Pengertian P2V (Physical To Virtual): Cara Kerja dan Fungsinya

Gambar Pengertian P2V Cara Kerja Fungsi Serta Kelebihan Dan Kekurangannya
Gambar Pengertian P2V Cara Kerja Fungsi Serta Kelebihan Dan Kekurangannya

Pengertian P2V (Physical To Virtual)

Sebenarnya apa itu maksud dan pengertian P2V (Physical To Virtual)? P2V adalah istilah yang merujuk pada migrasi mesin fisik atau Phisycal ke Virtual Machine atau mesin virtual (VM), juga disebut virtualisasi perangkat keras. Tools seperti PlateSpin Migrate atau vContinuum akan menyimpan data yang dikumpulkan dari mesin fisik sebagai gambar, yang kemudian diinstal ulang oleh hypervisor pada VM.

Data yang dimigrasikan dalam P2V (Physical To Virtual) mencakup OS, Aplikasi, Program, dan Data dari hard disk utama komputer ke VM, atau partisi disk. Hasil akhir dari migrasi P2V adalah VM dengan konfigurasi data, aplikasi, dan sistem yang sama dengan server fisik yang divirtualisasikan.

Membahas mengenai pengertian P2V (Physical To Virtual), P2V (Physical To Virtual) ini memungkinkan pengembang untuk mentransfer lingkungan fisik mereka ke lingkungan digital, menggunakan lebih sedikit perangkat keras dan ruang fisik, sambil memberi pengembang keunggulan VM, seperti fleksibilitas yang lebih karena VM dapat berjalan di berbagai platform.

Cara kerja P2V (Physical To Virtual)

Mengacu pada pengertian P2V (Physical To Virtual) di atas, sebelum menggunakan P2V, orang harus terlebih dahulu menentukan berapa banyak sumber daya yang akan dikonsumsi VM baru berdasarkan berapa banyak sumber daya yang digunakan sistem fisik. Ini dilakukan untuk menentukan apakah host VM berisi sumber daya yang diperlukan untuk meng-host platform virtual. Menentukan konsumsi sumber daya dapat dicapai dengan menggunakan alat pemantauan kinerja, seperti Nagios atau Zabbix. Informasi seperti memori, ruang disk, atau beban prosesor dapat memberikan wawasan tentang konsumsi sumber daya server saat ini dan seperti apa konsumsi sumber daya itu dalam VM.

Tools P2V akan menyimpan status mesin fisik sebagai gambar. Ini berarti data yang membentuk server fisik atau sistem disalin secara elektronik, mirip dalam konsep bagaimana wadah Docker menyimpan data dengan membuat gambar. Gambar dipasang oleh hypervisor di ruang penyimpanan yang ditentukan. Seseorang atau hypervisor kemudian dapat menentukan lokasi dari setiap sumber daya yang diperlukan.

Baca Juga :  Memahami Pengertian Meta Element: Apa itu Meta Tag? Fungsi, Jenis dan Contoh serta Tips dan Cara Menggunakannya untuk SEO!

Beberapa perangkat keras lama tidak dapat ditiru dalam infrastruktur virtual. Melakukan migrasi P2V dengan paket akuntansi berbasis DOS yang berjalan pada perangkat keras 16-bit, misalnya, bukanlah pilihan karena tidak ada platform virtualisasi utama yang mendukung OS 16-bit guest. P2V umumnya digunakan untuk mencapai virtualisasi server. P2V (Physical To Virtual) juga populer sebagai cara bagi pengguna Mac untuk menjalankan aplikasi Windows.

Fungsi P2V (Physical To Virtual)

Berdasarkan pengertian P2V (Physical To Virtual) di atas, P2V (Physical To Virtual) dilakukan melalui perangkat lunak konversi dan migrasi yang dibuat khusus atau solusi gabungan. Alat P2V menyimpan status dan data mesin fisik sebagai snapshot VM atau instance gambar. Manajer VM atau alat hypervisor mengalokasikan sumber daya yang diperlukan (termasuk komputasi, memori, penyimpanan, dan jaringan) ke VM. Snapshot VM yang dibuat dari mesin fisik kemudian diinstal ulang oleh hypervisor pada ruang penyimpanan yang dialokasikan.

P2V umumnya digunakan dalam proses konsolidasi dan virtualisasi server, di mana satu atau lebih server fisik dikonversi untuk dijalankan sebagai server virtual pada satu server fisik.

Kelebihan dan Kekurangan P2V (Physical To Virtual)

Setelah mengetahui pengertian P2V (Physical To Virtual), kita juga harus mengetahui kelebihan dan kekurangan P2V (Physical To Virtual), metodologi P2V (Physical To Virtual) menyediakan cara yang konsisten untuk memigrasi perangkat keras fisik ke VM. Namun, seseorang yang secara manual mengonversi mesin fisik ke VM atau menggunakan perangkat lunak P2V (Physical To Virtual) harus selalu mengingat kelebihan dan kekurangannya ini.

a. Kelebihan P2V (Physical To Virtual)

Satu kelebihan dari migrasi P2V adalah bahwa lebih sedikit perangkat keras, ruang fisik, konsumsi daya, dan perbaikan yang diperlukan untuk menjalankan VM; karena itu, bermigrasi ke VM menghemat biaya operasional. VM juga dapat berjalan di berbagai platform, memperluas opsi migrasi.

Dengan migrasi P2V, perangkat keras lama dapat dihapus dan ruang dapat disimpan karena beberapa VM dapat berjalan pada satu server. Selain itu, jika perangkat keras VM aktif gagal, VM dapat ditempatkan pada server yang berfungsi dengan downtime minimal.

Baca Juga :  Definisi: Menurut Ahli, Tujuan, Ciri, Jenis, Macam-Macam dan Syaratnya!

b. Kekurangan P2V (Physical To Virtual)

P2V tidak menghapus masalah konfigurasi apa pun dengan sistem atau aplikasi saat dimigrasi. Juga, beberapa perangkat keras lama tidak dapat ditiru dalam infrastruktur virtual. Akhirnya, perangkat keras khusus, seperti perangkat USB atau kartu video, mungkin memerlukan konfigurasi signifikan atau mungkin tidak bermigrasi dengan benar.

Kesimpulan

P2V (Physical To Virtual) adalah proses mengubah dan memigrasikan gambar komputer fisik menjadi mesin virtual (VM) yang memungkinkan mesin fisik untuk berubah menjadi VM dengan keadaan yang sama, data yang disimpan, aplikasi dan konfigurasi sistem dan sumber daya yang diperlukan. Fisik ke virtual juga dikenal sebagai migrasi fisik ke virtual (migrasi P2V).

Penutup

Demikianlah pembahasan Kami kali ini mengenai Pengertian P2V (Physical To Virtual), Cara Kerja dan Fungsinya serta kelebihan dan kekurangannya secara lengkap. Semoga bermanfaat, sekian dari Saya, Terima Kasih.

Postingan ini juga tersedia dalam versi:


Tinggalkan Komentar