Mengenal Pengertian Topologi Mesh: Cara Kerja, Jenis, Ciri, Kelebihan dan Kekurangan serta Contohnya!

Gambar Pengertian Topologi Mesh Apa Itu Cara Kerja Jenis Ciri Dan Karakteristik Serta Kelebihan Dan Kekurangan Cara Menghitung Koneksi Dan Contohnya
Gambar Pengertian Topologi Mesh Apa Itu Cara Kerja Jenis Ciri Dan Karakteristik Serta Kelebihan Dan Kekurangan Cara Menghitung Koneksi Dan Contohnya

Tahukah Kalian, Pengertian Topologi Mesh? Apa itu Topologi Jala? Cara Kerja, Jenis, Ciri-Ciri Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangnya, Cara Menghitung Koneksi serta Contohnya? Ya, memang, banyak jaringan mesh memungkinkan radio untuk secara spontan mengatur diri mereka sendiri dengan menggunakan sesuatu yang disebut ad-hoc on-demand distance vectoring. Ini adalah protokol reaktif menggunakan beberapa karakteristik routing proaktif artinya pengembang membuat beberapa rute dan mengidentifikasi node untuk memainkan peran yang berbeda, seperti simpul akhir atau pengulang.

Jenis topologi ini terbilang sangat mahal karena konfigurasi jaringan mesh atau jala ini dapat dikatakan cukup sulit terkait proses pembangunannya. Dalam topologi mesh ini, setiap node memiliki koneksi point-to-point ke node lain. Untuk koneksi yang ada dalam topologi mesh ini, yaitu mereka dapat berupa koneksi kabel ataupun nirkabel. Ya! Berkenaan dengan hal tersebut, dalam postingan kali ini, Kami akan membahas secara lebih detail dan lengkap tentang apa itu topologi mesh atau jala. Baiklah langsung saja, berikut ini adalah ulasannya!

Pengertian Topologi Mesh

Topologi mesh adalah sebuah konfigrasi jaringan di mana semua node jaringan terhubung secara individual ke sebagian besar node lainnya. Tidak ada konsep sentral switch, hub atau komputer yang bertindak sebagai titik pusat komunikasi untuk menyampaikan pesan berdasarkan simpulan Kami yang bersumber dari Situs Fossbytes.

Tidak seperti topologi jaringan yang lainnya, konfigurasi ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu adalah:

  1. Fully connected mesh topology, dan
  2. Partially connected mesh topology

Apa itu Topologi Jala?

Jadi apa itu sebenarnya topologi jala? Ini disebut dengan mesh topology (dalam bahasa inggris), topologi jala adalah sebuah konfigurasi jaringan komputer di mana bentuk koneksi yang ada antara perangkat jaringan komputer tersebut saling terhubung secara langsung, satu dengan yang lainnya pada suatu jaringan.

Dikenal dengan topologi jala dalam istilah Indonesia, dalam topologi mesh ini, masing-masing perangkat komputer yang ada pada satu jaringan bisa saling berkomunikasi langsung karena saling terhubung satu sama lain, atau diklaim dengan dedicated links. Topologi ini biasanya dibentuk untuk jaringan yang memiliki skala cangkupan yang tidak terlalu besar namun membutuhkan komunikasi cepat antar perangkatnya.

Jaringan topologi ini dapat Kami katakan bahwa mereka jarang digunakan, karena dalam konfigurasi ini, memang terbilang relatif sulit dikelola, selain itu mereka juga memerlukan banyak kabel. Walaupun salah satu kelebihannya yaitu jika terjadi kerusakan yang ada dalam salah satu Komputer, maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi Komputer lainnya.

Cara Kerja Topologi Mesh

Ilustrasi Gambar Cara Kerja Topologi Mesh Atau Jala Dalam Membahas Pengertiannya
Ilustrasi Gambar Cara Kerja Topologi Mesh Atau Jala Dalam Membahas Pengertiannya

Dalam membahas mengenai pengertian topologi mesh, terkait cara kerjanya, topologi mesh atau jala ini pada dasarnya setiap node yang ada dalam jaringan akan saling terkoneksi menggunakan menggunakan kabel yang pribadi ke node yang dituju. Dengan begitu, maka, proses dalam pengiriman data (baca pengertian data di sini) dalam konfigurasi ini terbilang lebih cepat karena, data yang dikirimkan dapat langsung menuju node tujuan tanpa harus melalui node lainnya.

Baca Juga :  Pengertian WINS (Windows Internet Naming Service) dan Cara Kerjanya

Untuk detailnya, penjelasan cara kerja topologi mesh akan Kami jelaskan seperti ini, banyak jaringan topologi mesh memungkinkan radio untuk secara spontan mengatur diri mereka sendiri dengan menggunakan sesuatu yang disebut ad-hoc on-demand distance vectoring. Seperti yang sudah Kami singgung di atas, adalah protokol reaktif yang menggunakan beberapa karakteristik perutean proaktif yang artinya developer atau pengembang membuat beberapa rute dan mengidentifikasi node untuk memainkan peran yang berbeda, seperti simpul akhir atau pengulang.

Dalam istilah yang disederhanakan, titik akhir tersebut tidak hanya bertindak sebagai tujuan dan sumber data, tetapi juga sebagai titik relai. Sistem konfigurasi ini biasanya mengandalkan tabel routing, yang memberi tahu setiap node (a), bagaimana berkomunikasi dengan titik akses, dan node (b), bagaimana sebuah node harus mengarahkan lalu lintas yang mencoba pergi ke suatu tempat.

Tabel routing tersebut mengasumsikan bahwa tidak ada komunikasi langsung di mana pun di jaringan kecuali oleh node yang memiliki rute ke titik akses.

Jaringan topologi mesh atau jala ini beroperasi dalam 2 (dua) cara, yaitu adalah sebagai berikut:

  1. Me-routing data
  2. Melakukan flooding data

Saat Anda merutekan pesan di jaringan topologi mesh atau jala, pesan itu merambat di sepanjang jalur yang telah ditentukan, melompat dari titik ke titik hingga mencapai tujuannya. Untuk menetapkan rute-rute ini dan memastikan bahwa jalurnya tersedia, jaringan harus terus terhubung dan mengonfigurasi sendiri.

Dengan kata lain, itu harus terus bekerja untuk menemukan jalur yang rusak dan membuat algoritma self-healing atau penyembuhan diri untuk membangun tabel rute. Karena ada banyak lalu lintas lapisan atau layer dua (MAC) yang mengalir di jaringan untuk membuat rute ini, jaringan mesh atau jala dapat menjadi kurang efisien daripada jaringan topologi star atau bintang.

Jaringan mesh sederhana mengambil pendekatan flood, di mana data mengalir terus menerus di seluruh jaringan. Jika sebuah modul melihat data dengan alamatnya, dia hanya mengambilnya. Hal ini berfungsi karena waktu untuk hidup, atau TTL, yang merupakan nilai di mana pesan diizinkan untuk disebarkan melalui mesh hanya untuk sejumlah hop (lompatan) tetap sebelum mereka dihapus.

Jenis-Jenis Topologi Mesh

Gambar Jenis Jaringan Topologi Mesh Atau Jala Dalam Penjelasan Pengertian Topology Mesh
Gambar Jenis Jaringan Topologi Mesh Atau Jala Dalam Penjelasan Pengertian Topology Mesh

Mengacu pada penjelasan apa itu topologi mesh di atas, disana dijelaskan bahwa dalam konfigurasi ini, setiap node memiliki koneksi point-to-point ke node lain. Seperti gambar jenis Kami di atas, topologi mesh dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu:

  1. Fully connected
  2. Partially connected

Adapun penjelasan dari masing-masing jenis topologi mesh tersebut adalah sebagai berikut.

a. Fully Connected

Ciri utama dari jenis topologi mesh fully connected ini yaitu setiap perangkat komputer dalam jaringan ini saling terhubung secara penuh. Dengan istilah lain, apabila ada 5 (lima) buah komputer yang ada pada jaringan maka, setiap komputer akan terkoneksi dengan 4 (empat) komputer lainnya.

Topologi mesh yang terhubung sepenuhnya memiliki semua komputer yang terhubung ke setiap komputer lainnya. Jenis topologi mesh full atau penuh memberikan redundansi yang besar, dan juga karena bisa sangat mahal untuk diimplementasikan, karena biasanya hanya disediakan untuk tulang punggung jaringan.

Baca Juga :  Penjelasan Pengertian Serif: Apa itu Serif (Font)? Sejarah, Tujuan, Jenis, Penggunaan dan Contohnya serta Perbedaannya dengan Sans-Serif!

Keuntungan utamanya adalah bahwa lalu lintas jaringan dapat dialihkan ke node lain jika salah satu node turun. Oleh karena itulah, biasanya jaringan mesh penuh jenis ini hanya digunakan untuk jaringan backbone.

b. Partially Connected

Berikutnya adalah jenis topologi mesh partially connected. Adapun ciri utama dari jenis topologi mesh ini yaitu tidak semua komputer saling terhubung satu sama lain. Beberapa komputer (baca pengertian komputer di sini) dalam jaringan ini memang saling terhubung, tetapi beberapa yang lainnya tidak saling terhubung.

Topologi mesh partially connected ini terbilang lebih praktis dibandingkan dengan jenis full atau penuh. Dalam topologi mesh partial atau yang terhubung sebagian ini, semua node tidak perlu terhubung satu sama lain dalam jaringan. Konfigurasi jenis ini, biasanya lebih murah dibandingkan dengan topologi mesh fully connected dan juga mengurangi redundansi.

Ciri-Ciri dan Karakteristik Topologi Mesh

Setelah mengetahui arti dan pengertian topologi mesh, cara kerja serta jenisnya di atas, pastinya kita juga harus mengetahui apa saja ciri-ciri dan karakteristik topologi mesh atau jala ini bukan?

Mengacu pada penjelasan Kami di atas, adapun beberapa ciri dan karakteristik topologi mesh adalah sebagai berikut:

  • Setiap perangkat komputer dalam topologi mesh adalah saling terhubung satu sama lain.
  • Topologi mesh (jala) ini memakai banyak kabel agar dapat menghubungkan semua perangkatnya.
  • Masing-masing node memiliki setidaknya 2 (dua) atau lebih port l/O.
  • Setiap node memiliki konfigurasi yang berbeda dalam Komunikasi.

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Mesh

Benar! Kita semua tahu bahwa setiap topologi jaringan komputer mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu juga dengan topologi mesh. Dalam postingan ini, Kami juga akan mengulas tentang apa saja kelebihan dan kekurangan konfigurasi mesh atau jala ini secara lebih detail dan lengkap. Mari simak terus ulasannya!

a. Kelebihan Topologi Mesh

Berikut adalah apa saja yang menjadi kelebihan topologi mesh atau jala yang perlu kalian ketahui.

  • Tidak ada masalah lalu lintas karena ada link atau sambungan yang menaut titik ke titik khusus untuk setiap komputer.
  • Topologi mesh memiliki beberapa links, jadi jika satu rute diblokir, maka yang lain dapat diakses untuk komunikasi data.
  • Topologi mesh atau jala ini memberikan privasi dan keamanan tinggi.
  • Identifikasi kesalahan terbilang lebih mudah dengan jenis konfigurasi jaringan jala ini, karena koneksi point-to-point yang mereka miliki.

b. Kekurangan Topologi Mesh

Berikut adalah apa saja yang menjadi kekurangan topologi mesh atau jala yang perlu kalian ketahui sebelum menerapkannya.

  • Topologi mesh membutuhkan jumlah kabel dan port I/O yang tinggi (banyak) untuk komunikasi.
  • Instalasinya terbilang sangat sulit dalam konfigurasi atau topologi mesh (jala), karena setiap node terhubung ke setiap node.
  • Topologi mesh jauh lebih mahal dibandingkan dengan topologi atau konfigurasi jaringan lainnya, seperti konfigurasi star atau bus.

Cara Menghitung Koneksi dalam Jaringan Topologi Mesh

Terkait teknisnya, adapun jumlah koneksi yang terdapat dalam jaringan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut di mana n di sini adalah node (jumlah komputer dalam jaringan).

Untuk menemukan jumlah dari tautan fisik dalam topologi mesh yang sepenuhnya terhubung dengan Node, pertama-tama kita mempertimbangkan bahwa setiap node harus terhubung ke setiap node lainnya.

  • n (n - 1) formula untuk komunikasi setengah dupleks.
  • n (n -1)/2 formula untuk komunikasi dupleks penuh.
Baca Juga :  Memahami Pengertian Front-End Development: Apa itu? Tujuan dan Fungsi, Jenis Pekerjaan, Macam-Macam Bahasa serta Perbedaannya dengan Back-End Development!

Seperti yang dijelaskan di atas, n adalah jumlah komputer, sebagai contoh misalnya jika dalam jaringan topologi mesh ada 5 (lima) komputer, maka jumlah koneksi yang digunakan yaitu adalah seperti penjelasan Kami di bawah ini.

Untuk komunikasi partial atau setengah dupleks di setiap perangkat komputer yang memiliki port l/O dihitung dengan rumus n-1 (dikurang), yaitu:

5 (5-1) = 20 Koneksi

Sedangkan untuk komunikasi dengan full atau dupleks penuh dihitung dengan rumus n-1 dibagi dengan 2 yaitu:

5 (5-1)/2 = 10 koneksi

Contoh Topologi Mesh dalam Jaringan Komputer

Dalam topologi mesh setiap komputer terhubung ke masing-masing komputer lainnya. Jika Anda memiliki 5 (lima) komputer, Anda memerlukan 4 (empat) kartu jaringan di setiap komputer untuk terhubung ke semua komputer lain di LAN.

Berikut ini adalah gambar contoh topologi mesh atau jala.

Gambar Contoh Topologi Mesh Atau Jala Dalam Membahas Pengertian Topologi Mesh
Gambar Contoh Topologi Mesh Atau Jala Dalam Membahas Pengertian Topologi Mesh

Dari gambar di atas, kita dapat melihat bahwa pengaturan jaringan mesh atau jala ini mewakili di mana setiap komputer dan perangkat jaringan saling terhubung satu sama lain, memungkinkan sebagian besar transmisi didistribusikan walaupun salah satu koneksi terputus.

Kesimpulan

Oke, berdasarkan penjelasan Pengertian Topologi Mesh? Apa itu Topologi Jala? Cara Kerja, Jenis, Ciri-Ciri Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangnya, Cara Menghitung Koneksi serta Contohnya di atas, dapat kita simpulkan bahwa topologi mesh adalah sebuah konnfigurasi jaringan di mana semua node jaringan terhubung secara individual ke sebagian besar node lainnya. Tidak ada konsep sentral switch, hub atau komputer yang bertindak sebagai titik pusat komunikasi untuk menyampaikan data.

Topologi jala ini awalnya dikembangkan 30+ tahun yang lalu untuk aplikasi militer, tetapi sekarang, mereka biasanya digunakan untuk hal-hal seperti otomatisasi rumah atau smart home, kontrol HVAC, dan smart building.

Penutup

Demikianlah postingan yang dapat Kami bagikan kali ini di mana Kami membahas tentang Pengertian Topologi Mesh? Apa itu Topologi Jala? Cara Kerja, Jenis, Ciri-Ciri Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangnya, Cara Menghitung Koneksi serta Contohnya. Dalam memilih jenis topologi jaringan tentunya harus disesuaikan dengan apa saja kebutuhan Anda agar dapat mencapai target dengan minim biaya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kalian semua, terutama dalam memahaminya.

Silahkan bagikan artikel atau tulisan Kami di sini jika kalian rasa ini bermanfaat untuk teman-teman dan kerabat kalian. Sekian dari Saya, Terima Kasih.

Postingan ini juga tersedia dalam versi:


Tinggalkan Komentar