Teknologi

Memahami Pengertian Native App (Mobile): Apa itu Aplikasi Asli? Cara Kerja, Jenis Platform, Macam Tools dan Contohnya serta Kelebihan dan Kekurangannya!

Tahukah Anda, Pengertian Native App, Apa itu Aplikasi Asli? Cara Kerja, Jenis Platform, Macam Tools atau Alatnya dan Contoh serta Kelebihan dan Kekurangannya! Benar, seperti yang kita ketahui, aplikasi seluler dipandang sebagai salah satu alat bisnis yang terbilang paling dinamis. Mereka telah menjadi standar baru untuk membangun koneksi dengan pelanggan. Ini bukan hanya tentang produk software (perangkat lunak), tetapi layanan lain seperti perbankan, berbagi mobil atau pengiriman barang terikat untuk memiliki aplikasi seluler untuk Android dan iOS.

Memang, aplikasi asli dan hybrid diinstal di toko aplikasi, sedangkan aplikasi web adalah halaman web yang dioptimalkan untuk seluler yang terlihat seperti aplikasi. Baik aplikasi hibrida dan aplikasi web membuat halaman web HTML, tetapi hibrid menggunakan browser yang disematkan aplikasi untuk melakukannya. Aplikasi seluler lebih memungkinkan perusahaan untuk memberikan user experience (pengalaman pengguna) yang terbaik. Terkait hal itu, dalam postingan ini, Kami akan membahas tentang pengertian native app secara detail dan lengkap. Oke langsung saja, mari simak ulasannya!

Pengertian Native App

Berarti aplikasi asli (dalam bahasa Indonesia), native app adalah aplikasi yang khusus untuk perangkat seluler tertentu (ponsel cerdas, tablet, dan lain sebagainya).

Native app seringkali terpasang langsung ke perangkat (secara default atau bawaan).

Pengguna biasanya memperoleh aplikasi ini melalui toko online atau pasar seperti App Store atau Aplikasi Android di Google Play.

Contoh native app (aplikasi asli) adalah Camera+ untuk perangkat iOS dan KeePassDroid untuk perangkat Android (baca pengertian Android di sini).

Apa Itu Aplikasi Asli (Bawaan)?

Ilustrasi Gambar Apa Itu Aplikasi Asli Atau Bawaan Mobile Dan Serta Cara Kerja Native App

Jadi, apa itu yang dimaksud dengan aplikasi asli atau bawaan ini? Ya, seperti yang sudah Kami jelaskan di atas, istilah ini lebih dikenal dengan akronim native app atau native mobile app secara global.

Aplikasi asli adalah aplikasi ponsel cerdas yang dikodekan dalam bahasa pemrograman tertentu, seperti Objective C untuk iOS atau Java untuk sistem operasi Android berdasarkan simpulan Kami yang mengacu pada Situs Techtarget.

Aplikasi mobile (seluler) asli bawaan memberikan kinerja cepat dan keandalan yang tinggi.

Mereka juga memiliki akses ke berbagai perangkat ponsel, seperti kamera dan buku alamatnya.

Selain itu, pengguna dapat menggunakan beberapa aplikasi tanpa koneksi internet.

Namun, jenis aplikasi native app ini terbilang cukup mahal untuk dikembangkan karena terkait dengan satu jenis sistem operasi, memaksa perusahaan yang membuat aplikasi untuk membuat versi duplikat yang bekerja pada platform (baca pengertian platform di sini) lain.

Sebagian besar permainan video untuk perangkat seluler adalah Native App (Aplikasi Asli).

Cara Kerja Native App (Aplikasi Asli)

Dalam membahan mengenai apa itu pengertian native app atau aplikasi asli (bawaan), tentu hal tersebut tidak terlepas dari bagaimana cara kerja mereka bukan?

Benar, setiap platform development atau pengembangan aplikasi seluler (misalnya seperti iOS dan Android), mereka membutuhkan proses pengembangannya sendiri.

Native app bekerja layaknya seperti aplikasi biasa, ini bisa berjalan di smartphone atau perangkat seluler dan masing-masing mungkin memiliki fitur dan kemampuan tersendiri.

Setiap platform pengembangan aplikasi seluler memiliki bahasa pemrograman sendiri, seperti Java untuk Android, Objective-C untuk iOS, dan Visual C++ untuk Windows Mobile dan lain sebagainya.

Aplikasi web seluler ditulis dalam HTML5, CSS3, JavaScript, dan bahasa pemrograman cliend-site (sisi server) atau application framework (kerangka kerja aplikasi) khusus web pilihan pengembang (misalnya seperti PHP, Rails, Python).

Alat pengembangan perangkat lunak standar atau yang lebih dikenal dengan Software Development Kit (SDK), alat pengembangan dan elemen antarmuka pengguna umum (tombol, bidang input teks, dan lainnya), sering disediakan oleh pabrikan platform untuk membuat aplikasi asli (native).

Prinsip kerja native app atau aplikasi asli sering kali mencakup beberapa hal sebagai berikut:

  • Dapat berinteraksi dengan fitur, informasi, dan perangkat keras asli perangkat (kamera, akselerometer, dan lainnya).
  • Dapat didownload serta diunduh ke perangkat seluler.
  • Mereka juga bisa diinstal dan dijalankan sebagai aplikasi standalong atau mandiri yang tidak memerlukan browser web.
  • Alur kerja penggunaannyanya dimulai dari pengguna yang harus mengunduh dan menginstal update (pembaruan) aplikasi secara manual.
  • Ada toko dan pasar seperti App Store dan Google Playstore untuk membantu pengguna menemukan aplikasi Anda.

Jenis Platform Native App

Agar lebih memahami tentang apa pengertian dan arti native app ini, di sini Kami juga akan menjelaskan apa saja jenis-jenis platform aplikasi asli mobile (seluler) yang ada dan perlu untuk diketahui.

Ya, berdasarkan penjelasan Kami di atas, istilah native app (aplikasi asli) ini seringkali digunakan untuk merujuk pada platform seperti Mac dan PC.

Dengan contoh-contoh seperti aplikasi foto, e-mail atau kontak yang sudah diinstal sebelumnya dan dikonfigurasikan pada setiap komputer Apple (secara default).

Namun, dalam konteks aplikasi seluler, istilah native app digunakan dan memiliki makna bahwa itu adalah aplikasi apa pun yang ditulis dan dapat untuk bekerja pada platform perangkat tertentu.

2 (dua) platform OS seluler utama tersebut adalah Apple iOS dan Google Android.

Native app ditulis dalam kode yang sebelumnya digunakan untuk perangkat dan OS-nya.

Sebagai contoh misalnya, developer atau pengembang menulis aplikasi iOS di Objective-C atau Swift, sementara mereka membuat aplikasi Android asli di Java.

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing jenis platform native app secara lebih detail.

a. IOS Native App

Jenis platform native app yang pertama adalah aplikasi asli atau iOS native app. Ini adalah aplikasi perangkat lunak yang dikembangkan untuk digunakan pada perangkat iPhone Apple yang didukung iOS.

Aplikasi iOS tersedia melalui Apple App Store dan dirancang untuk berjalan di sistem operasi seluler iOS Apple, yang mendukung iPhone serta perangkat iPad dan iPod Touch Apple.

Apple mendorong pengembang untuk memprogram aplikasi iPhone mereka sendiri untuk diunduh melalui App Store, dan perusahaan telah merilis SDK dengan proyek kode sampel untuk membantu pengembang memulai.

b. Android Native App

Jenis berikutnya adalah aplikasi asli atau Android native app. Ini adalah aplikasi perangkat lunak seluler yang dikembangkan untuk digunakan pada perangkat yang didukung oleh platform Android Google.

Aplikasi Android tersedia di Google Play Store (sebelumnya dikenal sebagai Android Market), di Amazon Appstore dan di berbagai situs yang berfokus pada Android app.

Aplikasi native app tersebut dapat berjalan di smartphone (baca pengertian smartphone di sini) Android, tablet, Google TV, dan perangkat lainnya.

Sama seperti Apple dan aplikasi Apple App Store, Google mendorong pengembang untuk memprogram aplikasi Android mereka sendiri.

Macam-Macam Tools Native App atau Aplikasi Asli

Setelah kita mengetahui apa yang dimaksud dengan native app atau aplikasi asli, cara kerja dan jenisnya di atas, selanjutnya kita juga harus mengetahui apa saja tools (alat) terkait development atau pengembangannya.

Betul! Seperti Swift dan Java adalah open source, dan mereka adalah bahasa pemrograman utama yang digunakan oleh Apple dan Google.

Oke langsung saja, berikut ini adalah macam-macam tools atau alat native app development yang populer dan sering digunakan terutama di tahun 2020 oleh para pengembang.

1. Xamarin

Macam native app tools yang pertama adalah Xamarin. Ya, tidak ada yang lebih baik dari Xamarin untuk membangun aplikasi native (asli).

Karena ini adalah produk Microsoft, Anda akan selalu aman terhadap penghentian layanan yang tidak terduga, ancaman keamanan kritis, dan pembaruan teknologi.

Perlu kalian ketahui juga bahwa ada lebih dari 1,4 juta developer (pengembang) yang menggunakan Xamarin.

2. Sencha

Berikutnya adalah Sencha, ini merupakan alat untuk pengembangan aplikasi seluler yang terbilang cepat.

Jika Anda ingin membuat aplikasi asli yang kompatibel dengan versi terbaru iOS, Android, dan Blackberry, Sencha harusnya dapat menjadi pilihan ideal Anda.

Ini adalah salah satu alat pengembangan aplikasi yang paling cocok untuk membangun aplikasi perusahaan.

Ini adalah kerangka kerja JavaScript berbasis MVC yang memungkinkan pengembang untuk menggunakannya melalui sentuhan ujung jari, yang juga membantu meningkatkan daya tanggap aplikasi.

Pengembang aplikasi seluler dapat membuat kode dalam HTML5 (baca selengkapnya tentang apa itu HTML5 di sini) dan kemudian dapat menggunakannya untuk aplikasi Android atau iOS.

3. Appcelerator

Selanjutnya adalah Appcelerator, alat ini digunakan oleh perusahaan pengembang aplikasi seluler untuk membangun kedua aplikasi lintas atau native cross-platform.

Tools yang satu ini seringkali menjadi alat favorit pengembang karena memerlukan lebih sedikit jalur kode untuk mengembangkan aplikasi seluler.

Ini memiliki fitur khusus platform, API, dan UI.

Appcelerator memiliki pasar ponsel terbuka tempat pengembang dan pengguna menjual atau berbagi template, ekstensi, dan modul.

4. Ionic

Karena Ionic memiliki SDK open-source yang lengkap, tools macam Ionic, menjadi lebih banyak digunakan untuk membangun aplikasi hybrid app menggunakan teknologi seperti CSS, HTML5, dan SASS.

Dengan membangun aplikasi mobile di Ionic, pengembang aplikasi dapat langsung mengirim pembaruan rilis ke pengguna.

Mengotomatiskan pengiriman aplikasi jauh lebih mudah dengan Ionic dan tidak memerlukan skill khusus apa pun.

Dengan kemampuan otomatisasi tersebut, pengembang dapat dengan mudah menyebarkan fitur dan perbaikan untuk meningkatkan kecepatan pengembangan aplikasi seluler.

5. Framework 7

Framework 7 digunakan untuk membuat aplikasi iPhone native, dan meskipun, baru-baru ini mereka sudah mulai memberikan dukungan untuk aplikasi Android.

Kerangka HTML seluler open source dan mudah dipahami dan dibangun aplikasi asli lebih cepat, karena berfokus pada iOS, itu tidak kompatibel dengan semua platform.

Contoh Native App (Aplikasi Asli)

Ilustrasi Gambar Contoh Aplikasi Asli Serta Kelebihan Dan Kekurangannya Dalam Membahas Pengertian Apa Itu Native App

Untuk lebih memahami tentang apa itu arti native app, maka adalah merupakan hal yang penting bagi Kami untuk menjelaskan seperti apa contoh aplikasi asli tersebut.

Ya, seperti yang sudah Kami jelaskan sebelumnya pada penjelasan arti native app di atas, dengan kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya tertentu.

Aplikasi native dapat dengan cepat mengakses beberapa layanan pada perangkat, seperti mikrofon, akselerometer, atau pemberitahuan atau push-notification.

Contoh native app (aplikasi asli) berkisar dari program navigasi, seperti Waze, hingga aplikasi sosial, seperti Twitter, atau game, seperti Pokemon Go.

Oke, di sini Kami akan menjelaskan contohnya dengan aplikasi game seperti Pokémon Go.

Mereka secara efisien mengakses fungsionalitas sistem GPS untuk memetakan lokasi, kamera untuk augmented reality, dan accelerometer untuk mengukur akselerasi agar pengalaman pengguna terbaik.

Pokemon Go juga dapat memanfaatkan pemberitahuan push (langsung kepada user atau pengguna), yang dirancang untuk membawa pengguna kembali ke dalam permainan seiring waktu.

Perlu kalian garis bawahi, bahwa native app menginstal langsung pada perangkat mobile (seluler).

Data yang terkait dengan native app (aplikasi asli) disimpan di perangkat atau dari jarak jauh, seperti di penyimpanan berbasis cloud.

Kelebihan dan Kekurangan Native App atau Aplikasi Asli

Jika Anda yang sedang membaca postingan Kami di sini, dan kebetulan sedang mencari-cari apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dalam native app, maka dapat Kami katakan bahwa kalian berada di tempat yang tepat!

Kenapa? Tentu saja karena di sini Kami juga akan menjelaskannya!

Selain itu juga, kalian dapat membaca apa yang menjadi perbedaan native app dengan hybrid dan web-app di sini.

Oke baiklah, untuk keuntungan dan kekurangan terkait penggunaan native app (aplikasi asli) dan hal terkait development atau pengembangan lainnya akan Kami jelaskan di bawah ini.

a. Kelebihan Native App

Di bawah ini adalah beberapa hal penting yang menjadi kelebihan utama native app yang harus kalian ketahui:

  • Fungsionalitasnya luas, terutama karena menggunakan kemampuan perangkat yang mendasarinya.
  • Kinerja perangkat lunak yang cepat dan responsive (responsif).
  • Dapat melakukan pemberitahuan atau push-notification.
  • Memiliki UI yang terbilang lebih cocok dengan pengalaman pengguna OS.
  • Jaminan kualitas melalui penilaian di toko aplikasi.
  • Kerja smooth (mulus), kecepatan operasi yang cepat, dan kinerja sempurna, dibandingkan dengan hybrid app (aplikasi hibrida), aplikasi asli dibuat khusus untuk OS tertentu dan memanfaatkan sepenuhnya kecepatan pemrosesan perangkat.
  • Desain hebat terutama untuk pengalaman pengguna, misalnya, penerapan desain UX dan UI canggih dan animasi.
  • UI native app memungkinkan pengguna untuk memahami navigasi di dalam aplikasi dengan lebih cepat.
  • Integrasi yang baik dengan hardware atau perangkat keras seluler (misalnya seperti kamera, GPS, telepon dan layar sentuh).
  • Mudah diterbitkan di App Store dan Google Playstore. Ketika datang muncul pertanyaan memilih antara native app dengan hybrid app, aplikasi asli mengikuti pedoman OS (Android atau iOS) sepenuhnya.
  • Keamanan dan keandalan yang lebih baik (aplikasi yang dikembangkan secara native serta diperiksa dan disetujui oleh pasar aplikasi platform).
  • Mudah untuk mengimplementasikan fitur-fitur canggih baru yang dibutuhkan pasar (AI, VR, AR, IoT, dan lain sebagainya) dalam native app.
  • Kemampuan untuk beroperasi secara offline, walaupun koneksi internet diperlukan jika ada fungsi yang sesuai diperlukan untuk pengembangan native app.
  • Adanya Software Development Kit (SDK) untuk para pengembang atau developers. Ini menyediakan solusi dan library (perpustakaan) yang setengah serta diperbarui secara berkala dan berinteraksi dengan baik dengan sistem operasi yang diberikan.

b. Kekurangan Native App

Di bawah ini adalah berbagai macam kekurangan native app (aplikasi asli) yang sudah Kami rangkum agar kalian ketahui untuk dihindari serta kalian tingkatkan:

  • Memiliki banyak basis kode karena setiap perangkat memiliki versi aplikasi sendiri.
  • Biaya untuk pengembang tambahan untuk membangun dan mengelola basis kode untuk setiap platform lain.
  • Waktu yang dihabiskan untuk berbagai pembuatan untuk platform terpisah di setiap pembaruan fitur.
  • Investasi awal yang terbilang cukup tinggi, debandingkan dengan hybrid app, dengan native app, Anda dapat memotong setengah dari biaya pasar dan berkonsentrasi pada satu platform (setidaknya di awal) atau mengembangkan aplikasi asli untuk setiap platform secara terpisah.
  • Harus ada tim pengembangan yang berkualitas baik. Anda memerlukan tim pengembang yang terampil dengan spesialisasi yang lebih luas untuk membangun aplikasi terkemuka yang akan menaklukkan hati audiens target Anda.
  • Biaya maintenance (pemeliharaan) dan update (pembaruan) tumbuh secara proporsional ke jajaran perangkat OS yang didukung dalam pengembangan native app.
  • Perlu pembaruan konstan untuk mengikuti versi OS saat ini.
  • Konten aplikasi tidak tersedia melalui search engine (mesin pencari).
  • Baik Apple App Store dan Google Play mendapatkan komisi 30% dari setiap pembayaran dalam aplikasi native.
  • Pengguna perangkat yang berbeda dapat menggunakan versi aplikasi yang berbeda, di mana hal tersebut, tentunya dapat mempersulit perawatannya.

Kesimpulan

Oke baiklah, Kami rasa sudah cukup jelas untuk sekarang. Jadi, berdasarkan pembahasan dan penjelasan Pengertian Native App, Apa itu Aplikasi Asli? Cara Kerja, Jenis Platform, Macam Tools atau Alatnya dan Contoh serta Kelebihan dan Kekurangannya di atas, dapat kita simpulkan bahwa aplikasi asli atau native app adalah aplikasi yang berada terdapat dalam perangkat dan diakses melalui ikon di layar beranda device dengan OS tertentu. Inti utamanya yaitu mereka dikembangkan secara khusus untuk satu platform, dan dapat memanfaatkan sepenuhnya semua fitur perangkatnya.

Mereka dapat menggunakan kamera, GPS, akselerometer, kompas, daftar kontak, dan lain sebagainya. Aplikasi asli atau native app juga dapat menggabungkan gerakan (baik gerakan sistem operasi standar atau gerakan baru yang ditentukan aplikasi) serta dapat menggunakan sistem notifikasi perangkat dan dapat bekerja offline.

Penutup

Demikianlah ulasan yang dapat Kami bagikan dalam postingan kali ini, di mana Kami membahas mengenai Pengertian Native App, Apa itu Aplikasi Asli? Cara Kerja, Jenis Platform, Macam Tools atau Alatnya dan Contoh serta Kelebihan dan Kekurangannya. Semoga apa yang telah Kami sampaikan di sini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua terutama dalam mengetahui istilah-istilah teknologi.

Silahkan bagikan artikel atau tulisan Kami di sini jika kalian rasa ini bermanfaat untuk teman, kerabat serta partner dan mitra kerja kalian semua. Sekian dari Saya, Terima Kasih.

Postingan ini juga tersedia dalam versi:


rifqimulyawan.com menggunakan cookies untuk meningkatkan kebergunaan pengguna.