Tahukah Anda, Pengertian SOA, Apa itu Service-Oriented Architecture? Tujuan, Fungsi, Cara Kerja, Macam, Manfaat, Contoh, Perbedaan serta Pentingnya!
True, tidak dapat diragukan lagi bahwa teknologi aplikasi web terus berkembang akan ada peningkatan jumlah bisnis yang memanfaatkan kekuatan arsitektur berbasis layanan atau yang lebih dikenal dengan sebutan SOA.
Dengan beralih ke protokol komunikasi standar, para engineer dapat membuat aplikasi software (baca pengertian software di sini) lebih mudah.
Benar! Para developer tidak perlu khawatir lagi tentang bahasa tempat platform dibangun, dan sebaliknya dapat mengandalkan interoperabilitas yang dibuat oleh struktur SOA.
Selain itu, SOA dapat membantu memastikan bahwa aplikasi dapat dengan mudah diskalakan, sekaligus mengurangi biaya saat mengembangkan solusi layanan bisnis.
Terkait hal itu, dalam postingan kali ini, Kami akan membahas lebih lengkap dan detail tentang apa itu pengertian Service-Oriented Architecture (SOA).
Langsung saja, berikut ini adalah ulasannya!
Daftar Isi Konten:
Merupakan singakatan dari Service-Oriented Architecture, SOA adalah gaya desain software (perangkat lunak) di mana layanan diberikan ke komponen lain oleh komponen aplikasi, melalui protokol komunikasi melalui networking atau jaringan.
Prinsip SOA tidak bergantung pada vendor dan teknologi lainnya.
Dalam arsitektur berorientasi layanan, sejumlah layanan berkomunikasi satu sama lain, dengan salah satu dari 2 (dua) cara yaitu melewati data serta melalui 2 (dua) atau lebih layanan yang mengoordinasikan aktivitasnya.
SOA, atau arsitektur berorientasi layanan ini secara umum mendefinisikan cara untuk membuat komponen perangkat lunak dapat digunakan kembali melalui interface (antarmuka) layanan, di mana hal ini juga sesuai berdasarkan simpulan Kami yang bersumber dari Situs IBM.
Ya! Antarmuka ini menggunakan standar komunikasi umum sedemikian rupa sehingga dapat dengan cepat digabungkan ke dalam aplikasi baru tanpa harus melakukan integrasi mendalam setiap saat.
Jadi, apa itu sebenarnya yang dimaksud dengan Service-Oriented Architecture ini?
Ya, seperti yang sudah Kami jelaskan dalam pengertian di atas, akronim ini lebih dikenal dengan sebutan SOA secara global.
SOA (Service-Oriented Architecture) merupakan struktur yang memungkinkan layanan untuk berkomunikasi satu sama lain di berbagai platform (baca pengertian platform di sini) dan bahasa dengan menerapkan apa yang dikenal sebagai sistem “loose coupling” yang berarti kopling longgar dalam bahasa Indonesia.
Terkait sejarahnya sendiri, perlu untuk diketahui bahwa konsep SOA telah ada selama bertahun-tahun.
Namun, hanya dalam dekade terakhir ini telah naik ke garis depan dan menjadi trending teknologi yang berhubungan dengan perangkat lunak.
Istilah “loose coupling atau kopling longgar” mengacu pada klien layanan, dan kemampuannya untuk tetap independen dari layanan yang diperlukan.
Bagian terpenting dari konsep ini adalah bahwa klien, yang dengan sendirinya dapat menjadi service (layanan) dapat berkomunikasi dengan layanan tersebut meskipun mereka tidak terkait erat.
Yup! Komunikasi yang difasilitasi ini dicapai melalui penerapan antarmuka tertentu yang mampu melakukan tindakan yang diperlukan untuk memungkinkan transmisi data.
Agar lebih memahami betul terkait apa arti SOA atau Service-Oriented Architecture, pastinya kita juga harus mengetahui apa saja tujuannya.
Perlu kalian ketahui, terkait tujuan utamanya sendiri, SOA mengatasi 3 (tiga) tantangan umum yang sering terjadi pada bisnis, organisasi atau perusahaan, yakni:
Infrastruktur perusahaan bersifat heterogen di seluruh sistem operasi, aplikasi, perangkat lunak sistem, dan infrastruktur aplikasi.
Sehingga, banyak sistem perusahaan yang terdiri dari aplikasi yang kompleks dan tidak konsisten yang memberikan berbagai layanan yang terbilang saling bergantung.
Aplikasi yang ada yang menjalankan proses bisnis saat ini merupakan sesuatu yang sangat penting, jadi memulai dari awal atau memodifikasinya adalah proposisi yang rumit.
Namun, bisnis, organisasi atau perusahaan tersebut harus dapat memodifikasi dan memperluas infrastruktur teknis untuk memenuhi tuntutan bisnis.
Dibandingkan dengan arsitektur monolitik, sifat SOA (Service-Oriented Architecture) yang digabungkan secara longgar membuatnya relatif smooth atau mulus untuk menyambungkan layanan baru atau meningkatkan layanan yang ada untuk kebutuhan bisnis baru.
Ini juga memberikan opsi untuk membuat layanan dapat dikonsumsi di berbagai saluran dan untuk mengekspos aplikasi lama sebagai layanan, dengan demikian melindungi investasi infrastruktur.
Karena mereka digabungkan secara longgar, komponen SOA dapat diubah dengan dampak minimal ke komponen lain.
Komponen tersebut juga dapat ditambahkan ke arsitektur dengan cara standar dan dapat diskalakan untuk mengatasi beban kedepannya.
Seperti yang sudah Kami jelaskan dalam penjelasan apa itu SOA dan artinya di atas, dapat kita katakan bahwa Service-Oriented Architecture (SOA) itu seperti pendekatan arsitektur di mana aplikasi memanfaatkan layanan yang tersedia di jaringan.
Dalam arsitektur ini, layanan disediakan untuk membentuk aplikasi, melalui panggilan komunikasi melalui internet.
Di bawah ini adalah beberapa fungsi dari SOA atau Service-Oriented Architecture yang harus kalian ketahui:
Kemudian, untuk peran utamanya sendiri, SOA memiliki 2 (dua) role penting arsitektur berorientasi layanan, yaitu
Setelah kita mengetahui pengertian, apa itu Service-Oriented Architecture, tujuan serta fungsinya, selanjutnya kita juga harus mengetahui tentang cara kerjanya.
Well, setiap layanan dalam SOA mewujudkan kode atau code (baca pengertian code di sini) dan integrasi data yang diperlukan untuk menjalankan fungsi bisnis yang lengkap dan terpisah.
Sebagai contoh misalnya, seperti memeriksa kredit pelanggan, menghitung pembayaran pinjaman bulanan, atau memproses aplikasi hipotek.
Membahas terkait cara kerjanya, sebagaimana yang sudah Kami singgung di atas, interface (antarmuka) layanannya menyediakan kopling longgar (loose coupling), artinya mereka dapat dipanggil dengan sedikit atau bahkan tanpa perlu pengetahuan tentang bagaimana integrasi diimplementasikan di bawahnya.
Layanan ditampilkan menggunakan protokol jaringan standar seperti SOAP (baca pengertian SOAP di sini) yang merupakan protokol akses objek sederhana atau HTTP, dan JSON ke HTTP untuk mengirim permintaan untuk membaca atau mengubah data.
Layanan ini diterbitkan dengan cara yang memungkinkan developer (pengembang) untuk dengan cepat menemukannya dan menggunakannya kembali untuk merakit aplikasi baru.
Ya! Layanan ini dapat dibuat dari awal tetapi sering kali dibuat dengan mengekspos fungsi dari sistem record lama sebagai antarmuka layanannya.
Dengan cara ini, SOA menjadi tahap penting dalam evolusi pengembangan dan integrasi aplikasi selama beberapa dekade terakhir.
Terkait sejarah Service-Oriented Architecture sendiri, adapun sebelum SOA muncul pada akhir 1990-an, menghubungkan aplikasi ke data atau fungsionalitas yang ditempatkan di sistem lain memerlukan integrasi point-to-point yang terbilang kompleks.
Disana, integrasi yang harus dibuat ulang oleh pengembang, sebagian atau seluruhnya, untuk setiap proyek pengembangan baru.
Mengekspos fungsi-fungsi tersebut melalui SOA akan menghilangkan kebutuhan untuk menciptakan kembali integrasi yang dalam setiap saat.
Selain membahas tentang apa itu arti dan pengertian Service-Oriented Architecture (SOA), di sini Kami juga akan menjelaskan sedikit terkait macam ciri dan karakteristiknya.
SOA dapat sesederhana layanan konsumsi komponen tunggal yang disediakan oleh komponen lain atau secanggih berbagai komponen yang berinteraksi melalui bus layanan perusahaan seperti ESB oleh MuleSoft.
Tidak peduli apa skalanya, kunci keberhasilan implementasi SOA adalah menggunakan kerumitan sesedikit mungkin untuk mencapai tujuan Anda.
Pertanyaan pertama dan terakhir Anda harus selalu “apakah desain ini memenuhi persyaratan bisnis?”.
Yup! Terlepas dari skala atau kompleksitasnya, pola arsitektur berorientasi layanan kurang lebih sama dengan macam-macam ciri dan karakteristik seperti:
Jadi, apa saja manfaat dan keuntungan dalam menggunakan SOA (Service-Oriented Architecture) ini?
Dibandingkan dengan arsitektur sebelumnya, SOA menawarkan manfaat yang signifikan bagi perusahaan, sebagai berikut.
Manfaat SOA yang pertama yaitu ketangkasan bisnis lebih besar dan cepat.
Khususnya letangkasan bisnis yang lebih besar dan waktu yang lebih cepat untuk mencapat pasar.
Ini termasuk efisiensi merakit aplikasi dari antarmuka layanan yang dapat digunakan kembali.
Ya, daripada menulis ulang dan mengintegrasikan kembali dengan setiap proyek pengembangan baru, memungkinkan developers untuk membangun aplikasi jauh lebih cepat dalam menanggapi peluang bisnis baru.
Manfaat selanjutnya, yaitu kemampuan untuk memanfaatkan fungsionalitas inheritance di pasar baru.
SOA yang dibuat dengan baik memungkinkan pengembang untuk dengan mudah mengambil fungsionalitas yang “locked atau terkunci” dalam satu platform atau lingkungan komputasi dan memperluasnya ke lingkungan dan pasar baru.
Sebagai contoh misalnya, banyak perusahaan telah menggunakan SOA untuk mengekspos fungsionalitas dari sistem keuangan berbasis mainframe ke website (baca pengertian website di sini).
Ini memungkinkan pelanggan mereka untuk melayani diri mereka sendiri ke proses dan informasi yang sebelumnya hanya dapat diakses melalui interaksi langsung dengan karyawan atau mitra bisnis perusahaan.
Manfaat Service-Oriented Architecture terakhir yang dapat Kami jelaskan di sini yaitu collaboration atau kolaborasi yang lebih baik antara bisnis dan IT.
Dalam SOA, layanan dapat didefinisikan dalam istilah bisnis, sebagai contoh misalnya, seperti menghasilkan penawaran asuransi atau menghitung Return Of Investment (ROI) peralatan modal.
Hal ini memungkinkan analis bisnis untuk bekerja lebih efektif dengan pengembang pada wawasan penting seperti ruang lingkup proses bisnis yang ditentukan oleh layanan atau implikasi bisnis dari perubahan proses yang dapat mengarah pada hasil yang lebih baik.
Membahas tentang pengertian SOA, dalam subbagian ini Kami juga akan menjelaskan beberapa hal terkait contoh perusahaan yang menggunakan atau mengimplementasikan Service-Oriented Architecture.
Seperti pada tahun 2010, implementasi SOA terbilang berjalan lancar di perusahaan-perusahaan terkemuka di hampir setiap industri seperti:
Kemudian, apa yang membedakan antara SOA atau Service-Oriented Architecture dengan microservices?
Ya, perlu kalian ketahui bahwa para pakar dan ahli telah mengisi beberapa ribu halaman cetak dan digital yang membandingkan SOA dan layanan mikro dan menjelaskan seluk-beluk hubungan mereka satu sama lain.
Jika menurut Anda SOA sangat mirip dengan definisi layanan mikro (microservices) saat ini, Anda mungkin tidak sendirian.
Layanan mikro memang terbilang kecil, layanan mandiri yang dimaksudkan untuk berfungsi secara mandiri sekaligus bekerja bersama.
Tetapi ada perbedaan utama antara SOA dan layanan mikro atau microservices yang perlu diperhatikan.
Microservices atau layanan mikro adalah layanan yang sangat halus, mereka dipisahkan pada tingkat perincian tertentu karena alasan fungsional.
Ini berarti bahwa dalam arsitektur layanan mikro sebuah layanan yang ada termasuk database dan server aplikasi, serta dukungan produk dikelola secara end-to-end oleh tim yang sama.
SOA (Service-Oriented Architecture), di sisi lain, memisahkan layanan secara logis.
Perbedaannya di sini adalah bahwa layanan yang dikelompokkan secara logis dibagi di antara function atau fungsinya.
Well, memang kedengarannya bagus, namun ketika layanan fail atau failure (gagal), maka semua fungsi yang bergantung padanya akan terpengaruh.
Arsitektur microservices dirancang untuk menghilangkan dampak ini dengan sepenuhnya memuat layanan bisnis dalam fungsi uniknya, bersama dengan semua yang diperlukan untuk memenuhi fungsi tersebut dan memberikan nilai bisnis bahkan jika itu berarti menduplikasi sesuatu di sepanjang jalannya.
Layanan mikro, karena semuanya berisi fungsi, juga tidak terikat oleh framework (kerangka kerja) komunikasi, protokol, dan spesifikasi yang sama yang pada akhirnya membatasi SOA.
Sebaliknya, layanan mikro berfokus pada menjaga kecerdasan dalam setiap rangkaian titik akhir dan memiliki struktur sederhana untuk menghubungkannya.
Ini sering kali sangat baik dicapai dengan menerapkan single gateway API (baca pengertian API di sini) yang menampung arsitektur sistem internal dan merutekan permintaan menggunakan protokol web ringan, seperti Representational State Transfer (REST), ke setiap layanan mikro independen.
Selain itu, setiap layanan mikro sering kali menggunakan API dari layanan lain, tetapi gateway mencegah aplikasi seluler (mobile) agar tidak pernah menyentuh back-end.
Tingkat fleksibilitas ini adalah sesuatu yang tidak dapat dilakukan SOA.
Mereka dibebani oleh spesifikasi layanan web dan mengandalkan Enterprise Service Bus (ESB) untuk menghubungkan aplikasi.
Sementara banyak orang menganggap layanan mikro atau microservices sama dengan SOA (Service-Oriented Architecture) yang pada akhirnya memang dilakukan dengan benar, sebenarnya ada sejumlah perbedaan penting yang membedakan keduanya.
Dalam banyak hal, hal tersebut menjadikan layanan mikro sebagai pilihan arsitektur yang lebih efektif untuk aplikasi yang kompleks.
Lalu, kenapa arsitektur berorientasikan layanan atau Service-Oriented Architecture (SOA) ini penting?
Jika kalian yang sedang membaca postingan Kami di sini kebetulan sedang bertanya-tanya tentang apa pentingnya, maka dapat Kami katakan bahwa kalian berada di tempat yang tepat.
Mengapa? Tentu saja karena Kami di sini juga akan menjelaskannya!
Benar! Seperti yang sudah Kami jelaskan di atas, ada banyak manfaat dan keuntungan arsitektur berorientasi layanan, terutama dalam bisnis berbasis layanan web.
Kekurangannya mungkin hanya pada ESB yang sering tidak merespons perubahan dengan baik, biasanya menghasilkan lebih banyak kompleksitas dan mempersulit pemahaman di mana layanan dimulai dan diakhiri.
Oke, untuk hal yang membuatnya penting yaitu seperti SOA yang dapat digunakan untuk membuat kode reuseable (dapat digunakan kembali).
Ini tidak hanya mengurangi waktu yang dihabiskan untuk proses pengembangan, tetapi tidak ada alasan untuk menemukan kembali roda pengkodean setiap kali Anda perlu membuat layanan atau proses baru.
Service-Oriented Architecture atau SOA juga memungkinkan untuk menggunakan banyak bahasa pengkodean karena semuanya berjalan melalui antarmuka pusat.
Selain itu, dengan arsitektur yang berorientasikan layanan, bentuk komunikasi standar diberlakukan, yang memungkinkan berbagai sistem dan platform berfungsi independen satu sama lain.
Dengan interaksi ini, SOA juga dapat bekerja di sekitar firewall (baca pengertian firewall di sini), memungkinkan perusahaan berbagi layanan yang penting untuk operasinya.
Kemudian, dalam hal skalabilitas, penting untuk dapat menskalakan bisnis untuk memenuhi kebutuhan klien, namun terkadang dependency (dependensi) tertentu dapat menghalangi skalabilitas tersebut.
Menggunakan arsitektur ini akan mengurangi interaksi service–client, yang memungkinkan skalabilitas yang lebih besar.
Terlepas daripada hal dan keuntungan penting di atas, ada satu poin yang terbilang sangat mempengaruhi penggunaan Service-Oriented Architecture (SOA) yaitu untuk mengurangi biaya.
Anda dapat mengurangi biaya sambil tetap “mempertahankan tingkat keluaran yang diinginkan”.
Menggunakan SOA atau Service-Oriented Architecture memungkinkan bisnis membatasi jumlah analisis yang diperlukan saat mengembangkan solusi khusus.
Oke, Kami pikir sudah cukup jelas untuk sekarang.
Jadi, berdasarkan penjelasan dan pembahasan Pengertian SOA, Apa itu Service-Oriented Architecture? Tujuan, Fungsi, Macam, Cara Kerja, Manfaat, Contoh, Perbedaan serta Pentingnya di atas, dapat kita simpulkan bahwa arsitektur berorientasi layanan atau Service-Oriented Architecture (SOA) adalah sebuah pendekatan arsitektur untuk merancang aplikasi di sekitar kumpulan layanan independen.
Layanannya dapat berupa fungsi bisnis apa pun yang menyelesaikan tindakan dan memberikan hasil tertentu, seperti memproses pesanan pelanggan atau menyusun laporan inventaris.
Services yang ada dapat digabungkan untuk membuat aplikasi gabungan, memberikan fungsionalitas yang lebih besar kepada pengguna akhir.
Manfaat dari pendekatan SOA termasuk kemudahan yang lebih besar dalam memelihara dan memperbarui komponen layanan dengan setiap komponen lebih padat dan berisi, lebih mudah untuk memperbaiki kode atau mengganti elemen tanpa mempengaruhi semua elemen lainnya.
SOA biasanya dikaitkan dengan Enterprise Service Bus (ESB) sebagai sarana pusat komunikasi antar layanan.
Demikianlah apa yang dapat Kami bagikan dan sampaikan dalam tulisan artikel kali ini, di mana Kami membahas tentang Pengertian SOA, Apa itu Service-Oriented Architecture? Tujuan, Fungsi, Cara Kerja, Macam, Manfaat, Contoh, Perbedaan serta Pentingnya.
Semoga apa yang coba Kami untuk sampaikan dan terangkan di sini dapat bermanfaat serta juga bisa menambah wawasan kalian semua, terutama dalam bidang teknologi dan bisnis.
Silahkan bagikan artikel atau postingan Kami ini jika kalian rasa ini bermanfaat untuk teman, kerabat serta rekan kerja dan bisnis kalian semua serta juga jangan lupa untuk subscribe Blog dan YouTube Kami. Sekian dari Saya, Terima Kasih.
Postingan ini juga tersedia dalam versi:
rifqimulyawan.com menggunakan cookies untuk meningkatkan kebergunaan pengguna.
Tampilkan Komentar
owhh saya jadi paham