Tahukah Anda, Pengertian Color Theory, Apa itu Teori Warna? Sejarah, Dasar dan Strukturnya, Modern Color Theory dan Skemanya serta Kenapa Kita Harus Peduli? Ya, warna adalah persepsi, mata kita melihat sesuatu (langit, misalnya), dan data yang dikirim dari mata kita ke otak kita memberi tahu kita bahwa itu warna tertentu (biru). Objek memantulkan cahaya dalam kombinasi panjang gelombang yang berbeda. Otak kita menangkap kombinasi panjang gelombang itu dan menerjemahkannya ke dalam fenomena yang kita sebut warna.
Terkait marketing, orang-orang memutuskan apakah mereka menyukai produk dalam 90 detik atau kurang. 90% dari keputusan itu hanya berdasarkan warna. Jadi, bagian yang sangat penting dari branding Anda harus fokus pada warna. Dalam dunia desain grafis ada istilah yang dikenal dengan color theory atau teori warna yang mengumpulkan aturan dan panduan tentang penggunaan warna. Terkait hal itu, dalam postingan kali ini, Kami akan membahas secara lebih detail dan lengkap tentang apa itu pengertian color theory (teori warna). Baiklah, berikut ulasannya!
Daftar Isi Konten:
Berarti teori warna (dalam bahasa Indonesia), color theory adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kumpulan aturan dan pedoman mengenai penggunaan warna dalam seni dan desain, seperti yang dikembangkan sejak awal berdasarkan simpulan Kami yang bersumber dari Situs Interaction-Design.
Teori warna menginformasikan desain skema warna, yang bertujuan pada daya tarik estetika dan komunikasi yang efektif dari pesan desain pada tingkat visual dan psikologis.
Jadi, apa itu sebenarnya yang dimaksud dengan teori warna? Seperti yang sudah Kami jelaskan dalam arti dan pengertian color theory di atas, dalam seni visual, teori warna adalah badan panduan praktis untuk pencampuran warna dan efek visual dari kombinasi warna tertentu.
Ini juga didefinisikan menjadi 3 (tiga) kategori berdasarkan roda warna (akan Kami jelaskan pada bagian selanjutnya). Selain itu ada juga temperatur warna, ini adalah pertimbangan penting lainnya dalam desain dengan membedakan antara warna hangat, dingin, dan netral yang tampaknya memiliki kekuatan untuk membangkitkan respons emosional pada orang.
Warna-warna hangat tersebut adalah seperti warna-warna kuning dan merah, warna dingin yaitu warna biru, hijau, atau ungu dan warna netral termasuk coklat, abu-abu, hitam, dan putih.
Sementara pengelompokan ini berlaku dalam arti umum, respons emosional terhadap warna juga dapat sangat dipengaruhi oleh jenis kelamin, pengalaman, asosiasi budaya, dan faktor pribadi lainnya.
Sebagai akibatnya, meneliti sifat-sifat dan harapan audiens (baca pengertian apa itu audience di sini) target sangat penting untuk tidak hanya menyempurnakan dampak positif dari penggunaan warna dalam desain tetapi juga mencegah kegagalan desain.
Agar lebih memahami tentang apa itu arti dan pengertian color theory atau teori warna, pastinya kita juga harus mengenalnya dari sejarah awalnya hingga sekarang.
Banyak teori warna yang digunakan dalam dunia teknologi informasi (baca pengertian teknologi informasi di sini) saat ini didasarkan pada kemunculan model-model warna canggih yang terjadi pada tahun 1990-an ketika sistem seperti VGA atau grafis super VGA menggantikan sistem primitif tahun tahun 1970-an dan 1980-an.
Ini merupakan monochrome (monokrom) atau terbatas pada warna kunci dasar tertentu. Dengan munculnya sistem operasi baru dan digital technology atau teknologi digital baru untuk membuat visual pada layar tampilan, teori warna menjadi bagian yang jauh lebih besar dari apa yang dilakukan dalam komputasi digital.
Hal ini juga mengarah pada penggunaan nilai heksadesimal untuk mewakili setiap warna dalam spektrum, sistem yang masih populer hingga saat sekarang ini (tahun 2020) dalam HTML (baca pengertian HTML di sini) dan bahasa pemrograman lainnya.
Setelah kita mengenal apa itu color theory dan sejarahnya di atas, disana sudah Kami singgung bahwa teori warna mencakup banyak definisi, konsep dan aplikasi desain yang cukup untuk mengisi beberapa ensiklopedia.
Namun, ada 3 (tiga) kategori dasar dan struktur dari color theory (teori warna) yang logis dan dapat dikatakan berguna, termasuk:
Color theory ini menciptakan struktur logis untuk warna. Sebagai contoh misalnya, jika kita memiliki bermacam-macam buah dan sayuran, kita dapat mengaturnya dengan warna dan menempatkannya pada lingkaran yang menunjukkan warna dalam hubungannya satu sama lain.
Lebih lanjutnya, di bawah ini adalah penjelasan dari masing-masing kategori dasar dan struktur dari color theory atau teori warna yang harus kalian ketahui.
Kategori dasar dan struktur color theory yang pertama adalah color wheel (roda warna) yang juga dikenal dengan circle atau lingkaran warna. Ini terdiri dari warna merah, kuning dan biru, yang merupakan hal tradisional di bidang seni.
Sedikit menyinggung sejarah, Sir Isaac Newton mengembangkan diagram circle (lingkaran) warna pertama pada tahun 1666. Sejak itu, para pakar, ahli dan ilmuwan serta seniman telah mempelajari dan merancang berbagai variasi konsep ini.
Perbedaan pendapat tentang validitas satu format terhadap format lainnya terus memancing perdebatan. Pada kenyataannya, setiap circle (lingkaran) warna atau wheel (roda) warna yang menyajikan urutan warna murni yang diatur secara logis yang memiliki manfaat (baca pengertian manfaat di sini).
Seperti yang sudah Kami sebutkan di atas, color wheel atau roda warna memiliki definisi 3 (tiga) colour category (kategori) warna sebagai berikut.
Kategori pertama adalah primary color atau warna primer (utama). Dalam teori warna tradisional (yang digunakan dalam cat dan pigmen), warna primer adalah 3 (tiga) warna pigmen yang tidak dapat dicampur atau dibentuk oleh kombinasi warna lain.
Perlu kalian ketahui bahwa semua warna lain berasal dari 3 hue (rona) ini.
Kemudian, berikutnya adalah secondary color atau warna sekunder. Ini adalah warna yang dibentuk dengan mencampurkan warna primer.
Yang terakhir adalah tertiary color atau warna tersier (kuning-oranye, merah-oranye, merah-ungu, biru-ungu, biru-hijau dan kuning-hijau).
Ini adalah warna yang dibentuk dengan mencampur warna primer dan sekunder. Itulah sebabnya hue atau rona adalah nama yang dibentuk dari 2 (dua) kata, seperti biru-hijau, merah-ungu, dan kuning-oranye.
Kategori dasar dan struktur color theory yang selanjutnya yaitu adalah color harmony atau harmoni warna. Harmoni dapat didefinisikan sebagai preferensi atau pengaturan bagian yang menyenangkan, apakah itu musik, puisi, warna, atau bahkan es krim yang enak.
Dalam pengalaman visual, harmony adalah sesuatu yang menyenangkan mata. Ini melibatkan penonton dan menciptakan rasa ketertiban batin, keseimbangan dalam pengalaman visual.
Ketika sesuatu tidak harmonis, itu bisa jadi membosankan atau bahkan kacau. Pada satu hal ekstrem adalah seperti pengalaman visual yang begitu hambar sehingga pemirsa (merasa) tidak terlibat.
Yang terakhir adalah color context atau konteks warna. Bagaimana warna berperilaku dalam kaitannya dengan warna dan bentuk lain adalah area kompleks teori warna. Bandingkan efek kontras dari berbagai latar belakang warna untuk kotak merah yang sama.
Sebagai contoh misalnya seperti warna merah tampak lebih cemerlang dengan latar belakang hitam dan agak kusam dengan latar belakang putih.
Berbeda dengan oranye, merah tampak tak bernyawa, juga berbeda dengan biru-hijau yang menunjukkan kecemerlangan. Bayangkan seperti kotak merah yang tampak lebih besar pada warna hitam daripada warna latar belakang lainnya.
Berkenaan dengan hal yang sudah Kami jelaskan sebelumnya, perlu kalian ketahui bahwa modern color theory atau teori warna modern sangat didasarkan pada roda warna Isaac Newton, yang menampilkan tiga kategori roda warna (seperti yang sudah Kami jelaskan di atas) yaitu warna primary (primer), warna secondary (sekunder), dan yang menengah atau tertiary (tersier).
Selain itu, warna dapat digabungkan untuk membentuk satu dari 5 (lima) skema warna utama yang memungkinkan desainer untuk mencapai harmoni dalam desain mereka, yakni:
Oke, jika ada salah satu dari kalian yang menanyakan terkait hal ini, maka jawaban Kami pribadi adalah hanya 2 (dua) kata, yaitu adalah branding dan marketing (pemasaran).
Tidak perlu menunggu (di sini Kami tambahkan kata pendukungnya sehingga menjadi) 3 (tiga) kata, meliputi:
Dengan pengetahuan dasar, struktur tentang warna dan skema warna, Anda siap untuk membuat keputusan branding yang efektif. Seperti apa warna logo Anda seharusnya. Atau emosi yang membangkitkan warna di konsumen dan psikologi di balik pilihan warna di situs web Anda.
Pengetahuan tentang color theory atau teori warna tidak hanya dapat memandu Anda dalam pemasaran Anda sendiri, tetapi juga dapat membantu Anda lebih memahami apa yang dilakukan oleh competitor (pesaing) Anda.
Dalam perbandingan berdampingan dari tiga halaman web firma hukum, Anda akan melihat berbagai skema warna analogous (analog). Biru umumnya dikaitkan dengan ketergantungan, cokelat dengan maskulinitas, dan kuning dengan kompetensi dan kebahagiaan.
Semua ini adalah asosiasi positif dalam bidang yang secara stereotip memiliki konotasi negatif, seperti ketidakjujuran atau agresi.
Membuat merek Anda menonjol dan menarik bagi target Anda, ditambah pemahaman bahwa warna yang tidak bagus dapat berarti penjualan yang tidak bagus juga, itulah sebabnya Anda harus peduli dengan color theory.
Baiklah, Kami rasa sudah cukup sekarang. Oke, dari pembahasan dan penjelasan Pengertian Color Theory, Apa itu Teori Warna? Sejarah, Dasar dan Strukturnya, Modern Color Theory dan Skemanya serta Kenapa Kita Harus Peduli di atas, dapat kita simpulkan bahwa teori warna atau color theory adalah seperangkat prinsip yang digunakan untuk menciptakan kombinasi warna yang harmonis yang menyenangkan mata dan indera. Ini memberi kita landasan bersama untuk memahami bagaimana warna dapat digunakan, diatur, dikoordinasikan, dicampur, dan terkait satu sama lain.
Perlu kalian garis bawahi bahwa teori warna adalah tentang mengapa beberapa warna bekerja bersama secara estetis, sedangkan yang lain tidak. Jadi, hal ini tentang pencampuran warna dan efek visual warna. Anda mungkin juga perlu referensi tentang color value atau nilai warna di sini.
Demikianlah ulasan yang dapat Kami bagikan dalam postingan yang membahas tentang Pengertian Color Theory, Apa itu Teori Warna? Sejarah, Dasar dan Strukturnya, Modern Color Theory dan Skemanya serta Kenapa Kita Harus Peduli kali ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan dan wawasan Kita semua terutama dalam mengetahui berbagai macam istilah yang ada dalam dunia IT. Sekian dari Saya Rifqi Mulyawan, Terima Kasih.
Postingan ini juga tersedia dalam versi:
rifqimulyawan.com menggunakan cookies untuk meningkatkan kebergunaan pengguna.