Kisah Jangan Meremehkan Pekerjaan (Cerita Motivasi dan Inspirasi)!

Kisah Jangan Meremehkan Pekerjaan (Cerita Motivasi dan Inspiratif). Pada hari-hari yang biasa Anda lalui, Anda mungkin bangun, berpakaian, sarapan, dan berangkat kerja. Setelah Anda menghabiskan sepanjang hari di pekerjaan Anda, Anda pulang, makan malam, berjalan-jalan dengan teman atau kekasih Anda, mungkin menonton TV, dan kemudian pergi tidur. Dalam hal ini, pekerjaan dapat berupa apa saja, bisa jadi konstruksi, mengetik pada keyboard, mengendarai bus atau seperti mengajar kelas,

Lihat Selengkapnya!

Ya! Pekerjaan juga termasuk seperti, memasak makanan, merawat pasien, dan banyak lagi hal lainnya, lalu apa itu bekerja? Bekerja berarti untuk secara aktif terlibat dalam suatu kegiatan atau kegiatan dengan imbalan sesuatu yang bernilai. Misalnya, seorang karyawan yang mengerjakan suatu proyek melakukannya dengan imbalan gaji mingguan. Terkait hal tersebut, dalam postingan kali ini, Kami akan berbagi cerita inspiratif tentang pekerjaan yang pastinya inspiratif dan dapat meningkatkan motivasi kalian semua!

Lihat Selengkapnya!

Apa itu Pekerjaan?

Lihat Selengkapnya!

Sebelumnya, mari kita membahas terlebih dahulu sedikit tentang apa itu pekerjaan.

Lihat Selengkapnya!

Istilah "pekerjaan" dapat berarti sebuah posisi penuh atau paruh waktu dari pekerjaan yang dibayar.

Lihat Selengkapnya!

Sebuah pekerjaan, biasanya dibayar dengan harga tertentu.

Lihat Selengkapnya!

Pekerjaan adalah tugas khusus yang dilakukan orang sebagai bagian dari rutinitas pekerjaan mereka.

Lihat Selengkapnya!

Pekerjaan juga merupakan tugas atau tanggung jawab. Sebuah proyek, seperti dalam Pekerjaan bandara membutuhkan waktu dua belas bulan untuk menyelesaikannya.

Lihat Selengkapnya!

Secara tidak formal, kata pekerjaan juga bisa merujuk pada hewan peliharaan seseorang yang pergi ke toilet.

Lihat Selengkapnya!

Misalnya "Saya menunggu kucing saya Tommy untuk melakukan pekerjaannya, setelah itu kami berjalan pulang".

Lihat Selengkapnya!

Dalam kalimat itu, artinya kucing tersebut pergi ke toilet.

Lihat Selengkapnya!

Kisah Jangan Meremehkan Pekerjaan (Cerita Motivasi dan Inspiratif)

Lihat Selengkapnya!

Suatu hari, ada dua orang pemuda yang tidak berpengalaman mendapatkan pekerjaan di sebuah kontraktor bangunan, namun keduanya mendapatkan pekerjaan yang berbeda.

Lihat Selengkapnya!

Seorang pemuda pertama bernama Hendri, dia mendapatkan tugas untuk mengerjakan kusen kayu dan daun pintu.

Lihat Selengkapnya!

Sedangkan pemuda yang kedua, ia bernama Dedi, mendapatkan tugas untuk mengaduk semen dan pasir serta memasang bata.

Lihat Selengkapnya!

Di dalam pikiran Hendri, pekerjaannya sebagai tukang kayu lebih ringan dan mudah dibandingkan dengan Dedi.

Lihat Selengkapnya!

Namun ternaya dia terkejut pada saat dia tahu ternyata rumah yang akan dibangun adalah rumah dengan desain antik dan banyak ukiran kayunya, hal itu merupakan hal yang ada diluar dugaan Hendri.

Lihat Selengkapnya!

Setelah berkali-kali diajari oleh seorang tukang senior di perusahaan itu dan Hendri tetap juga tidak bisa, Hendri pun akhirnya putus asa.

Lihat Selengkapnya!

Dia pun mendatangi Dedi yang giat bekerja tanpa mengenal lelah, untuk melakukan diskusi, dan kemungkinan untuk bertukar pekerjaan dan ternyata Dedi pun menyetujuinya.

Lihat Selengkapnya!

Dedi akhirnya mengerjakan pekerjaan dari bagian Hendri, tentunya dengan dilatih terlebih dahulu sebelum memulainya.

Lihat Selengkapnya!

Setelah beberapa waktu kemudian, sang mandor memeriksa pekerjaan kedua anak baru tersebut.

Lihat Selengkapnya!

Mandor itu terpana dengan hasil kusen dan pintu yang dikerjakan dengan begitu baiknya.

Lihat Selengkapnya!

Ia (sang Mandor) pun bertanya "siapa yang mengerjakan ini?".

Lihat Selengkapnya!

Seketika, semua pegawai yang ada di sana langsung menunjuk Dedi.

Lihat Selengkapnya!

Sang Mandor pun penasaran, bagaimana Dedi bisa bekerja dengan begitu baik dan tidak seperti temannya Hendri yang menyerah berhenti di tengah jalan.

Lihat Selengkapnya!

"Bagi saya sederhana saja pak", Kata Dedi dengan rendah hati.

Lihat Selengkapnya!

"Cukup lakukan semuanya dengan tulus dan jangan meremehkan apapun. Dengan begitu, saya menjadi lebih mengerti saat diajarkan dan bersungguh-sungguh mengerjakannya".

Lihat Selengkapnya!

Itulah rahasia keberhasilan Dedi, dia sendiri tidak cepat berasumsi dan meremehkan pekerjaan yang ditawarkan kepadanya.

Lihat Selengkapnya!

Sikapnya pada akhirnya membantu dia mencapai keberhasilan.

Lihat Selengkapnya!

Hal yang sama juga berlaku juga dengan hidup (baca pengertian hidup di sini) kita, dalam kehidupan kita akan dihadapkan dengan berbagai tantangan dan seringkali menjadi sebuah kesempatan bagi kita agar dapat melangkah maju untuk mencapai keberhasilan.

Lihat Selengkapnya!

Kutipan dalam Cerita Inspiratif Jangan Meremehkan Perkerjaan

Meremehkan berarti gagal menebak atau memahami biaya, ukuran, kesulitan nyata, dan lain sebagainya apa yang ada dari sesuatu tersebut. Kisah dan cerita di atas menggambarkan sikap meremehkan sesuatu, dalam hal ini orang (yang meremehkan) adalah Hendro.

Lihat Selengkapnya!

Di bawah ini adalah kesimpulan Kisah Jangan Meremehkan Pekerjaan yang dapat kita ambil melihat dari sikap yang ditunjukkan oleh Dedi terhadap pimpinannya.

Lihat Selengkapnya!

Kuncinya adalah bagaimana kita menyikapi Sebuah tantangan, jangan pernah meremehkan atau sebaliknya merasa tidak mampu dan menolaknya. Cobalah untuk belajar dengan Bersungguh-sungguh, lalu bekerjalah dengan sepenuh hati, inshaallah kerja keras kita tidak akan sia-sia.

Lihat Selengkapnya!

rifqimulyawan.com

Lihat Selengkapnya!

Penutup

Demikianlah tulisan yang dapat Kami bagikan kali ini yang membahas tentang Kisah Jangan Meremehkan Pekerjaan (Cerita Motivasi dan Inspiratif) terkait pekerjaan. Semoga dapat menambah motivasi dan inspirati kita semua terutama dalam menjalani hidup dan mencapai tujuan kita.

Lihat Selengkapnya!

Silahkan bagikan artikel atau tulisan Kami di sini jika kalian rasa bermanfaat. Sekian dari Saya, Terima Kasih.

Lihat Selengkapnya!

Suka story atau cerita web ini?

Bagikan dengan menggunakan tombol di atas.

Rifqi Mulyawan