Memahami Pengertian Civic Education, Apa itu Pembelajaran atau Edukasi Kewarganegaraan? Sejarah, Tujuan dan Fungsi, Macam, Contoh, Cara serta Pentingnya!
Dalam pekerjaan Kami sehari-hari, Kami sering dihadapkan pada banyak pertanyaan, dari yang biasa-biasa saja hingga yang sangat tidak terduga.
Berapa banyak negara yang menyertakan pembelajaran kewarganegaraan dalam persyaratan sekolah mereka? Well, jawabannya adalah semua melakukannya.
Apakah ada data atau penelitian yang menunjukkan kapan pendidikan kewarganegaraan paling efektif? Kelas sembilan? Sekolah menengah?
Perlu kalian ketahui bahwa setelah beberapa konsultasi kolegial dengan teman-teman kami, Kami tidak dapat menemukan apapun.
Namun, pertanyaan yang paling sering Kami jawab sendiri yaitu pendidikan kewarganegaraan atau civic education itu?
Oke terkait hal itulah dalam postingan kali ini Kami akan membahasnnya secara lengkap.
Mari kita simak ulasannya berikut!
Daftar Isi Konten:
Berarti pendidikan kewarganegaraan (dalam bahasa Indonesia), civic education adalah segala proses yang mempengaruhi keyakinan, komitmen, kemampuan serta tindakan orang sebagai anggota atau calon anggota berdasarkan simpulan Kami yang merujuk pada sumber dari Situs Stanford.
Ini secara luas dapat didefinisikan dengan cara yang secara jelas membawanya keluar dari ranah politik elektoral dan penyelenggara pemilu.
Mungkin saja seseorang yang bertanggung jawab atas pendidikan pemilih juga dapat terlibat dalam usaha pendidikan kewarganegaraan yang lebih luas.
Memang, ada sesuatu yang menunjukkan bahwa pendidikan pemilih benar-benar merupakan campuran dari informasi pemilih dan aspek tertentu dari program civic education (pendidikan kewarganegaraan) yaitu yang berhubungan dengan pemilu.
Civic education sebagian besar dilaksanakan di lingkungan pendidikan orang dewasa informal, meskipun ada aspek pendidikan formal di sekolah.
Jadi, apa itu yang dimaksud dengan pendidikan atau edukasi kewarganegaraan itu sebenarnya?
Ya, seperti yang sudah Kami jelaskan di atas, ini lebih dikenal dengan istilah civic education, terutama jika kita mempelajari kurikulum global tentang teknologi informasi serta informatika (baca pengertian informatika menurut para ahli di sini).
Dalam definisi terluasnya, pendidikan atau edukasi kewarganegaraan berarti semua proses yang memengaruhi keyakinan, komitmen, kemampuan dan tindakan seseorang sebagai bagian dari anggota atau calon anggota dari suatu komunitas.
Pendidikan kewarganegaraan tidak perlu disengaja atau disengaja, para lembaga dan komunitas menyebarkan nilai dan norma mereka dengan cara yang dapat kita sebut sebagai tanpa disengaja.
Memang, hal ini mungkin terbilang tidak bermanfaat bagi sebagian orang, terkadang orang dididik secara sipil dengan cara yang melemahkan atau memberikan nilai dan tujuan yang berbahaya.
Dan ini semua tentunya tidak terbatas pada sekolah dan pendidikan anak-anak dan remaja saja.
Keluarga, pemerintah, agama, dan media massa hanyalah beberapa institusi yang terlibat dalam pendidikan kewarganegaraan yang dipahami sebagai proses seumur hidup.
Agar lebih memahami tentang apa itu pengertian civic education (pendidikan atau edukasi kewarganegaraan), maka kita juga harus memahami betul terkait sejarahnya, terutama di negara Indonesia sendiri.
Oke, agar dapat lebih mudah dipahami, Kami akan merangkumnya berdasarkan tahun sebagai berikut:
Benar, seperti penjelasan sejarahnya di atas, dapat kita lihat bahwa mereka dikenal dengan sebutan awal yaitu Kewarganegaraan saja.
Namun, perubahan pada era reformasi, membuat mereka sekarang dikenal dengan “Pendidikan Kewarganegaraan” atau lebih tepatnya istilah civic education hingga tahun 2024 sekarang ini.
Setelah kita mengetahui apa arti dan pengertian civic education, tentunya kita juga harus memahami tentang tujuan dan fungsinya juga bukan?
Ya, perlu kalian ketahui bahwa tujuan utama dari pendidikan atau edukasi kewarganegaraan (dalam hal ini civic education) dalam masyarakat kita, yaitu adalah untuk melestarikan dan meningkatkan demokrasi dengan menumbuhkan kepedulian dan kepedulian orang terhadap komunitas mereka dan membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan untuk berpartisipasi secara efektif dalam kehidupan demokrasi.
Penambahan kehidupan sipil untuk siswa merupakan tambahan penting dan perlu untuk retorika pendidikan kontemporer dan upaya kebijakan.
Memang, institusi pendidikan akan lebih memenuhi tujuan mereka yang luas ketika mereka fokus pada mempersiapkan siswa untuk kuliah, karir dan kehidupan sipil.
Terkait fungsinya sendiri, ada beberapa alasan bagus untuk penekanan pada sekolah.
Pertama, bukti empiris menunjukkan bahwa kebiasaan dan nilai-nilai kewarganegaraan (civic) relatif mudah dipengaruhi dan diubah saat orang masih muda, sehingga sekolah dapat menjadi efektif ketika upaya lain untuk mendidik warga negara gagal.
Alasan lainnya adalah sekolah di banyak negara memiliki misi eksplisit untuk mendidik siswa untuk civic education (pendidikan atau edukasi kewarganegaraan).
Pendidikan berbasis sekolah adalah bentuk pengajaran manusia yang paling disengaja.
Mendefinisikan tujuan dan metode pendidikan kewarganegaraan di sekolah merupakan topik debat publik yang layak.
Meskipun demikian, penting untuk tidak melupakan fakta bahwa civic education terjadi di semua tahap kehidupan dan di banyak tempat selain sekolah.
Dalam membahas tentan apa itu civic education, juga merupakan hal yang penting bagi Kami di sini untuk menjelaskan terkait jenis dan macam elemen yang terdapat di dalamnya.
Perlu untuk diketahui bahwa pendidikan kewarganegaraan berkaitan erat dengan 3 (tiga) elemen berbeda, yaitu pengetahuan kewarganegaraan, keterampilan kewarganegaraan dan disposisi kewarganegaraan.
Di bawah ini akan Kami jelaskan secara lebih lanjut tentang jenis dan macam elemennya.
Jenis macam elemen civic education yang pertama yaitu pengetahuan kewarganegaraan atau civic knowledge.
Pengetahuan kewarganegaraan mengacu pada pemahaman warga negara tentang cara kerja sistem politik dan hak serta tanggung jawab politik dan sipil mereka sendiri.
Sebagai contoh misalnya hak atas kebebasan berekspresi dan untuk memilih dan mencalonkan diri untuk jabatan publik dan tanggung jawab untuk menghormati aturan hukum serta hak dan kepentingan orang lain.
Macam berikutnya yaitu keterampilan kewarganegaraan atau civic skills.
Keterampilan kewarganegaraan mengacu pada kemampuan warga negara untuk menganalisis, mengevaluasi, mengambil dan mempertahankan posisi dalam masalah publik dan menggunakan pengetahuan mereka untuk berpartisipasi dalam proses sipil dan politik.
Sebagai contoh misalnya untuk memantau kinerja pemerintah atau memobilisasi warga negara lain di sekitar masalah tertentu.
Jenis macam civic education, khususnya elemennya terakhir yang akan Kami jelaskan di sini yaitu disposisi kewarganegaraan atau civic disposition.
Disposisi kewarganegaraan didefinisikan sebagai ciri-ciri warga negara yang diperlukan untuk demokrasi.
Contohnya misalnya seperti toleransi, semangat publik, kesopanan, pemikiran kritis dan kesediaan untuk mendengarkan, bernegosiasi serta kompromi.
Jadi, bagaimana cara lembaga seperti sekolah atau universitas menyediakan pembelajaran civic education atau pendidikan (edukasi) kewarganegaraan ini?
Menurut beberapa sumber dan pendapat para ahli yang sudah Kami kumpulkan, para pemimpin di lapangan telah mengidentifikasi 6 (enam) praktik yang sudah terbukti untuk pembelajaran pendidikan kewarganegaraan atau civic education, yaitu:
Lalu, apa yang membuat civic education (edukasi) ini menjadi sesuatu yang penting, terutama jika kita sedang mempelajari kurikulum teknologi (baca pengertian teknologi di sini) yang terbaru?
Secara umum memang, masing-masing dari kita harus berusaha menjadi warga negara yang secara aktif terlibat dalam pemerintahan kita.
Pendidikan kewarganegaraan atau civic education tidak terbatas pada partisipasi dalam politik dan masyarakat, tetapi juga mencakup partisipasi di ruang kelas, lingkungan, kelompok dan organisasi.
Dalam ilmu kewarganegaraan, siswa belajar untuk berkontribusi pada proses publik dan diskusi tentang masalah nyata.
Siswa juga dapat mempelajari praktik kewarganegaraan seperti memilih, menjadi sukarelawan, layanan juri dan bergabung dengan orang lain untuk meningkatkan masyarakat.
Pendidikan kewarganegaraan (PKn) memungkinkan siswa tidak hanya untuk mempelajari bagaimana orang lain berpartisipasi, tetapi juga untuk berlatih berpartisipasi dan mengambil tindakan yang terinformasi sendiri.
Civic education memberdayakan kita untuk menjadi warga negara yang terinformasi dengan baik, aktif dan memberi kita kesempatan untuk mengubah dunia di sekitar kita.
Ini adalah bagian penting dari demokrasi mana pun dan membekali orang biasa dengan pengetahuan tentang demokrasi kita dan Konstitusi kita.
Sebagai contoh misalnya, seperti mencoblos pada pemilu adalah tanggung jawab utama yang harus dimanfaatkan oleh setiap warga negara.
Jadi, mengapa kita memerlukan civic education?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita kembali lagi pada inti dan tujuan utama dari pendidikan kewarganegaraan.
Yup! Yaitu adalah mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang terinformasi dan terlibat.
Sekolah hendaknya membantu kaum muda memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk mempersiapkan mereka menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan bijaksana.
Jadi, pendidikan kewarganegaraan atau civic education jelas ada kaitannya dengan pelestarian demokrasi kita.
Baiklah, Kami pikir sudah cukup jelas untuk sekarang.
Jadi, berdasarkan penjelasan dan pembahasan tentang Pengertian Civic Education, Apa itu Pembelajaran atau Edukasi Kewarganegaraan? Sejarah, Tujuan dan Fungsi, Macam, Contoh, Cara serta Pentingnya di atas, dapat kita simpulkan bahwa pendidikan, edukasi kewarganegaraan atau civic education adalah penyediaan informasi dan pengalaman belajar untuk membekali dan memberdayakan warga negara untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi.
Education atau pendidikan dapat mengambil bentuk yang sangat berbeda, termasuk pembelajaran berbasis kelas, pelatihan informal, pembelajaran berdasarkan pengalaman dan kampanye media massa.
Pendidikan kewarganegaraan dapat ditargetkan pada anak-anak atau orang dewasa, di negara maju atau berkembang dan di tingkat lokal, nasional atau internasional.
Dengan demikian, civic education atau pendidikan kewarganegaraan merupakan pendekatan yang menggunakan berbagai metode berbeda dan sering digunakan dalam kombinasi dengan alat tata kelola partisipatif lainnya.
Inti dan maksud keseluruhan dari civic education (pendidikan kewarganegaraan) adalah untuk mempromosikan keterlibatan sipil dan mendukung pemerintahan yang demokratis dan partisipatif.
Demikianlah postingan artikel yang dapat Kami bagikan kali ini, di mana Kami membahas terkait Pengertian Civic Education, Apa itu Pembelajaran atau Edukasi Kewarganegaraan? Sejarah, Tujuan dan Fungsi, Macam, Contoh, Cara serta Pentingnya.
Semoga apa yang sudah Kami coba sampaikan serta jelaskan di sini dapat bermanfaat dan juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua terutama dalam bidang pembelajaran teknologi umum.
Silahkan bagikan artikel atau postingan Kami di sini kepada teman, kerabat serta rekan kerja dan bisnis kalian semua khususnya jika kalian temukan ini bermanfaat dan juga jangan lupa subscribe Blog dan YouTube Kami. Sekian dari Kami, Terima Kasih.
Postingan ini juga tersedia dalam versi:
rifqimulyawan.com menggunakan cookies untuk meningkatkan kebergunaan pengguna.
Tampilkan Komentar
txs bang
txs article ini