanya itu tidak dapat memberikan layanan kepada pelanggan, itu juga sering kali tidak dapat berfungsi secara internal.

Karyawan yang pekerjaannya bergantung pada teknologi bisnis tidak akan dapat bekerja jika teknologinya sedang turun.

Ini berarti bahwa, untuk setiap menit waktu henti yang dialami bisnis Anda, Anda harus membayar sebagian besar karyawan Anda hanya untuk berdiam diri!

Atau bahkan yang lebih buruk adalah kenyataan bahwa sasaran atau jadwal apa pun yang ada di bisnis Anda mungkin harus didorong kembali jika periode downtime membuat karyawan Anda secara signifikan tidak sesuai jadwal.

Kesimpulan

Baiklah, Kami rasa sudah cukup jelas untuk sekarang. Jadi berdasarkan penjelasan dan pembahasan Pengertian Uptime dengan Downtime, Apa itu Uptime dan Downtime (Waktu Aktif dan Henti)? Perbedaan dan Cara Menghitungnya serta Kenapa itu Penting di atas, dapat kita simpulkan bahwa waktu hidup, nyala (uptime) dan waktu henti, mati (downtime) adalah istilah industri komputer untuk waktu di mana komputer beroperasi. Waktu henti adalah saat tidak operasional. Uptime kadang-kadang diukur dalam persentil, sebagai contoh misalnya, satu standar untuk uptime yang kadang-kadang dibahas adalah tujuan yang disebut seperti “Five 9s” yaitu, komputer yang beroperasi 99,999 persen dari waktunya.

Pada saat banyak perusahaan hampir sepenuhnya bergantung pada teknologi mereka untuk berfungsi, memiliki teknologi yang offline untuk waktu yang singkat sekalipun bisa mengakibatkan kerugian sangat mahal. Perlu diingat bahwa biaya waktu henti termasuk seperti pelanggan yang hilang, hilangnya produktivitas, kerusakan reputasi perusahaan serta biaya yang terkait dengan membawa bisnis kembali online.

Penutup

Demikianlah tulisan yang dapat Kami bagikan dalam postingan yang membahas tentang Pengertian Uptime dengan Downtime, Apa itu Uptime dan Downtime (Waktu Aktif dan Henti)? Perbedaan dan Cara Menghitungnya serta Kenapa itu Penting kali ini. Semoga apa yang telah Kami sampaikan di sini dapat bermanfaat dan menambah wawasan Kita semua terutama dalam mengetahui istilah-istilah teknologi yang harus diketahui dalam belajar teknologi informasi.

Silahkan share artikel dan pembahasan Kami di sini kepada teman, kerabat serta mitra kerja dan bisnis kalian semua. Sekian dari Saya Rifqi Mulyawan, Terima Kasih.

Postingan ini juga tersedia dalam versi:


Tinggalkan Komentar