Memahami Pengertian MFA: Apa itu Multi-Factor Authentication? Tujuan dan Fungsi, Jenis, Macam Teknologi serta Contohnya!

Tahukah Kalian, Pengertian MFA, Apa itu Multi-Factor Authentication? Tujuan dan Fungsi, Jenis, Macam Teknologi serta Apa Saja Contohnya! Benar, MFA membantu melindungi Anda dengan menambahkan lapisan keamanan tambahan, itu membuat orang yang berniat jahat untuk masuk seperti seolah-olah mereka adalah Anda menjadi terbilang lebih sulit. Informasi Anda lebih aman karena pencuri harus mencuri kata sandi dan ponsel Anda untuk melakukannya. Ditambah lagi, dengan fungsi lock pada smartphone, mereka memerlukan PIN atau sidik jari untuk membuka kuncinya.

Lihat Selengkapnya!

Ya! Hal itu menjadikan tindakannya menjadi lebih tidak berguna jika seseorang ingin untuk menggunakan kredensial MFA Anda. Selain itu, menggunakan 2FA adalah cara lain yang dapat Anda lakukan untuk melindungi keamanan mereka secara online, menurut survei Google baru-baru ini, hampir 9 dari 10 (86%) mengatakan bahwa menggunakan 2FA membuat mereka merasa seperti informasi online mereka lebih aman. Baiklah, terkait hal tersebut, dalam postingan kali ini, Kami akan membahas secara lengkap dan detail tentang apa itu pengertian MFA (Multi-Factor Authentication). Oke langsung saja, berikut adalah ulasannya!

Lihat Selengkapnya!

Pengertian MFA

MFA merupakan singkatan dari istilah otentikasi multifaktor atau Multi-Factor Authentication, ini adalah sistem keamanan yang membutuhkan lebih dari satu metode otentikasi dari kategori kredensial independen untuk memverifikasi identitas pengguna untuk login atau transaksi lainnya.

Lihat Selengkapnya!

Otentikasi multifactor ini menggabungkan dua atau lebih kredensial independen, di mana hal ini sesuai dengan simpulan Kami yang bersumber dari Situs Onelogin.

Lihat Selengkapnya!

Benar, apa yang diketahui pengguna (seperti kata sandi), apa yang dimiliki pengguna (token keamanan) dan apa yang digunakan pengguna seperti verifikasi biometrik atau biometrics (baca pengertian biometrics di sini).

Lihat Selengkapnya!

Apa itu Multi-Factor Authentication?

Lihat Selengkapnya!

Jadi, apa itu sebenarnya yang dimaksud dengan Multi-Factor Authentication ini? Ya, seperti yang sudah Kami jelaskan di atas, ini berarti otentikasi multi-faktor (dalam bahasa Indonesia).

Lihat Selengkapnya!

Definisi Multi-Factor Authentication atau MFA adalah mekanisme keamanan yang mengharuskan seseorang untuk memberikan 2 (dua) atau lebih kredensial untuk mengotentikasi identitas mereka.

Lihat Selengkapnya!

Dalam dunia Teknologi Informasi (TI), kredensial ini berupa kata sandi atau password (baca pengertian password di sini), hardware atau perangkat keras token, kode numerik, biometrik, waktu, dan lokasi.

Lihat Selengkapnya!

Menggunakan kombinasi dari contoh di atas secara teknis merupakan cara kerja MFA, meskipun sebagian besar implementasinya memanfaatkan hanya 2 (dua) faktor, itulah sebabnya MFA juga dikenal sebagai otentikasi 2 (dua) faktor (2FA) atau yang lebih dikenal dengan istilah 2-Factor Authentication.

Lihat Selengkapnya!

Dengan memanfaatkan beberapa kredensial alih-alih satu, proses otentikasi akan tetap secure (aman) bahkan jika salah satu faktor otentikasinya dikompromikan.

Lihat Selengkapnya!

Tujuan dan Fungsi MFA (Multi-Factor Authentication)

Setelah kita mengetahui apa itu arti MFA atau Multi-Factor Authentication di atas, maka juga merupakan hal yang penting bagi kita untuk mengetahui tujuan dan fungsi terkait penggunaannya.

Lihat Selengkapnya!

Tujuan utama MFA adalah untuk menciptakan pertahanan berlapis dan membuatnya lebih sulit bagi orang yang tidak berwenang untuk mengakses target seperti lokasi fisik, perangkat komputer, jaringan atau basis data.

Lihat Selengkapnya!

Jika satu faktor dikompromikan atau dihancurkan, hacker, cracker atau penyerang sistem masih memiliki setidaknya satu penghalang lagi untuk ditembus sebelum berhasil membobol target.

Lihat Selengkapnya!

Kemudian, terkait fungsinya sendiri, menggunakan otentikasi multi-faktor sebagai bagian dari platform identitas pelanggan dan manajemen akses atau yang lebih dikenal dengan istilah Customer Identity Access Management (CIAM)

Lihat Selengkapnya!

Hal itu membantu Anda membangun dan mempertahankan pendapat pelanggan yang kuat saat dunia berkembang menuju industri 4.0.

Lihat Selengkapnya!

Dengan menggunakan fungsi keamanan MFA organisasi dapat menjadi lebih fokus dari sebelumnya untuk menciptakan pengalaman pengguna yang smooth (lancar).

Lihat Selengkapnya!

Bahkan, ketika menggunakan teknologi terbatu, Anda mungkin sudah menggunakannya dalam beberapa bentuk.

Lihat Selengkapnya!

Sebagai contoh misalnya, Anda dapat dikatakan telah menggunakan fungsi MFA atau Multi-Factor Authentication, jika pernah melakukan hal berikut:

Lihat Selengkapnya!
  • Menggesek kartu bank Anda di ATM dan kemudian memasukkan PIN Anda (nomor ID pribadi).
  • Masuk ke situs web yang mengirim kode numerik ke telepon Anda, yang kemudian Anda masukkan untuk mendapatkan akses ke akun Anda.
Lihat Selengkapnya!

MFA, kadang-kadang disebut sebagai otentikasi dua faktor atau 2FA, ini adalah peningkatan keamanan yang memungkinkan Anda menghadirkan 2 (dua) buah bukti kredensial Anda terutama saat masuk ke akun.

Lihat Selengkapnya!

Kredensial Anda harus berasal dari 2 (dua) kategori yang berbeda untuk meningkatkan keamanan, jadi memasukkan kedua kata sandi yang berbeda tidak akan dianggap sebagai fungsi dari multi-faktor (dalam hal itu MFA).

Lihat Selengkapnya!

Cara Kerja MFA atau Multi-Factor Authentication

Lihat Selengkapnya!

Agar lebih memahami tentang pengertian MFA atau Multi-Factor Authentication, pastinya kita juga harus mengetahui bagaimana prinsip dan cara kerja mereka bukan?

Lihat Selengkapnya!

Benar, seperti yang sudah Kami singgung di atas, Multi-Factor Authentication atau MFA merupakan sistem keamanan atau security system yang memverifikasi identitas pengguna dengan memerlukan beberapa kredensial.

Lihat Selengkapnya!

Daripada hanya meminta nama pengguna dan kata sandi, MFA membutuhkan kredensial lain atau tambahannya, seperti kode dari ponsel cerdas atau smartphone user (pengguna), jawaban atas pertanyaan keamanan, sidik jari, atau seperti pengenalan wajah.

Lihat Selengkapnya!

Ini merupakan cara yang efektif untuk memberikan keamanan yang ditingkatkan.

Lihat Selengkapnya!

Nama pengguna dan kata sandi tradisional terbilang mudah dicuri, dan mereka menjadi semakin rentan terhadap serangan brutal.

Lihat Selengkapnya!

MFA (Multi-Factor Authentication) bekerja menciptakan banyak lapisan keamanan untuk membantu meningkatkan kepercayaan diri bahwa pengguna yang meminta akses sebenarnya adalah siapa yang mereka klaim.

Lihat Selengkapnya!

Dengan memanfaatkan prinsip kerja Multi-Factor Authentication atau otentikasi multifactor, tindakan cyber crime yang mungkin dapat mencuri satu kredensial pun akan digagalkan dengan harus memverifikasi identitas dengan cara yang berbeda.

Lihat Selengkapnya!

Contoh MFA atau otentikasi multi-faktor (Multi-Factor Authentication) dalam menggunakan kombinasi dari elemen-elemen ini untuk mengotentikasi adalah seperti:

Lihat Selengkapnya!
  • Kode yang dihasilkan oleh aplikasi smartphone.
  • Lencana, perangkat USB, atau perangkat fisik lainnya.
  • Software token atau sertifikat.
  • Fungsi sidik jari.
  • Kode yang dikirimkan ke alamat e-mail.
  • Pengenalan wajah.
  • Retina atau pemindaian iris.
  • Analisis perilaku.
  • Skor risiko.
  • Jawaban untuk pertanyaan keamanan pribadi.
  • Dan lain sejenisnya.
Lihat Selengkapnya!

Jenis MFA (Multi-Factor Authentication)

Selain menjelaskan tentang pengertian dan arti MFA serta tujuan dan cara kerjanya di atas, dalam subbagian ini Kami juga akan menjelaskan sedikit terkait jenis-jenis Multi-Factor Authentication ini.

Lihat Selengkapnya!

Perlu kalian ketahui, dalam hal MFA terutama terkait teknologinya, ada 3 (tiga) jenis faktor otentikasi atau authentication factor yang biasanya di rujuk yaitu:

Lihat Selengkapnya!
  • Hal-hal yang Anda ketahui (knowledge atau pengetahuan), seperti kata sandi atau PIN.
  • Hal-hal yang Anda miliki (own ataumiliki), seperti lencana atau smartphone.
  • Benda-benda Anda (inheritance atau warisan) yang ditunjukkan melalui biometrik, seperti sidik jari atau pengenalan suara,
Lihat Selengkapnya!

Selain itu, solusi MFA (Multi-Factor Authentication) terbaru menggabungkan faktor-faktor tambahan dengan mempertimbangkan konteks dan perilakunya ketika proses authentication (mengotentikasi).

Lihat Selengkapnya!

Adapun contoh dari faktor pengotentikasi tersebut adalah sebagai berikut:

Lihat Selengkapnya!
  • Di mana saat Anda mencoba mendapatkan aksesnya, seperti ketika berada di kafe atau rumah.
  • Saat Anda mencoba mengakses, seperti larut malam atau selama hari kerja.
  • Perangkat apa yang Anda gunakan, seperti smartphone versus laptop.
  • Jenis jaringan apa yang Anda akses, seperti private (pribadi) atau public (publik).
Lihat Selengkapnya!

Jenis MFA (Multi-Factor Authentication) terbaru ini sering disebut adaptive authentication (otentikasi adaptif).

Lihat Selengkapnya!

MFA tipe ini mempertimbangkan konteks untuk menandai proses login yang tidak biasa.

Lihat Selengkapnya!

Ketika seseorang mencoba untuk mengotentikasi dalam konteks yang tidak biasa, MFA atau Multi-Factor Authentication yang adaptif dapat memperketat security atau keamanan dengan meminta kredensial tambahan.

Lihat Selengkapnya!

Contohnya misalnya, jika user atau pengguna masuk dari kafe larut malam dan ini bukan tipikal untuk pengguna tersebut.

Lihat Selengkapnya!

Dengan data itu tools atau alat MFA (Multi-Factor Authentication) mungkin mengharuskan pengguna memasukkan kode yang dikirimkan ke telepon pengguna.

Lihat Selengkapnya!

Macam-Macam Teknologi MFA

Lihat Selengkapnya!

Dalam membahas mengenai pengertian MFA, apa itu Multi-Factor Authentication, fungsi, cara kerja dan jenisnya, pastinya hal tersebut tidak terlepas dari apa saja macam teknologinya bukan?

Lihat Selengkapnya!

Mengacu pada penjelasan arti MFA atau Multi-Factor Authentication di atas, adapun macam-macam teknologi yang digunakan di dalamnya yang perlu kalian ketahui adalah sebagai berikut:

Lihat Selengkapnya!

1. Token Keamanan

Yang pertama adalah token keamanan, ini merupakan perangkat keras kecil yang dibawanya untuk mengotorisasi akses ke layanan jaringan.

Lihat Selengkapnya!

Sebuah device atau perangkat mungkin dibuat dalam bentuk smart card (kartu pintar) atau dapat disematkan dalam objek yang mudah dibawa seperti kunci kontak atau drive USB.

Lihat Selengkapnya!

Token perangkat keras menyediakan faktor kepemilikan untuk autentikasi multifaktor.

Lihat Selengkapnya!

Token berbasis perangkat lunak menjadi lebih umum daripada perangkat-perangkat keras.

Lihat Selengkapnya!

2. Soft Token

Selanjutnya adalah soft token seperti aplikasi token keamanan berbasis perangkat lunak yang menghasilkan PIN login sekali pakai.

Lihat Selengkapnya!

Soft token sering digunakan untuk otentikasi ponsel multifaktor, di mana perangkat itu sendiri seperti smartphone menyediakan faktor kepemilikan.

Lihat Selengkapnya!

3. Otentikasi Seluler

Yang ke-3 (tiga) adalah seperti otentikasi seluler.

Lihat Selengkapnya!

Variasinya meliputi pesan SMS dan panggilan telepon yang dikirim ke pengguna.

Lihat Selengkapnya!

Itu dikirimkan sebagai metode out-of-band, aplikasi OTP ponsel cerdas, kartu SIM dan kartu pintar dengan data otentikasi yang tersimpan di dalamnya.

Lihat Selengkapnya!

4. Otentikasi Biometrik

Kemudian ada otentikasi biometrik, ini merupakan metode otentikasi biometrik seperti pemindaian retina, pemindaian sidik jari pemindaian iris, pemindaian pembuluh darah jari, pengenalan wajah, pengenalan suara, geometri tangan, dan bahkan geometri daun telinga.

Lihat Selengkapnya!

5. GPS Smartphone

Lalu ada juga GPS smartphone yang dapat memberikan lokasi sebagai faktor otentikasi dengan hardware atau perangkat keras yang terpasang.

Lihat Selengkapnya!

6. ID

Yang terakhir adalah ID, ini seperti identitas karyawan dan kartu pelanggan, termasuk juga kartu strip magnetik dan kartu pintar lainnya.

Lihat Selengkapnya!

Contoh MFA atau Multi-Factor Authentication

Lalu, seperti apa contoh dari MFA atau Multi-Factor Authentication ini?

Lihat Selengkapnya!

Seperti yang sudah Kami singgung di atas sebelumnya, adapun beberapa contoh yang berupa skenario penggunaan MFA (Multi-Factor Authentication) ini adalah sebagai berikut:

Lihat Selengkapnya!
  • Seperti ketika Anda menggesekkan kartu dan memasukkan PIN untuk melakukan transaksi.
  • Ketika Anda masuk ke website dan diminta untuk memasukkan password atau kata sandi satu kali atau One-Time Pair/Password (OTP) yang dikirim server otentikasi situs web ke telepon pemohon atau alamat e-mail.
  • Mengunduh klien VPN dengan sertifikat digital yang valid dan masuk ke dalam Virtual Private Network-nya sebelum diberikan akses ke jaringan.
  • Menggesekkan kartu, memindai sidik jari dan menjawab pertanyaan keamanan.
  • Melampirkan token perangkat keras USB ke desktop yang menghasilkan kode akses atu kali dan menggunakan kode akses sekali untuk masuk ke klien VPN.
Lihat Selengkapnya!

Kesimpulan

Baiklah, Kami rasa sudah cukup jelas untuk sekarang. Oke, berdasarkan penjelasan dan pembahasan Pengertian MFA, Apa itu Multi-Factor Authentication? Tujuan dan Fungsi, Jenis, Macam Teknologi serta Apa Saja Contohnya di atas, dapat kita simpulkan bahwa otentikasi multi-faktor, Multi-Factor Authentication atau MFA adalah sistem keamanan yang membutuhkan lebih dari satu metode otentikasi dari kategori kredensial independen. Di negara-negara maju, minat autentikasi multifaktor telah didorong oleh peraturan seperti arahan Dewan Pemeriksaan Lembaga Keuangan yang menyerukan otentikasi multifaktor untuk transaksi perbankan internet.

Lihat Selengkapnya!

Satu-satunya perbedaan antara otentikasi MFA dengan 2FA adalah bahwa 2FA hanya menggunakan 2 (dua) cek tambahan yang tersedia untuk memverifikasi identitas pelanggan, sedangkan MFA dapat menggunakan 3 (tiga) atau lebih pemeriksaan. Ya, lebih banyak cek berarti lebih banyak keamanan, tetapi pelanggan Anda dapat menganggapnya sebagai sesuatu yang ribet, jadi sebaiknya pilih dan gunakan jumlah pemeriksaan tambahan berdasarkan tingkat keamanan minimum yang cocok untuk layanan Anda.

Lihat Selengkapnya!

Penutup

Demikianlah pembahasan Kami kali ini yang menjelaskan tentang Pengertian MFA, Apa itu Multi-Factor Authentication? Tujuan dan Fungsi, Jenis, Macam Teknologi serta Apa Saja Contohnya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita semua terutama dalam mengetahui berbagai macam istilah teknologi.

Lihat Selengkapnya!

Jangan lupa like, share dan subscribe blog serta YouTube Kami terutama jika kalian rasa ini bermanfaat untuk teman, kerabat serta rekan kerja kalian semua. Sekian dari Saya, Terima Kasih.

Lihat Selengkapnya!

Suka story atau cerita web ini?

Bagikan dengan menggunakan tombol di atas.

Rifqi Mulyawan