Mengenal Pengertian Multiexperience, Apa itu Multipengalaman dan MXDP? Tujuan, Jenis Tahapan, Macam Manfaat, Contoh, Pentingnya, serta Perbedaannya!
Oke, sebelumnya perlu Kami tekankan bahwa bukan lagi pertanyaan bagi perusahaan apakah hanya menggunakan platform web atau mobile (seluler), atau keduanya.
Multipengalaman yang Kami maksud di sini yaitu tentang bekerja dengan pasar perangkat yang berkembang dan pengalaman di masing-masingnya.
Benar! Aplikasi harus berjalan dengan sempurna di seluruh platform sambil membangun koneksi yang konsisten dan menarik di seluruh platform.
Pengembangan untuk mencapai multipengalaman seringkali melibatkan pembuatan titik kontak yang sesuai untuk tujuan berdasarkan modalitas tertentu, sambil mempertahankan pengalaman pelanggan (customer experience atau CX) yang konsisten di berbagai media seperti situs web, aplikasi seluler dan desktop, jam tangan pintar, dan banyak lagi.
Baiklah, terkait hal itulah dalam postingan kali ini Kami akan membahas secara lebih lengkap dan detail tentang apa itu pengertian multiexperience, pentingnya mereka sebagai pendekatan (approach) dalam digital transformation serta perbedaannya dengan multichannel dan omnichannel.
Berikut ini adalah ulasannya!
Daftar Isi Konten:
Berarti multipengalaman (dalam bahasa Indonesia), istilah multiexperience adalah mengacu pada keseluruhan pengalaman pengguna dengan satu aplikasi di seluruh modalitasnya, seperti suara, sentuhan, gerakan, dan lain sebagainya.
Multiexperience juga termasuk seperti, saluran atau kanal (toko fisik, situs e-niaga, aplikasi toko), dan perangkat seperti desktop, seluler, perangkat yang dapat dikenakan yang dikenal dengan istilah wearable (baca pengertian wearable di sini).
Dalam skenario multipengalaman yang sebenarnya, pengguna akan memiliki pengalaman yang sama persis dengan bisnis, terlepas dari bagaimana mereka memulai interaksi.
Jadi, apa itu sebenarnya yang dimaksud dengan multi-pengalaman ini?
Seperti yang sudah Kami terangkan di atas, ini lebih dikenal dengan sebutan multiexperience secara global dan lebih merujuk kepada implementasi future technology.
Yup! Ketika pengganggu digital yang terobsesi dengan pelanggan memasuki setiap industri, mereka memaksa perusahaan untuk secara mendasar mengubah cara mereka melakukan bisnis dan berinteraksi dengan pelanggan.
Karena pemain baru ini dan teknologi baru yang mereka manfaatkan, maka pelanggan tidak akan meminta lebih dan berharap bisnis yang mereka transaksikan mengutamakan kebutuhan mereka dan melayani mereka secara efektif dan mudah.
Benar! Di zaman sekarang, kita sebagai pelanggan yang ingin berganti provider (penyedia layanan), hanya semudah mengklik tombol (terkait prosesnya).
Selain itu, perlu kalian ketahui bahwa menurut perusahaan teknologi dan banyak para ahli serta pakar bernama Gartner telah menempatkan multiexperience di antara tren teknologi teratas tahun 2020.
Menurut analisnya, tren multi-pengalaman ini akan menggantikan orang yang melek teknologi menjadi sebaliknya (vise versa).
Simple-nya, alih-alih orang terbiasa dengan teknologi yang berkembang, teknologi akan berkembang untuk memahami orang dengan lebih baik.
Terlepas daripada hal itu, multiexperience atau multi-pengguna ini adalah konsep yang diajukan oleh mereka (Gartner) pada tahun 2018 yang membahas perubahan mendasar dalam cara perusahaan merancang strategi digital mereka untuk terlibat dengan pelanggan.
Mengutip langsung dari glossarium dari Situs Web Gartner, Multiexperience Development Platforms atau yang disingkat dengan MXDP ini adalah sebuah wadah yang berfungsi untuk memusatkan aktivitas siklus hidup, perancangan, pengembangan, pengujian, pendistribusian, pengelolaan, dan penganalisisan terkait portofolio aplikasi multipengalaman.
Mereka juga menerangkan bahwa multiexperience berkaitan dengan berbagai permutasi modalitas, seperti misalnya, sentuhan, suara dan gerakan pada perangkat dan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna dalam perjalanan digital mereka di berbagai titik kontaknya.
Pengembangan multi-pengalaman atau multi-experience development ini melibatkan pembuatan aplikasi yang sesuai untuk tujuan berdasarkan modalitas khusus titik sentuh, sementara pada saat yang sama memastikan pengalaman pengguna yang konsisten di seluruh titik sentuh web, seluler, perangkat yang dapat dikenakan, percakapan, dan juga terbilang imersif.
Agar dapat lebih memahami tentang apa itu arti dan pengertian dari multiexperience, maka tentunya kita juga harus mengetahui seperti apa tujuan mereka secara khusus.
Oke, perlu Kami tekankan sekali lagi bahwa multiexperience ini lebih mengacu pada keseluruhan pengalaman pengguna dengan satu aplikasi di berbagai titik kontak digital.
Sebagai contoh misalnya situs web, aplikasi seluler, chatbot, augmented reality atau realitas virtual, perangkat yang dapat dikenakan dengan menggunakan kombinasi modalitas interaksi, seperti sentuhan, suara, penglihatan, dan gerakan.
Tujuan utamanyanya adalah untuk mendukung perjalanan pengguna yang mulus dan konsisten.
Singkatnya, multiexperience adalah tentang beradaptasi dengan peningkatan pasar perangkat yang berbeda dan pengalaman masing-masing.
Sebuah application (baca apa itu application di sini) sekarang perlu berjalan pada platform yang berbeda dan beradaptasi dengan mudah, sambil memberikan pengalaman yang konsisten dari perspektif bisnis.
Mengapa ini saling berhubungan?
Ya! Pertama, itu karena beberapa bisnis, organisasi atau perusahaan sudah melakukannya dan, untuk yang lain, itu karena rata-rata individu saat ini memiliki 2 (dua) dan 3 (tiga) perangkat yang berbeda.
Dengan kata lain, itu menjadi sebuah norma yang semakin diharapkan dari waktu ke waktu.
Setelah kita mengetahui pengertian dan tujuan multiexperience secara khusus di atas, selanjutnya dalam subbagian postingan ini Kami juga akan menjabarkan sedikit tentang jenis tipe tahapannya.
Seperti yang dijelaskan menurut seorang ahli dan pakar yang juga seorang Wakil Presiden Riset di Gartner bernama Jason Wong, dia mengusulkan model 4 (empat) langkah untuk menerapkan multipengalaman ke perjalanan pengguna digital.
Adapun beberapa jenis tipe tahapan multiexperience dalam user journey adalah sebagai berikut:
Informasi yang tersimpan tentang pengguna dapat membantu bisnis memahami kesukaan dan preferensi mereka dalam berbagai situasi kontekstual.
Benar! Seperti yang sudah Kami singgung dalam postingan sebelumnya tentang pengertian IOB atau Internet of Behaviors, dalam mewujudkan multiexperience, ini kemudian akan memungkinkan mereka untuk menerapkan analitik prediktif untuk menawarkan rekomendasi kepada pengguna untuk tindakan mereka selanjutnya.
Vendor platform development seringkali memperluas proposisi nilai mereka di luar aplikasi seluler dan pengembangan web untuk memenuhi permintaan pengguna dan industri.
Mengutip dari apa yang disampaikan oleh Jason Wong, hasilnya adalah munculnya platform (baca pengertian platform di sini) pengembangan multiexperience, yang digunakan dalam mengembangkan chatting, voice, Augmented Reality (AR) dan pengalaman yang dapat dikenakan untuk mendukung bisnis digital.
Lalu, apa saja berbagai macam manfaat yang akan kita dapatkan dari penerapan dan pengimplementasian multipengalaman ini, khususnya sebagai praktisi?
Oke, adapun beberapa manfaat mengadopsi multiexperience yang harus kita ketahui adalah sebagai berikut.
Macam manfaat pertama yaitu untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional.
Multipengalaman membantu perusahaan membawa sejumlah besar operasi internal dalam satu ruang.
Ya! Ini semua akan menjadi lebih mudah dari sebelumnya untuk merampingkan proses bisnis dengan setiap proses hadir dalam satu sistem.
Multiexperience juga memungkinkan perusahaan untuk menciptakan pengalaman digital yang efisien, lebih cepat, dan berharga.
Kemudian adalah untuk meminimalkan waktu untuk memasarkan aplikasi.
Mengaktifkan multiexperience akan membantu brand atau merek secara signifikan meningkatkan waktu pengembangan sebanyak puluhan kali lipat.
Semua biaya untuk code (selengkapnya tentang apa itu code di sini) yang dapat digunakan kembali dan proses desain yang efisien.
Dengan menggunakan multiexperience, siklus feed back (umpan balik) juga dapat dipersingkat dengan rilis yang lebih cepat dan pastinya membantu dalam menciptakan dan mengasah pengalaman digital Anda.
Berbagai macam manfaat multiexperience lainnya yaitu terkait pengaktifan penerapan yang terkendali.
Deployment atau penyebaran tunggal berbasis cloud adalah masalah beberapa waktu yang lalu.
Namun dengan multiexperience di tempat, informasi dapat dikirim langsung ke penyedia server berbasis cloud computing.
Dengan demikian, memberikan kontrol yang lebih baik dan penyebaran atau proses deploy yang lebih cepat.
Manfaat terakhir yang akan Kami jelaskan di sini yaitu untuk menghapus resiko keamanan.
Mengaktifkan multipengalaman dapat membantu perusahaan mendapatkan tampilan 360 dari lanskap perangkat lunak mereka dengan semua aplikasi yang diumpankan ke satu platform.
Betul! Dengan demikian, multiexperience akan menghilangkan semua potensi risiko keamanan (security) seperti Shadow IT (baca selengkapnya tentang apa itu Shadow IT di sini).
Selain membahas tentang arti, tujuan, jenis tahapan dan manfaat multiexperience, dalam postingan ini Kami juga akan menjelaskan beberapa contoh aplikasi multi-pengalaman.
Untuk contohnya yang bagus, menurut Kami pribadi akan lebih mudah jika kita melihatnya dari sektor fintech, khususnya perbankan.
Dengan munculnya internet, organisasi telah dipaksa untuk membuka perbankan online dan layanan manajemen akun.
Benar! Sekarang mereka melakukan lebih lagi.
Di tahun 2024 sekarang hingga 2022 yang akan datang hampir semua bank telah mengadopsi aplikasi seluler dan konektivitas digital yang lebih baik dan mereka tentu saja multi-saluran (multichannel) dalam arti yang paling sempit.
Ketika pengguna ingin pembaruan perbankan mereka melalui perintah suara, maka ini sudah menjadi contoh di mana sektor keuangan berkembang, serta di mana multiexperience (multipengalaman) menjadi semakin penting.
Selain itu, adapun contoh utama yang disoroti perusahaan teknologi Gartner yaitu adalah Bank di salah satu negara maju di dunia.
Secara khusus, pengguna dapat membayar tagihan melalui chatbot, ATM yang diaktifkan dengan suara, jam tangan pintar atau smartwatch, smartphone dan, tentu saja, melalui situs web bank.
Lalu, apa yang membuat multiexperience ini menjadi sesuatu yang penting sebagai pendekatan dalam digital transformation (transformasi digital)?
Oke, mengingat bisnis yang ingin mencapai transformasi digital total harus memikirkan kembali strategi mereka dengan mengingat masa depan bergerak dari seluler ke multipengalaman.
End user (baca pengertian end user di sini) atau pelanggan, dan pengalaman mereka, adalah pusat dari transformasi ini.
Memanfaatkan teknologi yang tepat diperlukan untuk menghasilkan pengalaman pelanggan yang mulus di semua saluran dan modalitas.
Selain itu, menurut riset yang dilakukan oleh beberapa pakar dan ahli, adapun jumlah perangkat yang dapat dikenakan diperkirakan akan melebihi 1,1 miliar pada tahun 2022.
Sementara Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) telah mengalami penjualan yang tidak stabil selama bertahun-tahun, diproyeksikan bahwa 52 (lima puluh dua) juta perangkat akan terjual pada tahun 2022-2023.
Yup! Pandemi telah mendefinisikan ulang ritel, di antara banyak pengalaman lainnya yang telah mempercepat pergeseran ke belanja digital.
Terlepas dari durasi pandemi, yang pasti dunia kita telah berubah selamanya, di mana perubahan ini telah menghasilkan pengalaman baru dalam hal berinteraksi dengan merek atau bisnis.
Bisnis harus mengevaluasi kembali proposisi nilai mereka dan memperluas pengalaman mereka untuk terhubung dengan cara apa pun yang dipilih pengguna untuk berinteraksi.
Perusahaan dapat merampingkan operasi mereka karena semua proses hadir dalam satu sistem.
MXDP yang sudah kita bahas di atas sebelumnya akan membuat penerapan lebih cepat dari pengalaman digital yang lebih berharga, sehingga memudahkan proses bisnis untuk menyelaraskan dengan tuntutan industri.
Sejauh ini, layanan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang dihosting di cloud, diikuti oleh iOS dan Android native, kemudian layanan back-end selulernya, adalah teknologi yang paling banyak digunakan yang mendukung pengembangan multiexperience atau MX tersebut.
Benar! Apa pun jenis pasar Anda, menyesuaikan strategi bisnis Anda untuk memasukkan pengembangan MX mungkin menjadi kunci keberhasilan bisnis Anda di masa depan dan untuk memastikan loyalitas pelanggan.
Kemudian, apa yang membedakan antara multiexperience (multipengalaman) dengan multichannel dan omnichannel?
Sebelumnya, khusus buat kalian yang sedang membaca postingan Kami di sini dan kebetulan sedang mencari perbedaannya dalam membahas multipengalaman (multiexperience), maka dapat Kami katakan bahwa kalian berada di tempat yang tepat.
Well, konsep omnichannel dan multiexperience mungkin tampak serupa, tapi seperti omnichannel yang merupakan evolusi berikutnya dari multichannel, multiexperience adalah evolusi berikutnya dari omnichannel.
Multichannel adalah tentang memberi perusahaan kemampuan untuk terhubung dengan pelanggan di berbagai saluran, sebagai contoh misalnya seperti situs web, Facebook, Instagram, dan toko fisik.
Tetapi setiap saluran sering kali independen satu sama lain, dikelola secara terpisah dan mencerminkan silo perusahaannya sendiri, yang sering kali menghasilkan pengalaman buruk bagi pelanggan.
Sedangkan omnichannel, sebagai evolusi berikutnya dari multichannel, berusaha untuk mengatasi hal ini dengan memastikan bahwa, pelanggan tidak hanya dapat menjangkau perusahaan melalui banyak saluran tetapi juga terhubung.
Ketika pelanggan beralih saluran atau perangkat, informasi berkembang ke saluran atau perangkat berikutnya, entah bagaimana caranya agar dapat menyatukan pengalaman penjualan dan pemasarannya.
Tetapi sementara omnichannel telah dilihat lebih dalam perjalanan pelanggan digital, itu masih belum memenuhi.
Mengapa? Karena itu masih mencerminkan mentalitas input-output yang berfokus pada saluran, dan di mana perusahaan menetapkan di mana dan bagaimana pelanggan terlibat dengan bisnis.
Masalahnya, pelanggan tidak peduli di saluran mana mereka berada, mereka hanya ingin menyelesaikan pekerjaan atau tugas itu dengan cara yang paling nyaman dan mudah.
Jadi, alih-alih mengejar saluran, bisnis harus fokus pada pengoptimalan pengalaman itu sendiri.
Multiexperience telah mengalihkan fokus dari teknologi dan saluran ke pemikiran tentang bagaimana orang akan menggunakan aplikasi dan berinteraksi dengan perusahaan.
Ini berusaha untuk memberikan pengalaman optimal yang disesuaikan dengan pelanggan atau pengguna individu, konteks mereka dan titik kontak dan modalitas interaksi yang mereka pilih untuk menyelesaikan task (tugas) apa pun yang diberikan.
Baik, sekarang Kami pikir tentunya sudah cukup jelas untuk pembahasan dan penguraian terkait Pengertian Multiexperience, Apa itu Multipengalaman dan MXDP? Tujuan, Jenis Tahapan, Macam Manfaat, Contoh, Pentingnya, serta Perbedaannya.
Jadi, berdasarkan penjelasan dan pembahasan tentang di atas, dapat kita simpulkan bahwa multipengalaman atau multiexperience adalah tentang pergerakan dari mentalitas tradisional in-out yang berfokus pada saluran menuju yang berfokus pada memberikan pengalaman pelanggan yang optimal.
Ketika mengembangkan produk, layanan, dan pengalaman digital, multiexperience pada dasarnya berarti 2 (dua) hal:
Demikianlah postingan artikel yang dapat Kami bagikan kali ini, di mana Kami membahas terkait Pengertian Multiexperience, Apa itu Multipengalaman dan MXDP? Tujuan, Jenis Tahapan, Macam Manfaat, Contoh, Pentingnya, serta Perbedaannya.
Semoga apa yang sudah Kami coba sampaikan serta jelaskan di sini dapat bermanfaat dan juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua terutama dalam bidang teknologi dan bisnis, khususnya digital marketing.
Silahkan bagikan artikel atau postingan Kami di sini kepada teman, kerabat serta rekan kerja dan bisnis kalian semua khususnya jika kalian temukan ini bermanfaat dan juga jangan lupa subscribe Blog dan YouTube Kami. Sekian dari Saya Rifqi Mulyawan, Terima Kasih.
Postingan ini juga tersedia dalam versi:
rifqimulyawan.com menggunakan cookies untuk meningkatkan kebergunaan pengguna.