Kisah Membeli Waktu Ayah atau Papa (Motivasi dan Inspirasi)!

Gambar Cerita Motivasi Dan Inspirasi Tentang Orang Tua Kisah Membeli Waktu Ayah Atau Papa
Gambar Cerita Motivasi Dan Inspirasi Tentang Orang Tua Kisah Membeli Waktu Ayah Atau Papa

Kisah Membeli Waktu Ayah atau Papa (Cerita Motivasi dan Inspiratif). Tunggu! Tahukah kalian, bahwa kata ayah ada dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ada ayah biologis, ada ayah angkat dan mereka yang berperan sebagai ayah, seperti paman, kakek, ayah tiri, panutan, saudara lelaki dan teman lelaki. Betul! Tidak peduli bagaimana mereka menjadi figur “ayah”, pria-pria ini adalah orang yang berarti dunia bagi anak-anak yang berinteraksi dengan mereka.

Beberapa ayah, baik dalam kegiatan sehari-hari sebagai orang tua, mereka memberi makan, mandi, mengajar, bermain dan berbicara dengan anak-anak mereka. Beberapa ayah lebih baik dalam melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga atau memperbaiki keadaan di sekitar rumah bersama anak-anak. Beberapa ayah begitu sibuk di tempat kerja, akhir pekan adalah satu-satunya waktu mereka untuk benar-benar menghabiskan waktu berkualitas bersama anak-anak mereka. Ayah adalah orang yang hebat, terkait hal ini, dalam postingan kali ini Kami akan membagikan kisah tentang seorang ayah yang tentunya inspiratif dan dapat meningkatkan motivasi kalian semua!

Apa itu Membeli Waktu?

Ilustrasi Gambar Apa Itu Membeli Waktu Dan Ayah Sesungguhnya
Ilustrasi Gambar Apa Itu Membeli Waktu Dan Ayah Sesungguhnya

ketika Anda membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan sesuatu dan Anda dapat menemukan cara untuk menunda sesuatu ataupun kegiatan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa Anda telah membeli waktu sendiri.

Membeli waktu berarti memiliki waktu untuk menyelesaikan sesuatu yang sebelumnya tidak Anda miliki, tetapi melalui beberapa cara yang cerdas, Anda telah berhasil mendapatkan waktu ekstra. Perlu dicatat bahwa membeli waktu yang Kami maksud di sini tidak harus dilakukan dengan transaksi keuangan dengan cara apa pun.

Apa itu Ayah?

Ayah adalah orang tua laki-laki dari seorang anak. Selain ikatan ayah dari anak-anaknya, sang ayah mungkin memiliki hubungan orangtua, hukum, dan sosial dengan anak yang memiliki hak dan kewajiban tertentu.

Sedangkan ayah angkat adalah laki-laki yang telah menjadi orang tua anak melalui proses adopsi yang sah. Berbeda dengan ayah angkat, seorang ayah biologis adalah kontributor genetik pria untuk penciptaan bayi, melalui hubungan seksual atau sumbangan sperma.

Seorang ayah biologis mungkin memiliki kewajiban hukum terhadap anak yang tidak dibesarkan olehnya, seperti kewajiban dukungan moneter. Ayah yang Kami maksud di sini adalah seorang pria yang diduga memiliki hubungan biologis dengan seorang anak tetapi belum terjalin.

Baca Juga :  Berhentilah Mengeluh (Cerita Inspiratif Motivasi Hidup)!

Kisah Membeli Waktu Ayah atau Papa (Cerita Motivasi dan Inspiratif)

Ilustrasi Gambar Kisah Membeli Waktu Ayah Atau Papa Cerita Motivasi Dan Inspirasi
Ilustrasi Gambar Kisah Membeli Waktu Ayah Atau Papa Cerita Motivasi Dan Inspirasi

Pada suatu hari, ada seorang ayah yang pulang dalam bekerja pukul 21.00 malam. Seperti hari-hari yang ada sebelumnya, hari itu adalah hari yang sangat melelahkan baginya (sang ayah).

Saat dia sampai di rumah, sang ayah mendapati anaknya yang berusia 8 tahun yang duduk di kelas 2 SD sudah menunggunya di depan pintu rumah. Sepertinya dia (anak tersebut) sudah menunggu lama.

“Kok belum tidur?” sang Ayah menyapa dan bertanya kepada anaknya.

Biasanya si anak, dia sudah lelap ketika sang ayah pulang kerja, dan baru bangun ketika ia akan bersiap berangkat ke kantor di pagi hari.

“Aku menunggu Papa untuk pulang, karena aku mau bertanya tentang berapa sih gaji Papa sebenarnya?”, kata sang aanak.

“(Sang ayah bingung) lho, tumben, kok nanya gaji Papa segala? Kamu mau minta uang lagi ya?”, jawab sang ayah kepada sang anak.

“Hmmm, nggak bapak, aku hanya sekedar, pengen dan ingin tahu saja” kata anak tersebut.

“Oke baiklah, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari papa ini bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp. 400.000, setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi gaji papa satu bulan berapa, hayo?!”, tanya sang ayah kepada anaknya.

Si anak, dia kemudian lalu berlari mengambil kertas dari meja belajar sementara ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman. Ketika sang ayah menuju ke kamar untuk berganti pakaian, sang anak mengikutinya.

“Jadi kalau satu hari papa dibayarnya sejumlah Rp. 400.000 hanya untuk 10 jam, berarti satu jam papa digaji Rp 40.000 dong!”

“Kamu pinter, sekarang tidur ya, ini sudah malam!”

Tapi sang anak tidak mau beranjak. “Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 10.000 papa nggak?”

“Ini sudah malam nak, buat apa minta uang malam-malam begini. Sudah, besok pagi saja ya, sekarang kamu tidur saja”

“Tapi papa” kata sang anak.

“Sudah, sekarang tidur” suara sang Ayah pun mulai meninggi. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Sang ayah tampak menyesali ucapannya. Tak lama kemudian berselang dia pun menghampiri anaknya di kamar. Anak kecil itu sedang terisak-isak menangis sambil memegang uang Rp 30.000.

Baca Juga :  Harga Diri Rendah: Pengertian, Apa itu Harga Diri dan Bagaimana Cara Meningkatkannya agar Lebih Mempercayai Diri Sendiri?

Sambil mengelus kepala sang anaknya, papa, ia berkata,

“Maafin papa ya nak ya! Kenapa kamu minta uang saat malam-malam begini. Besok kan masih bisa. Jangankan Rp. 10.000, lebih dari itu pun juga boleh. Kamu mau pakai buat beli mainan kan?”

“Papa, aku tidak dan ngga ingin minta uang. Aku pinjam saja, nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku”.

“Iya, iya, tapi buat apa?” tanya sang papa.

“Aku menunggu papa untuk pulang hari ini dari jam 8 pagi. Aku mau ajak papa main ular tangga. Satu jam saja pa, aku mohon. Mama, dia sering bilang, kalau waktu papa itu sangat berharga. Jadi aku mau beli waktu papa. Aku buka tabunganku, tetapi cuma ada uang Rp. 30.000. Seperti yang papa tadi bilang, untuk satu jam, papa kan dibayar Rp. 40.000, karena uang tabunganku hanya ada sebanyak Rp. 30.000, dan itu tidak cukup, maka dari itulah aku mau pinjam Rp. 10.000 dari papa”.

Speechless! Sang papa cuma terdiam.

Sang Ayah pun terdiam dan kehilangan kata-kata. Dia pun langsung memeluk erat anak kecil itu sambil menangis. Mendengar perkataan dari anaknya, sang papa langsung terdiam, dia seketika terenyuh, kehilangan kata-kata dan menangis.

Dia lalu segera merangkul sang anak yang disayanginya itu sambil menangis dan minta maaf pada sang anak. “Maafkan papa sayang ya, papa sayang kamu”, kata sang ayah.

“Papa sudah khilaf, selama ini papa lupa untuk apa Papa bekerja keras. Maafkanlah papamu anakku” kata sang ayah ditengah suara tangisnya.

Si anak hanya diam membisu di dalam dekapan sang ayahnya.

Baiklah! Sekarang Kami ingin bertanya kepada Anda saat ini. Sebetulnya, apakah alasan Anda untuk bekerja sangat keras dan mencari kesuksesan karir Anda? Demi uang yang banyak? Ataukah sesungguhnya demi keluarga Anda sendiri?

Ya! Seringkali kita bekerja terlalu sibuk sampai lupa waktu sehingga kita melupakan bahwa pada akhirnya, keluargalah yang terpenting untuk segalanya.

Sesungguhnya, untung saja anak tersebut dapat menyampaikannya dengan berbicara dan komunikasi dengan orang tuanya untuk mencurahkan perasaannya. Sering kali, kebanyakan dari anak malah cenderung diam dan bahkan tidak mampu berbicara sama sekali tentang kondisinya kepada orang tuanya.

Dan ketika di tanya mereka hanya menjawab “tidak ada apa-apa”.

Baca Juga :  Kisah Pasir dan Batu (Cerita Inspiratif Tentang Persahabatan)

Bagaimana caranya Anda bisa menyelesaikan masalah yang ada jikalau Anda bahkan tidak tahu masalahnya di mana? Hal ini sering kali terjadi pada anak dan khususnya terjadi pada anak pada masa remaja kekinian saat ini.

Mereka merasa diabaikan dan juga ditinggalkan, tidak di cintai, tidak dihargai oleh orang tuanya sendiri. Pertanyaan yang berikutnya mungkin cukup berat untuk Anda, yaitu adalah “menurut Anda, lebih baik Anda mencintai anak Anda atau Anak Anda merasa di cintai oleh mereka?”

Coba renungkan jawaban dari pertanyaan tersebut.

Kutipan dalam Cerita Inspiratif Kisah Membeli Waktu Ayah (Papa)

Seorang ayah memang bertanggung jawah untuk mencari nafkah untuk keluarga mereka, namun perlu kalian ketahui bahwa mengayomi keluarga dan menjadi pemimpin di dalamnya juga merupakan tugas seorang ayah.

Di bawah ini adalah kesimpulan Kisah Membeli Waktu Ayah atau Papa yang dapat kita ambil dari cerita di atas:

Tidak ada gunanya jika Anda sudah MENJADI sukses sedangkan pada akhirnya keluarga Anda telah meninggalkan Anda atau hubungan Anda dengan keluarga menjadi rusak.

rifqimulyawan.com

Penutup

Demikianlah tulisan yang dapat Kami bagikan kali ini yang membahas tentang Kisah Membeli Waktu Ayah atau Papa (Cerita Motivasi dan Inspiratif) terkait tugas dan hidup seorang ayah dan waktu serta hubungannya dengan anak dan keluarganya. Semoga dapat menambah motivasi dan inspirati kita semua terutama dalam menjalani dan mencapai tujuan hidup kita.

Silahkan bagikan artikel atau tulisan Kami di sini jika kalian rasa bermanfaat. Sekian dari Saya, Terima Kasih.

Postingan ini juga tersedia dalam versi:


Tinggalkan Komentar